Win berdiri menunggu JJ didepan toilet, ini hari kedua mereka ospek, saat ini sedang istirahat makan siang, bukannya makan siang, win dan JJ sibuk mengejar kating untuk minta tanda tangan mereka.
"sorry lama, resleting nyangkut disempak" kata JJ, win bergidik ngeri, nyaris saja adik kecil JJ terluka.
"yuk cabut, pura-pura jadi fans para kating tolol" ajak win, JJ mengangguk, meraih kertas yang tadi dia titipkan pada win.
Mereka berdua lekas menyusuri area kampus, mencari para kating BEM yang sudi memberikan tanda tangan pada mereka.
"kak, maaf, sibuk nggak?" kata JJ pada mahasiswi cantik yang tengah bergerombol didepan UKS.
Win menguap, ini kan gerombolan yang kemarin mengerubungi pria sok ganteng digerbang itu.
"enggak kok, gimana dek?" kata salah satu dari mereka, JJ tersenyum sumringah, dia lekas duduk disamping mahasiswi itu.
"gini kak, saya JJ dan ini Win, kemarin kena hukuman sama kak Nani, boleh minta tanda tangan kakak-kakak yang cantik ini gak ya?" kata JJ dengan rayuan maut win, mahasiswi itu berseru malu, dibilang cantik oleh JJ, yang bahkan kucing betina lewat pun akan JJ panggil 'cantik'.
"Bolehhh.. Sini mana kertasnya" win dan JJ tersenyum senang, segera memberikan kertas mereka pada rombongan calon dokter cantik itu.
"wah nama kakak cantik banget, Love.." puji JJ pada mahasiswi yang sejak tadi menanggapinya.
Love terkekeh, dia tau JJ hanya gombal, tapi itu berhasil membuat mood nya naik.
"Kamu juga lucu, JJ, unik nama nya" balas love, win menyenggol lengan JJ yang nampak salting.
Buaya kok salting.
Setelah dapatkan tambahan 10 tanda tangan, win dan JJ pamit, tidak lupa berterima kasih pada Love and the gank.
"besok-besok kalau sakit kesini ya, nanti kita kasih teh hangat gratis buat JJ dan Win" kata Love, win dan JJ mengangguk kemudian tersenyum dan berjalan menjauh.
"mantap lu coy, rayuan maut lo ampuh banget" puji win pada JJ, JJ membenarkan kerah bajunya, mau menyombongkan diri.
"Jj gitu loh" kata nya, win tertawa mendengarnya.
"tapi bro, kita masih kurang 25 tanda tangan lagi iniiii" lanjut JJ, win mengangguk, setelah ini mereka masih harus merengek pada para kating itu.
"si khao pake gak masuk segala anjir, kan kalau ada dia enak, bisa sampe dapet tanda tangan dari rektor kita" kata JJ bercanda, win menggelengkan kepalanya, lelah dengan candaan JJ yang absurd.
Dia kemudian berhenti sejenak, disusul oleh JJ.
"kenapa?" tanya JJ, melihat win nampak berfikir.
"hmm sebenernya gw tau seseorang yang bisa bantu kita" kata win, JJ berbinar, "siapa? Yuk buruan samperin" ajak JJ, win merengut "tapi gw males anjir ngomong ama dia, ngeselin" kata win, JJ mengeryitkan dahinya, memang nya ada manusia lain yang lebih menjengkelkan dari win?
"ah udah lah, gas aja, lo mau hukuman tolol ini gk kelar-kelar?" kata JJ, win nampak berfikir, dia juga tidak mau, tapi.. Ah sudahlah, win akhirnya menyetujui ide aneh nya sendiri.
"yuk ikut gw, kita samperin tu orang" kata win, menarik lengan JJ.
Jj celingak celinguk, win membawa nya ke fakultas teknik, jauh sekali dari fakultas fukum, ditambah disini penuh anak teknik yang sangar-sangar, JJ agak menciut.
"win mau ngapain kesini?" tanya JJ, win menghela nafasnya, tadi kan JJ yang sibuk mengompori win.
"nyari mati, ya nyari bala bantuan lah anjir" kata win lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...