Chapter 1 Klan Inuzuka

1.2K 109 7
                                    

Inuzuka Kiba, dia menjalani hidupnya dengan santai. Ibunya tidak terlalu banyak berharap pada dirinya karena pemimpin klan Inuzuka selanjutnya sudah dipastikan adalah Hana. Seperti tradisi keluarga, anak perempuan pertama dari keturunan alpha kelompok. Sejarah panjang klan yang menyebalkan untuk dipelajari.

Kiba sebenarnya tidak memiliki ambisi untuk menjadi nomor satu. Satu - satunya orang yang dia anggap rival hanya Naruto. Dia tidak mau jadi orang yang lebih bodoh dari Naruto. Itu masa lalu hanya saat masa sekolah, saat ini dipastikan Naruto adalah pahlawan perang jadi Kiba tidak mau repot - repot bersaing dengan Naruto lagi. Setidaknya dia menjadi jonin lebih dulu dari Naruto. Walaupun nantinya Naruto pasti jadi Hokage, itu bukan masalah. Keinginan Kiba menjadi Hokage saat itu hanya bentuk ketidakseriusan dirinya dalam menjalani hidup. Kiba tidak mempunyai impian, dia hanya ingin hidup santai selamanya bersama Akamaru dan keturunannya.

Konoha sedang berusaha untuk bangkit dari kerusakan akibat perang. Perang Shinobi mengubah banyak hal termasuk tuntutan terhadap dirinya. Klan Inuzuka juga sedang berusaha bangkit dari kerusakan dan kerugian akibat perang.

Ada satu hal yang tidak pernah berubah, rasa tidak suka Kiba pada pertemuan klan. Biasanya dia akan berpura - pura mendengarkan. Sayangnya, kali ini topik pertemuan adalah dirinya. Suatu tradisi yang harusnya dilakukan saat Kiba berumur 17 tahun terlewat. Saat ini Kiba 19 tahun yang melupakan tradisi itu sedang berhadapan dengan tetua klan Inuzuka yang memarahinya habis - habisan.

Saat berumur 14 tahun, tetua klan Inuzuka menyerahkan 5 gulungan tentang sejarah klan yang harus dia pelajari. Setelah membaca dua gulangan, Kiba mengabaikannya. Gulungan sejarah sangat membosankan. Kiba bahkan lupa dimana dia meletakkan gulungan itu.

Dia mengutamakan misi, latihan, dan bermain. Masalah misi rutin, pengejaran Sasuke, lalu perang membuat Kiba melupakan sisa gulungan yang belum terbaca. Dia juga melupakan ucapan tetua saat menyerahkan gulungan itu.

"Saat umurmu mencapai 17 tahun, pertemuan keluarga akan dilakukan, saat itu aku akan mengetesmu soal isi gulungan"

Isi dua gulungan yang dia baca saja Kiba tidak tahu, bagaimana caranya dia bisa tahu isi gulungan yang tidak dia baca.

Kiba menerima nasibnya dengan lapang dada. Hana menunduk malu dan khawatir, ibunya memelototinya dari jauh, nenek tetua menggeram di hadapannya. Beberapa kerabat yang datang juga mengeluh, dia bisa mendengar kerabatnya mengeluh soal isi ramalan.

Ramalan apa?

Oh, sudahlah dengarkan saja, tidak ada gunanya mencoba mengingat apa pun karena dia memang tidak ingat apa pun

"Kiba apakah kamu tahu, kamu harus mencari pasangan?"

"Ummm? Bagaimana?" Desahan kesal kembali terdengar memenuhi ruang besar tempat klan Inuzuka berkumpul saat Kiba membuka mulutnya.

"Kamu tahu soal alpha dalam kelompok?"

Oh, benar! Gulungan itu berisikan informasi soal klan Inuzuka.

Seingat Kiba soal klan Inuzuka juga dipelajari sebagai sejarah Konoha saat di akademi.

"Itu romantis"

Kiba mengernyit pada ingatan yang baru saja lewat dalam pikirannya. Sesuatu yang romantis.

Oh, Haruno Sakura, dia mengatakan sesuatu tentang romantisme. Sepertinya saat itu aku marah, hmmm apa ya?

Kiba mengabaikan tatapan dewan tetua dan mulai menggali ingatannya. Baju hijau dengan corak bunga sakura. Rambut pendek dan pita merah. Kiba menggelengkan kepalanya, sepertinya bukan saat itu.

