11. Acara 17 Agustus 🇮🇩

76 4 3
                                    

Di Pagi yang cerah, acara yang di tunggu-tunggu telah tiba, semua orang merayakan acara 17 Agustus dengan meriah. Sebelum acara lomba di mulai semua warga kampung berkumpul di sebuah lapangan di dekat balai adat, termasuk keluarga Jia yang ikut dalam acara sakral itu.

Acara pengibaran bendera merah putih berjalan dengan hikmah, Jia jadi salah fokus melihat penggerek bendera karena ada Kevin di dalam pasukan khusus penggerek bendera itu.

Kevin dan Haekal ikut dalam pasukan khusus itu, Jia selalu memfokuskan pandangannya kepada Kevin, karena penampilan Kevin yang sangat gagah dan tampan memakai baju putih, celana panjang putih dan memakai sebuah topi yang di hiasi bendera kecil berwarna merah putih.

Jia tak lupa memotret Kevin saat pengibaran bendera merah putih, setelah acara pengibaran bendera. Siangnya semua warga kampung kembali berkumpul di lapangan untuk mengikuti lomba yang telah di buat oleh para pemuda.

Di saat beberapa lomba dimulai Jia mulai memotret dan foto itu akan dimasukkan nya kedalam buku album nya dan menjadikannya sebagai kenang-kenangan. Lagi - lagi fokus Jia buyar melihat Kevin yang sedang sibuk menjadi panitia lomba.

Diam - diam Jia juga memotret Kevin, begitu pula sebaliknya Kevin juga diam diam mencuri pandang dengan Jia sehingga dia sedikit tidak fokus saat menjadi panitia lomba. Melihat itu Haekal menegurnya.

" Alah tu Jan di tengok juo anak agadih urang tu.
( Sudah lah jangan melihat juga anak gadis orang itu.)

" AA lah kecek ang ko, mah Ado den mode tu!
( Apalah kata mu, mana ada aku seperti itu)

" Lah jelas tatangkok basah masih, juo ang ngelak Vin! Rancak kini ang fokus seh ka lomba ko lu! Sabonta lai wak lah salasai jadi panitia lomba. Starah ang lah kok taragak manga, tapi Jan lupo Liek den pacu Jawi Ndak!.
( Sudah jelas tertangkap basah masih, juga kamu mengelak Vin! Bagus sekarang kamu fokus saja dengan lomba ini! Sebentar lagi kita selesai jadi panitia lomba. Serah kamu saja ingin ngapain, tapi jangan lupa lihat aku pacu Jawi ya!.)

" Tu lah pasti mah.
( Itu sudah jelas)

Setelah beberapa lomba di selesaikan, di sore harinya, lomba terakhir di adakan yaitu lomba pacu Jawi, semua warga kampung sangat tidak sabar lagi menunggu lomba dimulai. Disana yang ikut lomba adalah Haekal dan kedua kerbau kesayangannya yaitu Bruno dan Boni, di saat Haekal sedang bersiap untuk lomba Haekal berbicara kepada kedua kerbau nya membuat Kevin yang menyaksikan nya menjadi tercengir.

" Yo kagum den kal, aliek ang yosabona santiang mangecek Jo kobou?
( Aku kagum kal, melihat kamu beneran pintar berbicara dengan kerbau?)

" Starah ang lah ka mangecek AA Vin, Liek selah sia yang ka Monang ko!
(Sterah kamu saja mau bilang apa Vin, lihat saja siapa yang akan menang nantik!)

" Olah deh tiok sarobok  bacokak juo kalian baduo, Ndak malu di golak an dek Bruno Jo Boni 😄?
( Sudah lah setiap bertemu kalian berdua selalu bertengkar, tidak malu di ketawakan oleh Bruno dan Boni 😄?)

" AA lah Uda ke? " Haekal
( Apa lah Uda ni?)

" Tah Iyo Uda ko. Kevin
( Ntah iya Uda ni.)

Di saat ke tiga pemuda itu sedang asik berbincang, Jia ,Juan , Runa dan uni Nisa menghampiri mereka. Juan yang sangat kagum melihat ke dua kerbau milik Haekal langsung dengan antusias menghampiri nya.

" Wah besar sekali kedua kerbau ini.

" Kenalin kedua kerbau ini namanya Bruno dan Boni, kerbau milik Uda Haekal.

