Terdapat banyak typo harap dimaklumi karena ini cerita pertama ku
"Baiklah kalau begitu pasien akan kami pindahkan ke ruang rawat". Ucap dokter dan pergi
Ditempat lain....
"Besok kamu gak perlu jemput aku untuk sekolah yan". Ucap Annisa sendu
"Lah, emang kenapa sayang". Tanya Abiyan
"Aku bisa diantar sama supir aku besok". Ucap Annisa
"Kamu pulang gih, aku takut om Abraham akan mencari mu nanti". Lanjut Annisa
"Yaudah aku pulang ya, ntar kalau udah sampai rumah jangan lupa bersih-bersih dulu baru tidur". Ucap Abiyan
"Hm iya". Ucap Annisa
Saat dirinya hendak mengecup kening gadis itu, gadis itu malah menghindar
"Aku duluan yan". Ucap Annisa dan pergi
Kenapa sikap kamu mendadak dingin gini sama aku aiss*Batin Abiyan
Back to Rumkit....
"Ra bangun Ra". Ucap Aras sambil menggenggam tangan gadisnya
"Aras, kamu Tante tinggal sebentar untuk mengambil pakaian tidak masalah kan". Tanya bunda
"Gak masalah kok Tan, aku akan jaga Rara sampai Tante kembali". Ucap Aras
"Tante titip Rara ya, assalamualaikum". Ucap bunda dan pergi
"Waalaikumsalam Tan". Ucap Aras
Btw buat yang nanya ayah Rara mana?? Ayahnya Rara itu kembali bekerja beberapa hari lalu.
"Bangun dong Ra". Ucap Aras
"Eughh". Lenguh Rara
"Sayang". Panggil Aras
"A...aku dimana". Tanya Rara
"Kamu ada dirumah sakit sayang". Ucap Aras
"Bu...bunda mana kak". Tanyanya lagi
"Tante pulang sebentar untuk mengambil pakaian dan akan kembali lagi". Ucap Aras
"Annisa dimana". Tanya Rara
"Tadi dia kemari tapi aku menyuruh nya untuk pulang karena dia sudah berani menutupi semuanya dari aku". Ucap Aras
"Kamu marahi Annisa kak". Tanya Rara
"Aku kecewa sama dia sayang". Ucap Aras
"Ini bukan salah dia kak ini salah aku, aku yang minta dia untuk menyembunyikan semuanya dari kak Aras". Ucap Rara
"Kenapa kamu lakuin itu sama aku hmm". Tanya Aras
"Aku gak mau buat kak Aras sedih setelah tau ini semua". Ucap Rara
"Tapi aku pacar kamu Ra, harusnya aku wajib tau apa yang lagi kamu derita saat ini". Ucap Aras
"Maaf ya kak". Ucap Rara
"Maaf kamu aku terima". Ucap aras
"Kamu pulang gih, minta maaf sama Annisa karena kamu udah marahi dia tadi". Ucap Rara
"Kalau aku pulang ntar yang jagain kamu disini siapa". Tanya Aras
"Dirumah sakit ini aku gak sendiri masih ada dokter dan beberapa perawat yang bisa dimintai pertolongan nanti". Ucap Rara
"Tapi kan sayang...". Ucap Aras
"Pulang ya kak". Ucap Rara
"Yaudah aku pulang dulu nanti aku kembali lagi". Ucap Aras dam pergi
Di sebuah restoran ternama....
"Enak gak by". Tanya Alfa
"Enak kak, aku suka". Ucap Naya
"Syukur deh kalau kamu suka". Ucap Alfa
"Makasih ya kak udah ngajak aku untuk makan setelah pulang sekolah". Ucap Naya
"Sama-sama by". Ucap Alfa
"Owh iya by, orang tua aku mau ketemu sama kamu nanti malam, kira-kira kamu bisa gak". Tanya Alfa
"Tante sama om mau ketemu sama aku". Tanya Naya balik
"Iya by, bisa gak". Tanya Alfa
"Bisa kok lagipula aku gak sibuk-sibik banget nanti malam". Ucap Naya
"Yudah nanti malam aku jemput kamu dirumah ya by". Ucap Alfa
"Iya kak Al". Ucap Naya
Di kediaman keluarga Leonard.....
"Tante, om lihat deh kak Nauval". Ucap Queen mengadu pada orang tua Nauval
"Nauval, kasihan ih Queen nya". Ucap mami
"Lucu mi habisnya". Ucap Nauval
"Kak Nauval ngeselin". Ucap Queen
"Ngeselin gini buat Lo kangen juga kan cill". Ucap Nauval
"Ihh kak Nauval ke ge'eran". Ucap Queen
"Bahahaha". Ledek mami papi
Back to kediaman keluarga Wijaya....
"Kamu sudah mas". Ucap mama
"Peduli apa kamu terhadap kepulangan saya". Ucap papa
"Mau gimanapun kamu masih menjadi suami sah ku mas". Ucap mama
"Mulai sekarang aku talak kamu". Ucap papa yang membuat mama terdiam mematung
"Ka...kamu bercanda kan mas". Ucap mama tak percaya
"Saya tidak bercanda dengan ucapan saya". Ucap papa
"Tapi anak-anak masih butuh kita untuk masa dewasa mereka mas". Ucap mama
"Kalau memang anak-anak masih membutuhkan kita tidak mungkin anak sulung kamu menyuruh saya untuk menceraikan kamu". Ucap papa
"Maksud kamu Aras". Tanya mama
"Lantas siapa lagi anak sulung selain dia". Ucap papa
"Papa". Panggil Annisa sendu
"Papa beneran mau nurutin kemauan dari Kak Aras". Tanya Annisa
"Iyaa, saya akan memenuhi kemauan dari kakak kamu". Ucap papa
"Jangan ceraikan mama pa, aku mohon sama papa". Ucap Annisa yang sudah beredarai air mata
"Tidak ada alasan lagi untuk saya bisa mempertahankan pernikahan ini toh bukan kah mama kamu sudah mengetahui tentang perselingkuhan ini". Ucap papa
"Tapi aku masih butuh papa hikss". Ucap Annisa
"Saya tidak peduli". Ucap papa dan pergi
"Pa jangan pergi pa, papa aku mohon jangan pergi pa hikss". Ucap Annisa mencoba menghentikan langkah papa nya
"Annis udah Annis jangan dikejar biarkan saja papa kamu hikss". Ucap mama
"Tapi kan ma..". Ucap Annisa
"Biarkan saja nak hmm". Ucap mama
"A...aku mau ke..ke kamar dulu ma, aku terlalu lelah hari ini". Ucap Annisa lesuh dan beranjak ke kamar dengan tatapan kosong
-----------------------------------------------------------
Jangan lupa vote teman-teman
Jangan lupa follow Ig:
@aurell_0207
@amndaa_wjyaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Anissa's story
Random"Aku adalah aksara tanpa makna dan kamu adalah metafora dan fana. Layaknya bagasfora dan bantala kita adalah dua atma yang tidak di izinkan semesta". "Tentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara, tentang asmaraloka, tentang harsa yang harus men...