12. Surat Pertama 💌

68 4 2
                                    

Tak terasa sudah hampir 3 bulan Jia dan keluarganya tinggal di Ranah Minang, tepat nya di Luhak Tanah Datar ( Batu sangkar). Di 3 bulan itu dia menemukan teman - teman baru, kebiasaan, suasana baru dan, termasuk cinta pertama kali dia rasakan bersemi di Ranah Minang.

Yang di menangkan oleh pemuda gagah Minang bernama Kevin Dzakiandara, di 3 bulan itu jia selalu bertemu dengan Kevin baik di surau tempat semua pemuda Minang berkumpul, maupun di dekat tempat tinggal nya.

Setiap sore Jia dan Runa selalu pergi ke surau untuk menjemput Juan, karena selama ini Juan selalu berbaur dan bermain di sana bersama pemuda seusianya. Jia sedang tersenyum sendiri melihat anak - anak yang telah selesai mengaji  sedang asik bercanda gurau dan berlarian di halaman surau.

Sebenarnya tadi Jia bersama Runa namun Runa di panggil ke dalam surau oleh uni Nisa, di saat Jia sendirian tiba-tiba Kevin menghampiri nya dan berdiri tepat di depannya.

" Hay apa kabar?

" Owhh ternyata kamu Uda! Kabar ku baik?

" Apakah kamu kesini ingin menjemput Juan?

" iya Uda, ibu menyuruh ku untuk menjemput Juan karena hari sudah mulai gelap.

Di saat Kevin dan Jia sedang asik berbincang, tak jauh dari mereka ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka yaitu Haekal, Haekal yang baru saja keluar dari surau setelah mengajari anak - anak untuk mengaji langsung terdiam di dekat pintu surau.

Dan terlihat jelas terukir di wajahnya ketidak suka'an nya melihat sahabatnya yang sedang asik berbincang dengan Jia si gadis cina itu. Dari kejauhan itu Haekal melihat Kevin seperti memberikan sesuatu kepada Jia. Namun dia juga tidak tahu apa itu?.

Di saat Haekal yang sedang fokus memperhatikan Kevin dan Jia, ada seseorang yang mengagetkan nya.

" Baaaa, sadang manga Uda tu?
( Baaaa, sedang  mengapa Uda itu?)

" Astaghfirullah, Una takajuik Uda! Kok jantungan Uda Beko Baa? Kok mati di tompek Baa?
( Astaghfirullah, Una terkejut Uda! Kalo Uda jantung nanti gimana? Kalo meninggal ditempat bagaimana?)

" Yo murah itu nyo Uda, kan wak lai di surau tingga mandian, agiah kain kafan, sholatan, tu kubuan lai😅.
( Ya itu mudah nya uda, kan kita sekarang di surau tinggal mandiin, kasih kain kafan, sholat kan dan di kuburkan😅.)

" Pandai kini malawan Yo? Samo sajo Jo Kevin😤.
( Pintar sekarang melawan ya? Sama saja seperti Kevin😤.)

" Sadang manga Uda mamanuang seh?
( Sedang mengapa Uda merenung saja?)

" Ndak Ado do Uda ka bahwa lu dih!
( Tidak ada Uda pergi ke bawah dulu ya!)

" Yo Da.
( Ya Da)

Setelah di kaget kan oleh Runa, Haekal langsung meninggalkan Runa dan pergi menghampiri Kevin yang sekarang sedang memperhatikan anak - anak yang sedang bermain di halaman surau.

" Kevin...niak lah ang sabonta!
( Kevin... Kesini sebentar!)

" Manga kal?
( Ada apa kal?)

" Manga ang cako deh? Taragak konai masalah ang?
( Sedang apa kamu tadi? Kamu ingin kena masalah?

" Alah kecek ang ko Ndak mangaroti den do?
( Apa lah yang kamu bilang aku tidak mengerti?)

" Jan sok' soan Ndak mangaroti ang lai, lah jaleh cako den Liek ang baduo Jo Jia gadih Cino tu sodang lomak mangecek.
( Jangan sok'Soan tidak mengerti kamu, sudah jelas tadi aku melihat kamu berdua dengan Jia gadis cina itu sedang asik ngobrol.)

" Tu AA masalah nyo?
( Lalu apa masalah nya?)

" Kalau mangecek Yo Ndak Ado masalah do tapi cako den Liek ang ma agiah sesuatu ka Inyo! AA itu?
( Kalau cuma ngobrol ya emang tidak masalah tapi tadi ku lihat kamu memberikan sesuatu kepada nya! Apa itu?)

Tarikek Adaik Minang || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang