Win menggeleng takjub saat dilihatnya ada prim yang baru saja tiba dirumahnya, mengenakan kemeja biru cerah, celana pendek putih, dan rambut di kuncir satu, cantik sekali. Win akui itu.
"sorry lama, gw sambil beli ini dulu tadi" kata prim sambil menyerahkan paperbag coklat, win mengeryitkan dahinya, lagi-lagi dia dapat paperbag, dia teringat akan paperbag yang sebelumnya dia dapatkan, win segera bergantian melihat prim dan paperbag yang prim sodorkan pada win.
"lo... Jangan-jangan.."
"apaan? Nih buat orang rumah lo, tadi gw beli buah buat mama gw, jadi sekalian gw beliin juga buat mama lo" kata prim, masih dengan nada super duper ketus nya, win segera menepis pikirannya jauh-jauh.
Nggak mungkin banget dia orang nya pikir win, kemudian menerima paperbag coklat berisi buah itu.
"ok, masuk dulu" kata win mempersilahkan prim masuk, prim menggeleng "nggah ah, gw disini aja, lagian kita bentar lagi pergi, gw titip salam aja" kata prim, win mengangguk saja.
Setelahnya win pergi masuk kedalam rumah, prim duduk dikursi yang ada diteras win, melihat halaman rumah win yang segar sekali.
"hampir aja.." kata prim pelan sekali, sambil mengelus dadanya, dia tadi sudah takut kalau win berfikir yang tidak-tidak.
Beberapa menit kemudian win datang, disusul oleh Off dibelakangnya.
"prim kok nggak masuk aja?" tanya off begitu tiba, prim tersenyum ramah "enggak kak, aku disini aja, sebentar lagi juga mau pergi sama win" kata prim, off mengangguk "bukannya lo yang jemput prim, malah prim yang jemput lo, gimana sih win?" lanjut off, heran dengan kelakuan adiknya.
Win mengangkat bahunya, lagi pula ketika win bilang bahwa prim harus menjemputnya, dia hanya bercanda, tapi ternyata prim setuju saja.
"nggak apa-apa kak, lagian rumah aku kan ngelewatin rumah win, biar sekalian aja" kata prim, off mengangguk "yaudah gih buruan pergi, keburu siang, thanks buah nya" kata off, win dan prim menangguk kemudian segera pergi dengan naik mobil prim.
Tentu saja yang menyetir prim, bukan win.
"mau beli dimana prim?" tanya win berbasa-basi, karena tidak tahan dengan keheningan dimobil prim. Prim mengeryitkan dahi nya, mendengar beberapa kali win tidak menambahkan gelar 'kak' didepan nama nya, bahkan pada semua kating.
"hmmm mungkin daerah Seturan" kata prim akhirnya, percuma juga memprotes win untuk memanggilnya kak, nani saja yang bebal masih jauh dibawah win. Prim menghidupkan lagu dimobilnya sambil terus fokus menyetir.
Win mengamati prim, gadis disampingnya ini sepertinya tipe gadis mandiri, tidak manja, apa ada nya, ah justru terkesan cuek, dan entah lah, win jarang melihat gadis seperti prim.
Tapi mengingat fakta bahwa prim salah satu fans tolol bright, membuat rasa kagum win turun drastis.
"lo suka sama bright?" tanya win tiba-tiba, bertepatan dengan lagu dari Blink 182 dengan judul 'I miss you' mengalun dimobil prim.
"suka" kata prim tanpa mau berfikir panjang, membuat win berdecih. Entah kenapa win tidak suka mendengarnya, entah karena prim yang menyukai bright, atau karena bright disukai orang lain.
Prim melirik sekilas pada win disampingnya yang menatap keluar, kemudian prim tersenyum tipis "lo? Suka sama kak bright?" kali ini prim yang bertanya, win segera berbalik menatap prim.
"gw?" tanya win sambil menunjuk dirinya, prim mengangguk "coba lo tanya bright, dia suka nggak sama gw, jawaban gw sama kayak dia" kata win ising, prim mengangguk, kemudian terkekeh.
"dia bilang dia suka sama lo" kata prim gantian iseng, membuat win membulatkan matanya, terkejut bukan main.
Prim tertawa melihat ekspresi kaget win.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...