27

678 60 31
                                    

Ohm memandang kesal bright yang baru tiba dirumah jam 10.00 malam, sialan, kemana saja kakak nya itu?

"lo kemana aja sih?" heran ohm, rencananya untuk mempertemukan win dan bright kacau, bagaimana tidak, win harus pulang dijam 08.00 malam, sedangkan si kunyuk ini baru pulang jam 10.00.

Bright berdecak sebal "ya garap project akhir lah" jawab bright, kepalanya pusing, memikirkan project akhirnya, juga obrolan terakhir nya tadi sore dengan Ayahnya win.

Ohm menghela nafasnya, mau sampai kapan bright begini? Melakukan semuanya sendirian, merahasiakan semuanya dari win, memangnya dia pikir win itu apa? Makhluk Tuhan tanpa hati?

Merasa percuma berdebat dengan kakaknya, ohm akhirnya kembali ke kamarnya, menyelesaikan referensi nya untuk debat esok hari, dia juga ada kegiatan yang lebih penting dari pada mengurusi hati kakaknya.

Setelah ohm pergi, bright masuk ke kamarnya, mandi dan membuka project akhirnya yang hampir selesai, matcha sudah menyelesaikan bagiannya.

Bright segera menelpon gadis itu, ingin mengucapkan terima kasih karena bersedia bekerjasama dengan nya.

"halo? Gimana? Capek kerjasama sama gw?"

"ya.. Apalagi lo kondisinya lagi gak ok"

"haha, sorry, keliatan banget?"

"yes dude! Cmon! Beresin urusan lo sama win, you guys look great when together"

"iyaaaa, gw juga udah gak sabar, makasih ya, tanpa lo gw gak akan bisa lulus akhir tahun ini"

"santai, makasih juga karena lo udah pilih gw, see you ya! Mari ketemu lagi dengan toga yang sama diakhir tahun!"

"see you, matcha"

Tut.

Bright segera mengganti pakaian nya, malam ini kepalanya pusing, lelah, dan entahlah, bright kacau.

Dia tau harus kemana ketika sedang begini, dan kebetulan nani si setan kecil itu selalu bersedia menemani bright bila sedang begini, ah ya jangan lupakan mike juga.

Dalam hitungan menit, bright sudah berpakaian casual, dengan jeans hitam, kaos hitam dan jaket denim, dia siap pergi ke tempat yang sudah lama tidak dia kunjungi.

Davikah melihat bright yang berpenampilan rapi malam-malam segera mengerutkan keningnya "mau kemana bri?" tanya davikah, bright menggigit bibir bawahnya.

"tempat nani ma, oh ya, bri nginep, kebetulan besok gk ada kelas, boleh?" tanya bright, davikah terdiam sebentar.

Akhir-akhir ini bright memang agak berantakan, mungkin pusing dengan project akhirnya dan hal lain, kemudian akhirnya davikah mengangguk memberikan izin.

Bright tersenyum kemudian memeluk mamanya dan melesat pergi menggunakan motor ohm.

"OHM! PINJEM MOTOR! LO BESOK PAKE MOBIL GW!" teriak bright dari garasi kemudian menarik gas tanpa repot-repot mendengar jawaban ohm.

Rasanya sudah lama bright tidak menggunakan motor, dia lebih banyak menggunakan mobil bila bepergian, tapi malam ini entah kenapa rasanya dia ingin sekali menggunakan motor, dan ternyata tidak buruk juga.

Angin malam berhembus meniup wajahnya, udara semakin dingin, tapi bright tak gentar, dia senang ketika udara dingin itu menyapu kulitnya.

Perasaan lelahnya sedikit demi sedikit mulai hilang dibawa angin.

Sampai 25 menit kemudian dia tiba didepan club langganan nani dan Mike.

Hingar bingar musik terdengar kencang, memekakan telinga, namun bright tidak peduli, dia ingin minum malam ini, sebelum esok hari dia harus selesaikan semuanya.

NAYANIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang