"YEAAAYYY!!"
sorak gembira memenuhi Backstage ruang teater, kelompok 9 hari ini resmi selesai dengan pertunjukan drama nya, dengan dihadiri penonton yang ramai, standing applause dari para dosen dan komentar yang memuaskan.
Gulf sebagai ketua kelompok senang sekali melihat anggota kelompok nya yang luar biasa keren, terlebih win dan JJ, duo maba yang paling gulf khawatirkan sejak berada di kelompok nya.
Dia takut kalau kedua bocah itu akan menyebabkan kekacauan, mengingat betapa gila nya kedua nya pada ospek pertama.
"keren kan akting gw sama JJ?" tanya win pada gulf, yang sudah ke sekian kalinya.
Gulf mengangguk membenarkan, win dan JJ terkekeh "nanon juga keren ide nya" lanjut gulf pada nanon, nanon tersenyum menanggapi.
"ok, hari ini selesai dengan baik, kita masih ada 1 hari lagi sampai acara pengenalan fakultas selesai" kata Jane mengingatkan, yang lain segera mengangguk.
"besok acaranya dipantai, nge camp, gw udah bagi tugas, bisa cek diponsel kalian ya" lanjutnya, dengan begitu semua orang segera mengecek ponsel mereka.
Win dan JJ segera membuka ponsel mereka.
"tugas gw bawa kayu bakar, lo apa J?" tanya win, JJ menghela nafasnya "gw bawa peralatan masak" win terkekeh mendengarnya.
"bawa panci, wajan gitu?" tanya win, JJ mengangguk "kasian.. Ribet banget" kata win, prihatin.
Setelah mengetahui tugas masing-masing, gulf segera membubarkan kelompoknya agar dapat mempersiapkan kegiatan besok "yang merasa kating, jangan bubar dulu, beresin panggung, yang maba bisa pulang kalau mau" kata gulf yang dihadiahi sorakan karena terasa tidak adil.
"yeee jangan berisik, besok tugas maba lebih banyak dari pada kalian" omel gulf, mau tidak mau para kating segera bergegas membersihkan panggung pementasan.
Win dan JJ segera bersiap pulang, sampai kemudian win melihat prim yang tengah kesulitan saat membersihkan properti, JJ yang mengetahui nya segera tersenyum mengejek.
"bantuin sana, kasian" kata JJ pada win disampingnya, win mengangguk kemudian berlari menghampiri prim.
Prim diatas panggung masih bersusah payah membersihkan properti sampai kemudian win datang "sini, gw bantuin" kata win, prim menoleh dan mengeryitkan dahinya.
"lo gak pulang?" tanya prim, dan diberi anggukan kepala oleh win "terus? Kenapa masih disini?" lanjut prim, win menghela nafasnya "lo kesusahan, gw gak tega, udah jangan berisik, ayo bersihin ini" kata win sambil mengambil properti yang menempel satu per satu.
"makanya tinggi, supaya gw gak perlu turun tangan" ledek win, prim mengerling malas "gw gak minta lo bantuin gw" kata prim, win terkekeh.
"dasar tsundere" gumam win pelan, prim yang masih mendengar nya hanya bisa mengeryitkan dahinya, dia tidak tau apa itu 'tsundere'.
Mereka berdua terus membersihkan properti, dengan sesekali win menjahili prim dengan semakin meletakan properti nya tinggi-tinggi, hingga membuat prim 2 kali lebih kesusahan, dan win hanya bisa tertawa melihat prim yang mengomel sepanjang waktu.
Disaat keduanya asik bercanda, tanpa mereka tau bahwa didepan pintu masuk aula teater ada bright yang melihat win dan prim berduaan, dengan tangan nya yang membawa paperbag biru.
"telat kan lo" ledek nani melihat temannya terdiam melihat 'mantan' nya tengah berduaan dengan prim, yang juga mantan fans nya, bagus.
Bright segera meletakan paperbag biru itu begitu saja dikursi terdekat dan berbalik pergi, perasaan tak enak menjalar dihatinya, dan dia tak bisa apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...