Win melihat-lihat satu per satu judul buku yang dia cari, kini win tengah berada diperpustakaan kampus, khao menugaskannya untuk meminjam buku agar tugas kelompok mereka cepat selesai, sedangkan JJ ditugaskan untuk merangkumnya nanti.
Tapi sudah berjam-jam win memutari perpustakaan, buku yang win cari tidak juga terlihat.
"duh mana sih, susah amat nyari nya" keluh win, kepalanya sudah pusing membaca setiap judul buku pada rak khusus fakultas hukum.
"cari apa?" kata seseorang dari balik bilik buku, win menggeser satu buah buku agar bisa melihat siapa didepannya.
"eh kak bibble, ini kak cari buku tentang hukum perdata" kata win, bibble mengangguk, kemudian nampak berfikir.
"buku itu kayaknya disini gak ada deh, beli aja mending, gak sampai 100.000 harganya, kalau nggak salah" kata bibble, win menghela nafas, pantas saja win sudah cari kesana kemari tidak ketemu, rupanya buku itu memang tidak ada sejak awal.
"makasih ya kak" kata win akhirnya, bibble menangguk, kemudian melanjutkan perjalanannya, menata buku lain.
Win mengeryitkan dahinya, dia pikir bibble akan menawarinya untuk membeli buku itu bersamanya, tapi ternyata tidak, sepertinya win terlalu banyak menonton drama percintaan receh.
Win segera mengetik pesan untuk khao, dia memutuskan untuk membeli buku saja.
Setelahnya dia bergegas keluar perpustakaan, dan menuju parkiran, namun dahinya segera mengeryit ketika dilihatnya ban motornya kempes, sial, padahal win yakin sekali tadi siang ban motornya masih aman-aman saja.
"anjing, pasti ada yang jail nih" umpat win, dia segera menendang ban motornya, meluapkan kekesalannya.
Win segera menelpon off, dia tau off hari ini tidak kuliah karena tidak ada jadwal apa pun.
"halo bang, motor gw dikempesin orang, tolongin bang" kata win kesal
"lah, lo ada masalah apa sih sama anak kampus? Yaudah tunggu"
"iya, gw gak ada masalah apa-apa, emang dasar anak kampus sini pada anjing banget" umpat win, tanpa mau mengecilkan volumenya, dia tidak perduli jika ada yang dengar umpatannya.
"yaudah, ni gw otw sama gun, lo mau kemana emang? Mau pulang?"
"enggak, gw mau beli buku tadi nya"
"ohhh, oke, tunggu disitu ya"
"oke, thanks bang"
Setelahnya win segera mematikan sambungan telponnya, dan duduk didekat motornya, motor vespa yang malang, setiap win berangkat kuliah menggunakan motor, pasti selalu sial.
Dari kehujanan, sampai ban bocoh, rasanya win mau menjual saja motornya.
"awas aja sampai gw tau siapa yang jailin gw, gw patahin tangannya" ancam win setengah berteriak, beberapa yang mendengar nampak bergidik.
Win duduk sambil memainkan ponselnya, menunggu off datang, untung saja dari rumah win hanya butuh 15 menit untuk sampai dikampus.
"win?" win mengangkat wajahnya ketika mendengar seseorang memanggilnya.
"apa?" tanya win, ketus dan jutek begitu tau siapa yang memanggilnya, yang tak lain adalah bright.
"nggak pulang?" tanya bright sambil berjalan menghampiri win, bright tadinya mau pulang, tapi ketika matanya melihat win yang tengah duduk diparkiran, fokusnya jadi beralih pada win.
"ban gw kempes" kata win, bright melirik motor win, ternyata memang benar kempes.
"nggak dibawa ke tambal ban?" win menghela nafasnya, entah kenapa setiap berjumpa dengan bright win jadi mudah sekali emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...