19. Adat Tidak Bisa Di Tentang

55 3 3
                                    

Di dalam suratnya Jia sudah membuat janji bertemu dengan Kevin pada siang hari di istana Pagaruyung. Kevin telah sampai di tempat pertemuan mereka, di sana Kevin melihat kekasihnya yang sudah menunggunya.

" Tumben sekali kamu mengirimkan surat kepadaku dan ingin bertemu di sini.
Begitulah kata pertama yang terucap oleh Kevin, dia melihat Jia yang hanya duduk diam membeku.

" Hay Jia ada apa? Kenapa kamu diam saja?

" Uda aku sebenarnya ingin membicarakan hal yang serius! Ini tentang hubungan kita. Ucap Jia dengan wajah yang serius, membuat Kevin yang tadinya tersenyum menjadi ikut serius.

" Semalam aku mendengar perbincangan para gadis kampung, mereka bilang Uda dan azizah tinggal serumah, Apa itu benar?

" Itu benar apakah kamu cemburu? Ucap Kevin menggoda kekasihnya.

" Cemburu... Tentu saja aku cemburu siapa yang tidak cemburu kekasihnya tinggal serumah dengan gadis lain. "ucap Jia merengek kesal kepada Kevin.

Mendengar pengakuan dari Jia membuat Kevin menjadi tertawa, melihat Kevin yang tertawa membuat Jia menjadi semakin kesal dan bercampur bingung. Setelah berhenti tertawa Kevin mulai menatap kekasihnya itu yang dari tadi merengek dan memanyunkan bibirnya karena kesal, Kevin mulai bercerita kepada Jia siapa sebenarnya azizah dan bagaimana bisa dia bisa tinggal di rumah Kevin.

Setelah mendengar cerita dari Kevin, Jia mulai paham dan dia mengerti jika tidak ada hubungan antara Kevin dan azizah. Dan Jia turut prihatin dengan kehidupan Azizah yang hanya memiliki dua anggota keluarga, sebenarnya Kevin tidak mencerminkan semuanya tentang azizah kepada Jia karena Kevin tidak ingin menyakiti perasaan Jia.

Jia mulai bertanya kepada Kevin bagaimana kelanjutan dari hubungan mereka?, Apakah Kevin sudah menemukan jalan keluarnya bagi masalah mereka. Senyuman yang tadinya terukir di wajah Kevin tiba-tiba memudar mendengar pertanyaan dari kekasihnya itu. Kevin mulai melihatkan raut wajah yang serius.

" maaf Jia aku belum mendapatkan jalan keluar untuk Masalah kita." Ucap Kevin dengan wajah yang serius.

" Lalu sekarang bagaimana? Apakah hubungan antara kita berakhir sampai disini. " Ucap Jia dengan wajah tertunduk.

" Tidak... Hubungan kita tidak berakhir sampai disini, kisah kita baru saja dimulai. Ucap Kevin yang tersenyum kepada Jia.

" Lalu bagaimana dengan adat dan larangan dari keluarga kita?

" Biarkan adat dan larangan itu sampai dimana semua itu bisa menjauhkan cinta kita. " Ucap Kevin menenangkan kekasihnya itu.

Di tempat yang sama hubungan mereka berakhir dan di tempat yang sama itu jugalah hungan terlarang mereka dimulai kembali. Kevin sepertinya sudah di butakan oleh cinta yang membuatnya menjadi tidak takut dan ragu lagi memulai hubungan cinta terlarang itu dan berani menentang adat dan larangan dari keluarga nya.

                         ••••®®••••

Sepulang nya Kevin dari pertemuan nya dengan Jia, dia langsung berinisiatif untuk menemui sang Kakek yaitu Datuak Pucuak untuk menanyakan hal yang selama ini mengganjal pikirannya. Yang tidak di sangka kevin, ternyata Datuak Pucuak sedang duduk bersama dengan Mahen dan Rian di bagian depan rumah, Kevin yang melihat itu langsung menghampiri mereka.

" Ko Inyo urang yang di tanyoan sabontako lah Tibo. " Uda Mahen
( Ini orangnya yang ditanyakan tadi sudah datang)

" Baliak dari mah Wak ang Vin?." Uda Rian.
( Balik dari mana kamu Vin?)

" Ndak Ado deh Da, baliak mancari angin seh.
( Tidak ada Da, balik mencari angin saja)

" Mak Datuak buliah ambo mangecek baduo Jo Mak Datuak? Ado yang ambo tanyoan ka Mak Datuak!
( Mak Datuak boleh aku berbicara berdua saja dengan Mak Datuak? Ada yang ingin aku tanyakan kepada Mak Datuak!)

Tarikek Adaik Minang || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang