"gw putus"
"ughuk!" JJ tersedak minumannya, khao dan win segera menepuk bahu JJ, air mata JJ mengalir, tersedak minuman sakit nya bukan main.
Setelah tenang, JJ segera memukul kepala win, membuat win mengaduh kesakitan.
"lo gila?!" pekik win
"lo yg gila! Putus sama siapa lo ha?! Kayak punya pacar aja, bikin kaget gw lo anjing" omel JJ, khao terkekeh melihat win dan JJ yang ribut.
Win menggosok kepalanya yang sakit, tadi dadanya yang sakit, sekarang kepalanya, tapi tetap saja rasa sakit pada dadanya tidak bisa tertutupi oleh rasa sakit dari JJ.
"gw putus dari bright!" kata win, khao dan JJ mengerling malas.
"wiiiinnn, berkali-kali gw ngomong..
LO PACARAN CUMA PURA-PURA YA ANJIIINNG" pekik JJ membuat win dan khao menutup telinga mereka.
"sabar Jeeee" ujar khao sambil mengelus pundak JJ, JJ mengusap wajahnya frustasi.
Memang win metawin ini suka sekali membuat orang disekitarnya naik darah.
Win menghela nafasnya, merebahkan dirinya dikasur, JJ dan khao memperhatikan.
"iya, gw tau cuma pura-pura..
Tapi sakit nya beneran.."
Khao dan JJ nampak melunak, sial, teman mereka yang satu ini benar-benar sudah jatuh hati dengan bright tanpa dia sadari.
"terus yang mutusin siapa?" tanya khao, win menarik nafasnya "gw..." kata win, yang terdengar nampak menyesal.
JJ bergerak mendekati win, kemudian menepuk pipinya pelan, win menghela nafasnya.
"sadar win, lo udah terlalu jauh" kata JJ, win menutup matanya.
Padahal dia sendiri yang meminta untuk menyudahi semuanya, tapi dia juga yang tampak paling sedih.
"yang lo lakuin udah bener kok, dia kan udah ada pacar" kata khao memberi semangat pada win, JJ mengangguk membenarkan.
Mereka bertiga sudah tidak perduli lagi dengan film yang mereka tonton, dan dengan cemilan yang tidak tersentuh.
Win segera bangkit kembali, yang dikatakan khao itu benar, win sudah benar akan keputusannya, menyudahi semuanya adalah pilihan yang bagus, lagi pula bright sudah ada pacar, itu berarti win tidak perlu kan untuk terus berpura-pura jadi kekasihnya?.
"udah, jangan dipikirin, yang lo lakuin udah bener win, nanti juga sakit nya ilang" kata JJ menegaskan sambil menepuk pundak win, win mengangguk "yah gw juga bakal nangis sih kalau putus, perihal itu pura-pura atau enggak, pasti gak nyaman kan?" kata khao, membuat win kembali mengangguk.
"udah, yuk nonton lagi, besok kita bantuin move on deh" ajak JJ sambil merangkul win, khao terkekeh win ikut tersenyum.
Mereka akhirnya kembali menonton, win bersyukur sekali memiliki 2 orang disampingnya ini, yang selalu ada untuknya meski mulut mereka setajam silet dan kelakuan mereka yang akhlakless.
Win kembali memfokuskan dirinya pada film didepannya, ah film ini menceritakan mengenai dua pria yang awalnya saling benci, tapi berakhir jatuh cinta.
Lagi-lagi win teringat akan hubungan tak jelas nya dengan bright "emang nya ada yang dari benci ke cinta?" tanya win setengah bergumam, JJ melirik khao "ya ada, lo contoh nya" ledek Khao, win berdecih "apa? Mau nyanggah?" Ucap JJ membuat win tak bisa berkata-kata.
"gw gak benci bright" kata win "terus?" tanya JJ, "gak tau, gw kesel aja liat dia" jawab win sambil terus menatap layar Tv didepannya "ya deh, berhubung lo lagi patah hati, gw iya in aja" kata JJ lelah, membuat win terkekeh mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...