20

864 71 16
                                    

Bright menjilati tiap inci tubuh win, rasanya setiap lekuk tubuh win harus dia beri tanda kepemilikan, manis, rasanya manis tiap kali bibir bright menyesap kulit putih win.

Tubuh dibawahnya sudah memerah karena efek panas, vodka, dan sentuhan bright, win sudah ingin berteriak bahwa dirinya kepanasan.

Tapi mulutnya hanya bisa meracau tak jelas, mendesah tiap kali bibir kurang ajar milik bright menyesap kuat-kuat titik sensitifnya.

Yang dapat win lakukan hanya menjambak rambut kecoklatan didepannya, sial, benar-benar sesuatu yang tak bisa win dekripsikan betapa gilanya dirinya saat ini.

Dicumbu bright bermenit-menit, jangan ditanya reaksi tubuhnya seperti apa, yang jelas bagian bawahnya sudah keras luar biasa, begitupun dengan milik bright yang masih terbungkus rapih oleh jeansnya .

"mmhhh" win mengerang, bibirnya dihisap bergantian oleh bright, entahlah, rasanya bibir win sudah bengkak, tapi bright sialan tidak kunjung berhenti memberinya ciuman ini dan itu.

Rasanya bright mungkin akan berhenti bila bibir win sudah hancur.

"hahhh, wiinnhhh, maniiiis" racau bright begitu selesai dengan bibir win, padahal beberapa waktu lalu win baru saja meminum vodka dengan rasa pedas, tapi lidah bright hanya dapat merasakan manisnya bibir win, kemana rasa pedas itu?

"ngghhh brigght" win meremas rambut win, sebelah tangannya dia gunakan untuk meremas jok mobil.

Bright mengangkat wajahnya yang semula dia benamkan diceruk leher win, sekedar ingin melihat pria songong dibawahnya.

"fuck! Metawiiinnn lo yaaa" geram bright kemudian kembali menyambar bibir win dengan kasar saat tadi matanya melihat win mengadahkan wajahnya dan menggigit bibirnya sendiri, benar-benar pemandangan yang menggairahkan.

Tanpa mau berlama-lama lagi, bright menyusupkan tangan kanannya yang bebas kedalam boxer win, meraba sesuatu dibawah sana yang sudah keras sejak tadi.

Win terkejut ketika tangan dingin bright menyentuh miliknya, kesadarnnya naik menjadi 70%, matanya terbuka lebar dengan bibir tersumpal bibir bright.

"hmmpph! Hxmskshxhs" win memprotes dengan bibir tersumpal ketika tangan bright menarik boxer win dengan 1 kali tarikan, membuat win 100% telanjang didepan bright.

Dengan cepat bright kembali meraih milik win, menaik turunkan genggaman tangannya pada milik win sesuai irama, naik turun, dari pelan menuju cepat, membuat win mengerang frustasi.

Melihat win yang sudah menerimanya, bright segera melepaskan tautan bibirnya, ingin mendengar desahan win.

"aahhhh.. Hahhhh b-brri.. Aaaahhh" desan win mengikuti tempo dari tangan bright. Bright tersenyum senang, berkali-kali mendengar win menyebut namanya, membuatnya semakin bersemangat.

"yahh win? Panggil nama gw" kata bright sambil mempercepat gerakan tangannya, kaki win yang sudah terjuntai dengan jari kaki yang menekuk akibat sensasi yang dia rasakan saat ini, semakin menggeliat, dan detik berikutnya win bergetar, melepaskan cairan pertamanya ditelapak tangan bright.

"AGHHHHH BRIIII"

Bright tersenyum puas, melihat win memejamkan matanya erat-erat, apakah senikmat itu? Tentu saja.

Win mengatur nafasnya baik-baik, dadanya yang sudah penuh kissmark itu naik turun, memompa tiap udara yang dapat dia hirup.

Mobil nani sudah panas, rasanya AC yang ada dimobil ini benar-benar tidak berguna.

"puas?" tanya bright setelah melihat win membuka matanya yang sayu, win mengerjapkan matanya, melihat bright didepannya yang tengah menurunkan jeansnya, masih dengan berpakaian lengkap.

NAYANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang