Sebelum Bermula

611 57 3
                                    

Sapu permukaan melalui langkah bisu
Bangunkan sunyi terlelap lewat suara rancu
Pupus jarak lantaran intensitas tatapan lugu;

Mau tak mau, kulihat lorong bola hitam yang terdapat rahasia,
yang sepenuh relung tak lagi kuharap.
Paksa, tanpa sadar memantik pesona,
yang membakar raung si tenang, lahap.

Sentuhanmu amat jaga-jaga
Dari segala yang buat terluka
Lembut, berturut-turut
Tiada sekali pun menuntut

Waktu itu, sangat kelakar
Pintaku; agar kau lekas pudar
Seperti nyala api yang gembor lilin
Namun, kau masih ada tanpa izin

Kalau begitu,
Di antara kita mau diapakan?

Dibelenggu,
Di dalam sementara kisah membutakan?

Atau ...

Ditunggu,
Di luar abadi realita menyadarkan?

Dambaan Si Lalat [Bbangsaz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang