26. Tipu Muslihat

41 4 2
                                    

Seminggu setelah pelantikan Malewakan Gala dilakukan, Jia tidak bisa lagi bertemu dengan Kevin seperti biasanya, dikarenakan sekarang Kevin sudah mulai sibuk dengan urusan dan tanggung jawabnya sebagai Datuak muda. Jam masih menunjukkan pukul 07:45 WIB, Jia duduk di depan teras rumahnya. dari tadi gadis itu selalu memikirkan kekasihnya, Jia ingin menyampaikan sesuatu kepada Kevin yang membuat hatinya Sedari tadi menjadi gundah gelisah.

Akhirnya Jia memutuskan untuk menulis surat kepada Kevin dan akan mengirimkan surat secara diam-diam. Tak tau harus dari mana dia menuliskan surat itu, terlihat jelas di raut wajahnya, dia merasa sedikit sedih, karena dia harus tiba-tiba meninggal Luhak Tanah Datar yang sudah nyaman dia tinggali bersama keluarganya, orang tuanya berencana untuk kembali ke Negara asal mereka yaitu (Beijing, China) pada besok lusa. Karena sepupu perempuan Jia akan menikah, dan Jia mulai bingung bagaimana dirinya bisa menjelaskan kepada Kevin tentang rencana mendadak dari orangtuanya.

Namun dengan keteguhan hati Jia mulai menuliskan suratnya kepada Kevin, dan menuliskan tentang rencana orang tuanya dan gundah gelisah yang di rasakan di hatinya. Jia harap Kevin dapat menerima keputusan yang mendadak ini dan akan menunggu kedatangan Jia kembali ke negeri ini, karena Jia belum tau cepat atau lambat dirinya akan kembali ke negeri ini. Tak berselang beberapa lama surat yang di tulis Jia untuk kekasihnya itu, telah selesai di buat.

Dan Jia berniat akan menyerahkan nya kepada Kevin di hari ini dan akan langsung berpamitan kepada kekasihnya itu, di saat Jia akan pergi mengantarkan surat itu kepada Kevin, tiba-tiba dari dalam Lingling memanggil nya, akhirnya Jia mengurungkan niatnya dan pergi menghampiri ibunya, karena takut suratnya diketahui oleh ibunya, Jia berinisiatif untuk meletakkan surat itu di atas meja dan di tumpuk dengan beberapa keras lainnya dan tak lupa di himpit dengan vas bunga agar tidak di tertiup oleh angin.

Karena Jia merasa semua sudah aman, dia dengan perasaan tenang meninggalkan surat itu di atas meja. Tak berselang beberapa lama ada seekor kucing berwarna Oren yang naik di tas meja dan menyenggol vas bunga itu, hingga akhirnya vas bunga itu jatuh ke lantai dan kertas-kertas di atas meja juga berserakan karena tertiup angin termasuk surat yang akan di serahkan Jia untuk Kevin. dan juga ada beberapa kertas sudah berhamburan jatuh ke tanah dan di saat bersamaan ada beberapa anak yang melewati jalan itu.

Anak-anak itu dengan gembira memungut kembali kertas-kertas yang jatuh itu dan berniat akan menjadikannya sebagai pesawat terbang dan perahu kertas, ternyata di saat mereka sedang asik memungut kertas, lewatlah beberapa orang pemuda yaitu Ruslan dan teman-temannya, melihat itu Ruslan menyuruh anak-anak itu untuk pergi, salah satu dari teman Ruslan menyadari bahwa ada sebuah surat yang tergeletak di tanah dan langsung mengambilnya.

Tak Alang terkejutnya mereka setelah membuka dan membaca surat itu, dengan cepat mereka meninggalkan rumah Jia dan pergi menemui Rudy, sesampainya di sana mereka melihatkan surat itu kepada Rudy, Rudy terkejut mengetahui surat itu dan tiba-tiba senyum licik terukir di wajahnya. di sisi lain Jia telah selesai membantu ibunya untuk membereskan barang karena Lusa mereka harus berangkat, Jia kembali ke teras rumah untuk mengambil suratnya itu. Jia terkejut mendapati kertas-kertas di atas meja telah berserakan dan vas bunganya juga telah jatuh ke lantai.

Jia cepat-cepat mencari surat itu, namun suratnya telah hilang ntah kemana, Jia merasa sangat khawatir dan takut, jika suratnya di temukan oleh orang lain akan mengakibatkan bencana besar dan hubungannya dengan Kevin akan terungkap. Jia sudah berusaha payah mencari surat itu, namun tidak kunjung menemukannya dan akhirnya membuat dirinya menjadi frustasi, Tampa di sadari nya Juan yang sedari tadi selalu memperhatikannya.

Juan mulai penasaran apa yang sebenarnya yang di cari oleh kakaknya itu, tampa berfikir panjang Juan langsung menghampiri Jia dan berdiri tepat di depan Jia, Jia yang sedang sibuk mencari suratnya itu, tiba-tiba terkejut karena mendapati ada seseorang yang tiba-tiba berdiri di depannya, Jia mulai menatap orang itu dari kaki sampai ke atas. Ternyata yang berdiri di depannya adalah adiknya sendiri, yaitu juan.

Tarikek Adaik Minang || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang