Chapter 5 Nemophila

565 99 5
                                    

"Sebenarnya kamu tahu lili emas atau tidak sih?"

Sakura terlihat kesal karena Kiba terus - terusan mengganggunya dengan pertanyaan 'sudah ketemu atau belum'.

"Menurutmu aku akan terus mencari kalau sudah ketemu?" Sakura melemparkan rumput liar yang dia cabut ke wajah Kiba.

"Untuk apa lili emas itu?"

"Cari sajalah, misi kita hanya untuk mencarinya"

"Tidak ada di sini, Sakura, tidak ada bau bunga lili di tempat ini!" Kiba semakin frustasi, sejak awal dia menginjak hutan tanpa bayangan, dia sama sekali tidak dapat menemukan bau bunga lili.

Sakura menyangsikan perkataannya, itu melukai egonya sebagai ketua tim. Cari sajalah katanya, Hokage membentuk tim ini dengan dirinya sebagai ketua tim, tapi Sakura mengaturnya seakan dia tidak berguna. Dalam tim ini selain sebagai ketua, Kiba adalah pelacak. Itu menyebalkan, saat melihat Sakura tidak mempercayai ucapannya.

"Kib, menurut catatan lili emas dapat ditemukan di dalam hutan ini, siapa yang tahu, bisa saja kamu salah dalam mencium aromanya, maksudku, bau lili memangnya kamu tahu?"

"Tentu saja tahu! Ino dia penjual bunga, aku sudah menghapal lebih dari 100 nama bunga tahu, itu termasuk aroma khasnya" Selama beberapa bulan kebelakang, Ino memanfaatkan Kiba dan Akamaru untuk mengantar bunga pesanan warga desa.

"Kita coba cari dulu di sini, oke?"

"Hei, mungkin kamu memang lebih pintar dariku, tapi setidaknya hormati pendapatku sebagai ketua tim"

"Aku menghormatimu, kamu yang terlihat tidak nyaman saat bersamaku, lalu aku harus apa? Aku mencoba Kiba  mencoba untuk tidak membantahmu bahkan aku mencoba menahan diriku, kalau kamu Naruto atau Sai aku sudah memukulmu daritadi"

"Itu masalahmu, Naruto dan Sai tidak pernah membantahmu, kurasa hanya Sasuke yang tidak mendengarmu tambahkan aku dalam list itu, aku tidak akan menurutimu dengan mudah" Kiba mendengus.

"Itu tidak ada hubungannya dengan Sasuke! Pergi, cari Shino, aku bosan bersama denganmu, kamu hanya menggangguku"

"Wah, wah .. kamu pikir bersama denganmu menyenangkan? Baumu menusuk hidungku tahu"

"Pergi!" Wajah Sakura memerah karena malu dan marah.

"Tidak perlu marah, dengar..."

"Pergi! Kumohon tinggalkan aku, pergi!"

🌸🐶🌸🐶🌸

Shino mendengar langkah kaki Kiba dan melompat dari atas pohon. "Mau hujan, kita harus keluar dari hutan ini atau kita akan terjebak"

"Tidak, dia yang menggangguku" Kiba berkata dengan marah. Shino menuduhnya memancing keributan dengan Sakura. Menurut Shino selama perjalanan Sakura hanya diam saja tapi Kiba terus - menerus berjengit di samping Sakura. Tentu lama kelamaan Sakura akan merasa tidak nyaman.

"Aku hanya merasa tidak nyaman saja"

"Minta maaf, apa sulitnya?"

"Mana mungkin, bodoh"

"Apa masalahmu? Masalah alpha? Karena dia wanita? Hei jangan berbuat aneh"

"Gila! Tidak ada hubungannya dengan itu"

"Buang - buang waktu berbicara dengan orang keras kepala sepertimu, sudah gelap, ayo kembali ke Sakura"

Shino dan Kiba melompat kembali ke tempat Kiba terakhir kali meninggalkan Sakura. Sakura dan Akamaru tidak ada di tempat itu yang tersisanya hanya tas pinggang kecilnya. Shino mulai melemparkan kemarahan pada Kiba yang menurutnya tidak bertanggung jawab sebagai ketua tim.

Tempted [The Scent That The Alpha Seeks] - Kibasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang