Halloooo!!!! Maap Author jarang nyapa, meski tiap hari update😁
Happy Reading ya....
Jangan lupa meninggalkan voment⭐⭐🌼🌼🌼
Adrian berlari kencang agar lebih cepat datang ke tempat tujuan. Dalam perjalanan dia memikirkan semuanya. Selama ini Starla tidak begitu banyak menyinggung tentang masa SMP-nya. Bahkan menyebutkan nama SMP saat dia satu sekolah dengan Mezza sebelum masuk SMA. Adrian juga pernah bercerita masa lalunya tentang Suha saat pertama kali mereka dekat, setelahnya Starla tidak pernah bercerita lagi tentang masa SMP-nya. Bisa saja, misteri kematian Suha bisa dia dapatkan dari Starla.
Sampai di sebuah ruangan dengan cahaya kamera yang sesekali menyala terang, menyorot sosok cewek dengan pakaian tipis yang modis dengan pose seksi yang membuat semua kru laki-laki menelan ludah.
"Oke bagus sekali! Good job, Starla!"
Starla berjalan dengan risih. Gaun yang dia pakai malam ini terlalu tipis dan membuatnya tidak nyaman. Hanya demi karirnya sebagai model, dia mampu bertahan berjam-jam memakai pakaian itu.
Sebuah jaket kulit langsung Adrian sampirkan ke pundak Starla. Dia juga sangat tidak suka melihat anak SMA sudah berpakaian seperti wanita dewasa.
"Kamu kok di sini?" terkejut Starla setelah dia selesai pemotretan.
"La, aku mau tanya--"
Seseorang datang memberikan segelas kopi hangat untuk Starla, memotong ucapan Adrian. Starla mengucapkan terima kasih kepada asistennya.
Adrian menunggu Starla meminum kopinya lebih dulu, baru dia akan bertanya tentang Mezza. Dia sempat hilang kesabaran karna Starla harus mengobrol dengan kru lain yang menghampirinya. Sampai akhirnya, Starla menolehnya lagi.
"Mau tanya apa kamu? Apakah penting sampai harus ke sini?" Starla mendengar ucapan Adrian meski terpotong.
"Ini tentang," Adrian menarik napas sejenak sebelum melanjutkan perkataannya, "kamu kan pernah satu SMP sama Mezza, apa kamu beneran nggak kenal Suha?" to the point Adrian.
Spontan gelas plastik yang berada di genggaman Starla terlepas. Kopi hangat itu tumpah di pakaiannya. Suara jeritan Starla yang kepanasan akibat tumpahan itu pun terdengar oleh beberapa kru pemotretan di sana.
Adrian menganga berusaha membersihkan bekas kopi yang tumpah di pakaian sahabatnya. Itu pun tidak ada gunanya karna tumpahan itu menciptakan bekas.
"Udah, Yan. Udah! Percuma!" bentak Starla sambil berdecak marah. Dia meneguk salivanya sendiri saat Adrian menatapnya bingung. Perkataannya barusan terdengar penuh emosi.
Kru tata busana menghampiri Starla agar cepat mengganti pakaiannya. Starla lalu melepaskan jaket Adrian, dan mengembalikannya pada cowok itu.
"Kita bicara nanti. Tunggu ya." Senyum Starla canggung meninggalkan Adrian.
🍂🍂🍂
Adrian duduk di atas motor. Ia membiarkan jaket kulitnya tersampir di setir motor yang dia sewa dari Adam. Melihat jaket itu membuatnya teringat Starla. Sepertinya Starla marah padanya. Meski dia berpikir begitu, dia tetap menunggu cewek itu.
Suara ketukan sepatu hak tinggi mendekat ke arah motor Adrian terpakir. Cewek itu langsung naik ke motor Adrian. Yang membuat Adrian kaget, cewek itu malah memeluknya dari belakang. Adrian tidak perlu menoleh karna dia tau sosok yang kini tangannya melingkar ke tubuhnya adalah Starla.
"Aku nggak bawa mobil. Anterin aku pulang yuk pakek motor," ucap Starla.
Adrian hanya diam melihat wajah Starla dari kaca spion. Kepala cewek itu bersandar ke pundaknya. Starla makin lengket ke tubuh Adrian.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEZZALUNA [TERBIT]✔
Teen Fiction{Cerita ini sudah terbit di Teori Kata Publishing. Bonus Chapter versi novel cetak) ••••••• *Cerita ini tentang anak-anak yang beranjak remaja, yang merasa kehilangan tempat untuk pulang, juga sebagian dari mereka yang sedang mencari jatih diri. Cer...