"gimana? Udah kelar tugas kalian?" kata Nani berkacak pinggang. Ini hari ketiga ospek mereka, artinya hari terakhir mereka diospek, besok mereka akan resmi jadi mahasiswa hukum.
JJ dan win menyunggingkan senyum sombong nya, kemudian mengangkat tinggi-tinggi kertas yang penuh dengan tanda tangan kating BEM.
Nani mengangguk, kemudian dia segera menyambar 2 kertas itu dan memeriksanya.
Punya JJ sudah aman, lebih jadi 51 tanda tangan dia dapatkan, dan ketika melihat punya win, nani segera menghitungnya.
"48..49.."
Nani mengeryit, kurang 1 tanda tangan dikertas win. Win dan JJ melirik satu sama lain, kenapa nani diam? Tidak melanjutkan hitungannya?.
Nani segera tersenyum remeh, kemudian memberikan kembali kertas JJ. Win melirik nani, kenapa kertas dia ditahan?.
"punya gw kok ga dibalikin nan?" tanya win bingung, JJ membulatkan matanya, menginjak kaki win agar win tersadar "eh, kak, maksudnya" kata win segera merevisi kalimatnya.
Nani mengeryitkan dahinya, tapi kemudian dia tersenyum aneh, membuat win dan JJ bergidik.
"punya JJ udah lengkap, lebih 1 malah, bagus..
JJ berseru senang, dia akhirnya bebas dari hukuman tolol itu. Sedang win tengah menatap nani was-was.
Punya lo, kurang 1" kata nani disertai senyum jahatnya.
"ah anjiiing" umpat win, JJ kembali menginjak kaki win, dua kali malah, biar win sadar, tapi win tidak ada niat untuk merevisi umpatannya pada nani, nani tertawa keras, senang melihat wajah kesal win.
"hahaha karena lo kurang 1, lo belum lepas dari hukuman gw" kata nani, win mendengus, emang anjing si nani nih, demen banget bikin win murka.
"gw kasih lo waktu 10 menit buat lengkapin tanda tangan dikertas ini, lewat dari 10 menit, gw tambahin hukuman lo" ancam nani, win menganga tak percaya, 10 menit? Dia pikir win ini sedang berburu tanda tangan artis? Atau apa?
"woii yang be-"
"dimulai dari sekarang!" kata nani berseru, membuat mahasiswa disekitarnya menatap ingin tahu.
"kontoooll!!" amuk win, dia ingin menerjang nani, tapi beruntung ada JJ yang menahannya, nani tertawa puas melihat reaksi dan umpatan dahsyat dari win, belum pernah dia diumpati seperti itu.
Lagi-lagi Win dan JJ membuat orang disekitar nya terheran, duo maba itu benar-benar gila, terutama win yang terang-terangan mengumpati Nani, si kating paling ribet setelah Bright.
"win! Udah wiiinn! Ayok buruan!" bujuk JJ, win menggeram, tangannya terkepal, dia segera pergi bersama JJ.
Disepanjang jalan win dan JJ melirik sana sini, apakah ada kating yang belum dia mintai tanda tangan.
Win panik, 10 menit harusnya lama, tapi ini situasi berbeda, win harus berjalan mengitari kampusnya demi 1 buah tanda tangan, sialan.
"kayaknya udah semua deh J, ni pasti si nani nih yang salah itung" keluh win.
Jj segera duduk dibangku koridor, menarik kertas win dan menyocokan dengan kertas nya, mata nya kesana kemari, memeriksa kertas mereka.
"Nah!! Lo gak punya tanda tangannya si Bright sama Bibble!" kata JJ berseru senang setelah mengetahui hasil pencariannya.
Win menepuk dahinya, astaga, benar juga, dia tidak minta tanda tangan kedua orang itu.
"yuk kita cari mereka berdua, kalo gini kan lebih enak" kata JJ, win takjub, kadang JJ ini pintar juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYANIKA
Fanfiction"terus aja liatin gw, gw cium mampus lo!" Kata Win mencoba membuat pria didepannya kicep. Tapi bright malah semakin mendekat, membuat win ingin berteriak kencang. "Silahkan, gw siap kok" kata bright menantang win. Setan! Biadab! emang bright palin...