" Juan gimana gagah dan besar kan kedua kerbau ini, Kamu suka? " Ucap Haekal dengan sedikit sombong.

" Suka banget! Kayak nya enak kalo di makan😄.

" Humm... Enak saja, ini bukan untuk dimakan 😤. "
Mendengar perdebatan Juan dan Haekal membuat semua orang di sana menjadi tertawa.

" Hahaha maaf Uda, adikku Juan cuma bercanda, kalo di izinkan boleh aku mengambil foto Uda bersama Bruno dan Boni?

" Iya tidak apa-apa, wah tentu saja boleh.

" Jadi cuma Haekal Saja, yang di ajak berfoto? " Ucap Kevin.

" Humm kecek' an selah ang taragak Lo kan Vin?
( Humm bilang saja kalo kamu juga mau kan Vin?)

" Kalo Iyo emang Baa?
( Kalo iya memang kenapa?)

" Owhh bukan seperti itu Uda, mari kita berfoto bersama, untuk kenang - kenangan.

Setelah foto bersama, acara yang di tunggu akan segera di mulai, semua peserta yang ikut lomba mulai bersiap siap, memasuki persawahan yang dijadikan lintas balapan. Balapan pun dimulai semua orang bersorak gembira, termasuk Jia dan Juan yang pertama kali melihat lomba pacu Jawi ini.

Balapan pun makin seru karena satu - persatu peserta lomba gugur, karena terjatuh dari kedua kerbau yang membawanya. Yang tersisa sekarang hanya 4 orang peserta salah satu nya adalah Haekal dan kedua kerbau kesayangannya, pada akhirnya lomba selesai yang di menangkan oleh Haekal, yang memenangkan lomba ini 3 berturut - turut.

Disaat selesai pembagian piala Haekal meminta Jia untuk memfotonya, setelah foto itu dia ambil Haekal memberikan nya kepada uni Nisa.

" Uni buliah minta tolong saketek, kok ka mangirim surek ka adiak uni, masuak an foto Iko ciek, Kecek'an ka Adiak uni bahwo Haekal Monang lomba liak😄.
( Uni boleh minta tolong sedikit, kalau ingin mengirim surat kepada adik uni, tolong masuk kan foto ini satu, bilang sama adik uni bahwa  Haekal menang lomba lagi😄.)

" Adih kal, aman tu☺️.
( Boleh kal, aman itu☺️)

" Makasih uni😄.

" Monjo Bona mah ang kal, buek lah kirim Surang ka shonya.
( Manja amat kamu kal, buat lah kirim sendiri kepada Shonya.)

" Ihh bialah, malu den ka mangirim surek ka Inyo😄.
( Ihh biarin, malu aku kalau mengirim surat ke dia😄.)

Setelah semua acara lomba selesai, semua warga kampung kembali pulang untuk istirahat. Termasuk Kevin, Jia dan teman - temannya, di saat ingin berpisah Kevin selalu menatap dan tersenyum kepada Jia yang membuat Jia selalu terbayang wajah Kevin.

Di malam hari nya setelah makan malam, Jia kembali ke kamar nya dia mulai melihat foto-foto yang diambil nya, tatapannya langsung tertuju melihat sebuah foto yaitu foto Kevin yang diambil nya secara diam - diam, ntah kenapa Jia ingin melukis wajah Kevin. Di saat Jia sedang asik melukis dia tidak sadar ternyata di belakang nya sudah ada Juan yang berdiri diam  melihat nya sedang melukis sambil tersenyum.

" Li Juan kamu mengagetkan Cici! Sedang apa kamu di sini?

" Maafkan Juan ci, Juan cuma bosan saja di kamar sendirian dan karena itu Juan kesini! Cici sedang melukis apa? Bukan kah itu Uda Kevin! Temannya Cici Runa?

"Iya Cici sedang melukis Uda Kevin, ntah kenapa Cici ingin sekali melukis nya.

" Juan tau Cici pasti suka kan sama dia?

" Humm ntalah Cici juga tidak tau, tetapi rasanya Cici ingin selalu melihat dan berada di sisinya.

                      ••••🦋🦋••••

Yang penasaran apa itu pacu Jawi ini aku share foto nya, 😄👇

Yang penasaran apa itu pacu Jawi ini aku share foto nya, 😄👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tarikek Adaik Minang || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang