Chapter 13 Kita Ini Apa?

462 87 4
                                    

"Ayah akan menyiapkan pil bulan yang cukup untuk, hmmm, dua bulan? Sayangkuuuu.. berapa lama kita akan pergi?"

"Padahal kita tidak harus terus melakukan ini kan? Tidak ada yang peduli!" Sakura mengeluh, tapi dia tetap membantu orang tuanya, "lebih baik tetap di Oto saja, setidaknya mereka berterima kasih, percuma kembali ke Konoha, setiap Ayah kembali selalu saja para Anbu tetua, mengikuti Ayah, iya benar!, aku membicarakan kalian, penguntit sialan!" Sakura meneriakan kalimat terakhir pada jendela yang terbuka.

Mebuki hanya menaikan jari telunjuknya, mencegah Sakura mengomel lagi.

"Satu tahun lagi bersabarlah, setelah bunganya mekar, pil bulan tidak lagi diperlukan" Mebuki menyodorkan sendok berisikan saus berwarna coklat untuk Sakura coba. Sakura mengacungkan jempolnya, dia agak bingung saat melihat ibunya masak dalam jumlah besar. Hal aneh lainnya adalah daging, ibunya jarang memasak daging.

Suara ketukan pintu memotong pertanyaan Sakura. Dia menggerutu sambil berjalan untuk mengecek siapa tamunya. Seekor anjing putih besar menyerobot pemiliknya. Akamaru masuk lalu menjilat tangan Sakura.

"Bi, tidak keberatan aku membawa Akamaru?"

"Tentu saja, ayo masuk, Sakura! Jangan halangi pintu masuk" Kiba menjulurkan lidahnya, mencibir Sakura yang masih terpana.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Ibumu mengajakku makan malam, tidak sopan menolaknya" Kiba balas berbisik.

Kiba menyerahkan dua keranjang strawberry berukuran sedang pada ibunya. Anehnya, Mebuki dan Kiba berbicara dengan akrab. Bahkan Mebuki membiarkan Kiba menyentuh masakannya. Seumur hidupnya, Sakura lebih sering mendapat omelan saat membantu ibunya di dapur, selalu saja salah. Ayahnya bahkan ikut berdesakan di area dapur.

"Maaf? Ini rumahku kan? Kalian orang tuaku kan? Kenapa aku tersisih?"

"Karena kamu lebih banyak mengganggu dari pada membantu, temani Akamaru saja, masuk ke kamarmu" Ibunya bahkan tidak merasa perlu berbicara sambil melihatnya.

Sakura menghentakkan kakinya kesal. Dia memberikan kode pada Akamaru untuk mengikutinya masuk ke dalam kamar. Sakura mengambil lap bersih lalu menyeka keempat kaki Akamaru bergantian.

"Jangan tersinggung, spreiku baru diganti"

🌸🐶🌸🐶🌸

Makan malam berjalan dengan aneh. Sangat aneh, Sakura seperti terpisah dari keluarganya sendiri. Obrolan antara Kiba dan ibunya terlalu hangat, ibunya bersikap seolah Kiba adalah anak laki - lakinya. Kiba  bahkan bisa menanggapi keanehan ayahnya dengan natural. Pria itu bahkan mengabaikan kondisi rumah Sakura yang rusak.

Sakura ingin marah, tapi sialnya steak buatan Kiba luar biasa. Sakura bukan penikmat daging, tapi rasanya benar - benar fantastis. Dia bahkan bisa menyesuaikan tingkat kematangan steak dengan sempurna. Salad dan strawberrynya juga luar biasa.

"Sudah selesai.." Kiba mengeringkan tangannya dengan menggunakan lap yang tergantung. Sementara Sakura berbaring di atas sofa dalam selimut tipis.

"Kib.. aku mau strawberry yang tersisa.."

Orang tuanya pergi menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, meninggalkan Kiba dan Sakura di rumah. Sakura menggumamkan ucapan terima kasih saat Kiba mendekat. Luar biasa, bahkan setelah mencuci piring dan membereskan dapur. Kiba masih menyiapkan strawberry untuk dirinya.

"Ngantuk?"

"Mmmm" Sakura menguap saat Kiba mengusap dahinya, "Kib, kita ini apa?" Sakura menggigil lalu mendekap mulutnya saat Kiba menghirup lehernya dalam - dalam.

Tempted [The Scent That The Alpha Seeks] - Kibasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang