Hay guys kembali lagi bersama aku Jijah author kalian️😄
Maaf akhir-akhir ini aku jarang update karena beberapa hari kemarin ada acara di sekolah yang mewajibkan untuk ikut, jadinya aku sibuk gara-gara itu.
Yuk kita lanjut ke cerita dan sedikit info tentang cerita ini 👇
Di cerita ini aku akan menceritakan tentang acara Malewakan Gala, yaitu acara pelantikan bagi para pemuda sebagai tanda kehormatan untuk menjadi seorang Datuak atau pemangku adat.
Maaf ya guys ternyata aku salah kasi judul di cerita sebelumnya yaitu " persiapan acara Batagak gala" 😄🙏
Ternyata arti dari Batagak galah adalah pemberian hadiah atau sumbangan dalam acara-acara adat masyarakat Minangkabau. Dalam konteks ini, " batagak " berarti memberikan atau memberi hadiah " gala " merujuk pada acara atau perayaan.
Dulu aku pikir Batagak Gala sama dengan malewakan gala, ternyata memiliki arti yang beberapa, sekali aku minta maaf ya 🙏
Dan juga pengetahuan tentang cerita ini, aku dapat dari internet. Jadi jika ada kekeliruan dan kesalahan dalam cerita ini, aku minta maaf dan tolong di koreksi ya 🙏😄
Dan lanjut kepada cerita, I hope you enjoy my story 🥰💗
••••🦋🦋••••
Setelah semua perangkat adat dan
semua warga sudah berkumpul, tiba waktunya bersama-sama menuju ke lokasi acara, yaitu Balai adat. Tak lupa para warga kampung membawa seekor kerbau, hewan kehormatan etnis masyarakat Minangkabau, yang telah di hias dan di jadikan sebagai kurban. Bersama niniak mamak, warga kampung akan menyerahkan hewan kerbau yang telah di hias kepada sesepuh adat. Kemudian kerbau tersebut di sembelih dan dagingnya di masak untuk hidangan upacara.Terlihat kain warna warni menghiasi Balai adat itu yang menjadi pusat upacara pelantikan. Sesampainya di lokasi pelantikan, para Datuak duduk bersila di ruang Balai adat yang telah di siapkan. Di saat bersamaan silang kata
bermakna di mulai, terdengar pepatah-petitih yang di ucapkan oleh para tetua adat saling bersahut dengan nyaring di dalam Balai adat tersebut, dan tak lupa Berbalas pantun, memadu pepatah adat, hingga penyampaian falsafah adat menjadi bagian tak terpisahkan dalam acara Batagak Gala.Udara dingin yang menembus suhu (170° C), tak mengurungkan langkah para tetua adat untuk menghadiri prosesi Batagak Gala tersebut, Hembusan angin pagi yang kian terasa menusuk seakan menjadi bahan bakar bagi tetua adat untuk kian bersemangat berbalas pantun. Dan Saat yang di nantikan tiba, Mahen, Rian dan lainnya di minta memasuki ruangan. ini merupakan bagian dari pasambahan Batagak Gala, yakni penghormatan yang diberikan kepada tetua, petinggi adat, dan seluruh anggota suku dan seluruh warga kampung kepada para calon Datuak yang akan di Lantik yaitu Mahen, Rian, Kevin, Haekal dan Rayi.
Kegiatan makin meriah di saat beberapa kerbau yang telah di hias sebelumnya, mulai di sambil dan dagingnya di masak untuk di jadikan sebagai hidangan dalam upacara, sedangkan bagian kepala kerbau di jadikan hias gapura yang menjadi ciri khas masyarakat Minangkabau yang di gantung di Depan pintu masuk Balai adat yang menjadi lokasi pelantikan para Datuak baru itu.
Setelah di sembelih daging kerbau tersebut mulai di masak dan mulai di hidangkan, dan tradisi makan bajamba tak lupa disuguhkan. Aroma makanan turut menggugah semangat para tetua adat dan masyarakat lainnya, terlihat sedari tadi Haekal dan Rayi menelan ludah nya karena memang sedari pagi Abang beradik itu belum sempat makan karena persiapan yang cukup memakan waktu yang lama. Aroma ini mengingatkan pada keelokan warisan leluhur tentang kebersamaan dalam memadu mufakat melalui musyawarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarikek Adaik Minang || (END)
Historical FictionDESKRIPSI CERITA 🦋 : Kisah kedatangan gadis cantik berdarah cina yang bernama Li Jia ke Ranah Minang pada tahun 1982, tepatnya di wilayah "LUHAK TANAH DATAR, BATU SANGKAR. Kedatangannya sebenarnya hanya untuk menemani orang tuanya untuk berbis...