Win dan Bright duduk diam dimeja makan dirumah win, siapa sangka ketika mereka bangun dari tidur siang, orangtua win dan off sudah kembali.
Win bahkan sudah tidak bisa berkata apa pun, begitu juga dengan bright.
Off didepan mereka hanya bisa menatap curiga, ditambah lagi leher win yang penuh bekas kerokan, entah apa yang terjadi dengan win.
Baifern menuangkan sup ke mangkuk ke empat pria dimeja makan, meski mulut nya sudah gatal ini bertanya ini itu, tapi dia tetap menahannya dengan baik.
Naphat tak jauh berbeda dengan baifern, matanya tak lepas dari win juga bright, khususnya bright yang nampak terlihat familiar tapi entah lah, naphat tidak terlalu yakin.
"ayo, makan malam dulu" kata baifern lembut, win dan bright lekas mengangguk patuh, off berdecih melihat keduanya yang bertingkah seperti anak TK yang habis dimarahi.
Rencana bright untuk mengajak win pergi ke pasar kangen pun hanya sebatas rencana, karena keduanya terbangun pada pukul 07.00 malam.
Ditambah lagi kedua orangtua win yang ternyata sudah pulang, membuat bright sedikit canggung untuk berinteraksi.
Entah apa yang orangtua win pikirkan, melihat bright dan win keluar bersamaan dari kamar win dengan wajah khas bangun tidur, aneh sekali pasti.
"bright, ayo dimakan sup nya" kata baifern, ketika melihat bright hanya mengaduk supnya, pikirannya bercabang entah kemana.
Bright segera mengangguk patuh dan mulai memakan sup nya.
Kemudian dahi nya berkerut ketika rasa sup yang dia makan nampak familiar.
"maaf ya kalau nggak seenak buatan mama kamu" kata baifern lembut, bright tersedak mendengarnya, win dengan sigap segera menyodorkan air putih didekatnya dan segera diteguk oleh bright, tak lupa win elus punggung bright dengan lembut.
Pemandangan barusan semakin menambah kerutan didahi naphat, dan menambah perasaan aneh dihati Baifern.
Off yang sadar segera berdeham "pelan-pelan bri, santai aja, masih ada lagi tuh dipanci" kata off, bright tersenyum kemudian kembali duduk dengan tenang.
"pelan-pelan cok kalau makan" omel win sambil berbisik pelan, bright menganggukkan kepalanya.
Kemudian bright kembali teringat dengan kalimat baifern sebelumnya "tante kenal sama mama?" tanya bright akhirnya.
Baifern mengangguk "iya, win yang ngenalin" kata baifern, win mengangguk membenarkan, bright mengeryitkan dahinya, dia tidak tau kalau mama nya dan bunda win sudah saling mengenal.
"gimana sup nya? Mirip gak rasanya sama buatan mama kamu?" tanya baifern, hari ini dia memasak sup ayam yang resepnya dia dapatkan dari davikah.
Bright tersenyum kemudian mengangguk "iya tante, persis" kata bright, baifern tersenyum senang "yaudah dihabiskan ya, yuk makan lagi" kata baifern membuat ke empat pria itu kembali makan dengan tenang.
Tapi Naphat yang sudah tidak tahan ingin menginterogasi anaknya dan pria bernama bright itu akhirnya bersuara juga.
"Bright sama win udah berapa lama kenalnya?" tanya naphat tiba-tiba, membuat bright dan win saling lirik satu sama lain.
Off menggaruk pelipisnya, kali ini pasti akan ada obrolan serius mampus dah, sorry win gw gak bisa bantu pikir off sambil melirik win penuh arti.
Win menggigit bibir bawahnya, kemudian hendak menjawab.
"belum lama om" kata bright, lebih dulu bersuara. Bright berusaha tenang, dengan win yang meremas tangan bright dibawah meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...