Win berjalan santai menuju parkiran, hari ini dia pulang sore sekali karena untuk pertama kalinya dia mengikuti kegiatan rapat dari UKM yang baru saja dia ikuti, win masuk kedalam UKM Teater.
Entah kenapa win memilih teater dari sekian banyak UKM, JJ saja sampai bingung, tapi karena JJ besti nya win, maka JJ mengikuti kemana pun win pergi, termasuk untuk masuk kedalam UKM teater. Yah meskipun pada hari pertama rapat JJ sudah berani bolos.
Sedang Khao lebih memilih masuk UKM peradilan, cocok sekali dengan khao yang maniak soal perundang-undangan.
Win segera memasuki mobilnya, setelah insiden ban motor nya dikempesi, win tidak mau lagi pakai motor, dan memilih menggunakan mobil, karena parkiran mobil lebih ketat dari pada parkiran motor.
Didalam mobilnya, win segera menghidupkan musik untuk menemani nya pulang, setelahnya dia baru menginjak pedal gas nya, namun belum sampai 1 meter jauhnya, mobilnya kembali berhenti saat dilihatnya seorang mahasiswi, tengah berjongkok didepan ban mobilnya, win tadinya tidak mau perduli, tapi mengingat hari sudah sore, dan hanya tersisa mobilnya juga mobil wanita itu, win jadi iba.
Dia segera turun dari mobilnya dan menghampiri wanita itu, bisa win pastikan bahwa ban mobil wanita itu bocor.
"bocor ya?" tanya win ramah tanpa basa basi, tanpa mau tau siapa yang dia ajak bicara.
Dan wanita itu segera menolehkan kepalanya ketika mendengar suara yang familiar ditelinganya.
"lo" kata wanita itu terkejut, pun dengan win, dia juga sama terkejutnya.
Anjing, malah ketemu ni anak pikir win, dia segera menampilkan wajah acuh nya.
Wanita itu juga segera menampilkan wajah menyebalkannya.
"mau gw tolongin gak?" tanya win cuek, lebih ke tidak niat malah.
Wanita itu segera berdecih, tapi kemudian mengangguk saja. Lagi pula dia tidak punya pilihan apa pun, ponselnya mati, ban nya bocor dan dia tidak tau apa-apa soal mobil.
Win menatap aneh wanita didepannya, muka jutek, songong, tapi tetap butuh bantuan win, dasar aneh pikir win.
"yaudah, lo bawa ban serep gak?" tanya win, satu lagi alasan win lebih memilih mobil, karena win tau beberapa hal tentang mobil, termasuk cara mengganti ban mobil, yang penting ada ban dan alat nya lengkap.
Wanita itu menggeleng, win menghela nafasnya, kemudian dia nampak berfikir.
"oke, gw panggilin tukang service aja" kata win akhirnya, wanita itu segera mengangguk.
Setelahnya win segera menelpon tukang service ban untuk membantu wanita itu.
"udah gw telpon, 15 menit lagi nyampe sini paling" kata win melaporkan, wanita itu akhirnya bisa bernafas lega "thanks ya" kata nya, setelah lama membisu.
Win melirik kedua tangan wanita itu yang kotor akibat mengecek kondisi ban nya, dengan segera win kembali ke mobil dan mengambil tisu basah untuk diberikan pada wanita itu.
"nih, tangan lo dekil" kata win sambil menyerahkan tisu basah, wanita itu nampak tertegun, kemudian segera menyambar tisu yang win berikan.
"dah, gw mau balik" kata win, kemudian berbalik pergi, mau apalagi? Mau pulang lah, yakali win mau ikut nungguin.
Setelah kepergian win, wanita itu nampak berfikir lama, ternyata win tidak seburuk itu, meski memang dia akui bahwa win cukup menyebalkan, tapi pria itu baik.
Meski dia tau bahwa wanita yang dia tolong ini adalah wanita yang sama dengan yang membully nya dilapangan kemarin, win tetap mau membantunya.
Dan entah kenapa wanita itu jadi merasa tak enak dengan win "gw kemarin jahat banget kayaknya.." renungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...