"pelan-pelan, liat tuh, biru kaki gw" kata bright pada win yang tengah mengoleskan krim entah apa nama nya pada kaki bright untuk meredakan sakit yang timbul akibat win injak.
Win berdecak sebal, tanpa bright minta pun win sudah berusaha selembut mungkin.
Didalam tenda ada nanon dan chimon yang duduk disudut tenda, melihat win yang tengah mengobati bright.
"kak bri ngapain dah kesini?" tanya chimon, bright menggaruk tengkuknya "main aja" kata nya, membuat chimon dan nanon mengangguk mengiyakan, meskipun mereka tau itu hanyalah alasan bright belaka.
"jauh banget main nya" kata nanon iseng, "sejauh apa pun, pasti dijabanin asal ada..." kata chimon sengaja tak diselesaikan, membuat win mengeryitkan dahinya, sejak tadi win diam saja tapi tetap menyimak semuanya.
"ada apa?" tanya win akhirnya, chimon dan nanon terkekeh, melihat win yang mudah sekali dipancing.
"ada deh" kata chimon dengan nada menyebalkan, win segera melempar kedua nya dengan kapas bekas kaki bright.
"jorok anjir si win, ih" omel nanon kemudian berjalan keluar tenda, disusul oleh chimon.
Kini hanya tersisa win dan bright saja didalam tenda, yang justru membuat suasana jadi awkward.
Win kembali diam, setelah selesai mengobati kaki bright, win segera meletakan kembali obat-obatannya kedalam tas.
"dah, lo bisa duduk disini aja dulu, gw habis ini ada kumpulan" kata win pada bright, bright mengangguk patuh, win kemudian bangkit dan hendak pergi sebelum bright meraih pergelangan tangannya.
Win mengeryitkan dahinya "makasih" kata bright sambil tersenyum manis, win menggaruk tengkuknya "eum.. Iya, sorry juga" kata win, kemudian melanjutkan langkahnya.
Diluar tenda, win menepuk pipinya kuat-kuat "sadar wiiinn, lo udah putus, jangan sampai lo jadi perusak hubungan orang!" katanya, sambil menepuk-nepuk pipinya.
Prim yang lewat dan melihat win tengah menepuk-nepuk pipinya segera menghampiri win.
"stress ya lo?" tanya prim, membuat win terkaget "sial, gw kira siapa" kata win sambil mengelus dadanya.
"sana buruan kumpul, udah mau dimulai acaranya" kata prim, win mengangguk kemudian berjalan menuju gerombolan mahasiswa hukum.
Disana sudah ada JJ yang berdiri bersama Khao, win segera berdiri disampingnya.
"lama amat ngobatin satu kaki" omel JJ, win mengeryitkan dahi nya "lo gk usah cemburu gitu lah anjing" kata win, membuat JJ pura-pura muntah.
"siapa emang yang sakit?" tanya khao "tuh, mantannya win" kata JJ, khao mengeryitkan dahinya, kemudian ber oh ria, sedetik kemudian kembali mengeryitkan dahinya "lah? Ada kak bright disini?" tanya khao sambil mencari-cari keberadaan bright.
"ditenda orang nya" kata win, khao ber oh ria.
"ngapain njir dia disini?" tanya khao, win dan Jj kompak mengangkat bahu mereka.
"oh iya, tuh dua sohib nya, lagi asik-asik makan es kelapa" kata khao sambil menunjuk nani dan mike yang duduk dibibir pantai dengan dua buah es kelapa, tanpa memikirkan bahwa bright entah berada dimana.
Beberapa menit kemudian bunyi pluit menggema, membuat sekumpulan anak hukum lekas memusatkan perhatiannya pada dosen didepan mereka yang tengah memberi sambutan dan menyampaikan beberapa peraturan.
Setelahnya dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara, yang mana hari ini garis besarnya adalah untuk bersenang-senang, memang keputusan win untuk masuk fakultas hukum adalah bukan keputusan yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...