"Romantis kepalamu! Pikirkan rasanya jatuh cinta secara terpaksa" kali ini suara dirinya sendiri bergema dalam kepalanya.

Ah, ini dia, alpha dalam kelompok Inuzuka. Perubahan fisik, hormon, lalu apa ya? Ah menemukan pasangan.

Secara terbata - bata Kiba mencoba menumpahkan ingatannya soal pelajaran sejarah dan isi gulungan. Beberapa kepala mulai mengangguk - angguk tanda setuju sebagian besar masih mencibirnya.

"Lalu apakah kamu sudah bisa menciumnya?"

"Mencium?"

"Aroma, tentu saja seekor anjing menemukannya dengan menciumnya"

"Hmm? Kenapa aku? Katakan saja pada alpha kelompok, Hana onech.. Hana oneesan kan?"

Hana memberikan tatapan yang terlihat mengerikan lalu kalimat yang keluar dari mulutnya tidak kalah mengerikan.

"Kiba! Aku bukan alpha, aku kepala keluarga, kamu alphanya Kiba"

"Siapa?"

"Kamu!"

Kiba menganggap masalah pencarian pasangan ala klan Inuzuka adalah lelucon. Dia tidak terlalu memikirkan itu, bagi Kiba itu bukan tanggung jawabnya. Dia bukan alpha. Jika benar dia adalah alpha dalam kelompok. Seharusnya Kiba mulai mencari pasangan hidupnya, mate. Kiba mencoba mengingat sesuatu, sepertinya ada aturan dalam pencarian pasangan.

"HENTIKAN!" suara menggelegar nenek tetua menghentikan pertengkaran antara Hana dan Kiba. Kiba mengkerut, terkejut, dan kagum mendengar seorang nenek tua bungkuk mengeluarkan suara yang lebih kencang dari ibunya. Wanita di keluarga Inuzuka menyeramkan, sangat menyeramkan. Satu hal yang dia pelajari, jangan pernah membantah.

"Inuzuka Kiba, apakah kamu tidak bisa menemukan aroma tubuh?"

"Tentu saja bisa, itu hal biasa kan?" Pertanyaan itu bodoh sekali. Klan Inuzuka adalah klan pelacak, kemampuan Kiba dalam melacaklah yang membuatnya mendapat rekomendasi untuk menjadi jonin. Bagaimana bisa tetua klan bertanya soal itu.

"Panggilkan gadis muda" salah satu paman yang Kiba kenal berdiri secara cepat, hampir terjatuh karena tersangkut kakinya sendiri. Tidak lama paman itu kembali dengan sama dramatisnya, menabrak pintu geser ruang pertemuan dengan anak gadisnya.

Seorang gadis duduk di hadapan Kiba malu - malu. Wajahnya cantik, rambut panjang yang diikat rapi. Lambang klan Inuzuka di kedua pipinya. Samar - samar Kiba mengenali gadis itu, 2 atau 3 tahun lebih muda dari Kiba.

"Seperti apa aromanya?"

"Apa?" Kiba terlambat menyadari kalau pertanyaan aneh itu ditujukan pada dirinya.

"Gadis muda di hadapanmu, gambarkan aromanya"

"Hmm.. dia berbau seperti an..jingnya?" Sebagian besar anggota klan terkesiap termasuk Hana dan ibunya. Ibunya terlihat marah sedangkan Hana terlihat khawatir pada Kiba.

"Gadis muda, seperti apa aroma Kiba?" Kali ini nenek tua itu membalikkan pertanyaannya. Kiba mengendus dirinya sendiri, sepertinya dia tercium oke.

"Seperti Akamaru?"

Kiba berkedut, dia kesal juga karena gadis ini membalas ucapannya. Kiba merasa dia cukup wangi, dia menggunakan parfum yang dihadiahkan tim 8.

Oh, apakah mereka menghadiahkan parfum karena aku bau?

Masih tidak menyadari kesalahannya Kiba malah terlarut dengan pikirannya sendiri. Dia mendengus kesal dan berpikir Akamaru tidak bau tapi harusnya dia dan Akamaru memiliki bau yang berbeda. Kiba berhenti berpikir saat seorang anggota klan berteriak sambil berdiri.

"Seorang alpha yang lagi - lagi tersegel, klan Inuzuka akan segera hancur"

Tempted [The Scent That The Alpha Seeks] - Kibasaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang