Terdapat banyak typo harap dimaklumi karena ini cerita pertama ku.
"Dokter gimana teman saya, apakah sudah bisa dibawa ke pulang". Tanya Alvaro
"Pasien sudah bisa dibawa pulang kerumahnya untuk di bawa ke peristirahatan terakhir". Ucap dokter
"Dia meninggal dokter". Tanya Abiyan
"Dia telah meninggal dunia ditkp pada pukul 21.00 wib dan dibawa kerumah sakit karena dia ingin mendonorkan jantungnya untuk pasien atas nama Queen Khalisya Arabella". Ucap dokter
"Dokter bohong kan dok!!". Bentak Abiyan
"Saya mengatakan hal yang sejujurnya". Ucap dokter
"Gak mungkin dok gak mungkin dia meninggal dok gak mungkin!!". Ucap Abiyan teriak histeris lalu berlari memasuki ruangan
"Saya akan urus kepulangan pasien". Ucap dokter dan pergi
"Al gue mau ngucapin makasih sama teman Lo". Ucap Aras
"Ayo gue antar buat ketemu teman gue". Ucap Alvaro gemetar saat memasuki ruangan
"Kenapa belum Lo lihat yan". Tanya Alvaro
"Gu...gue masih gak percaya kalau itu di...dia". Ucap Abiyan terbata-bata
"Kalau Lo gak sanggup biar gue aja yang buka kainnya karena Aras juga mau mengucapkan terimakasih pada nya". Ucap Alvaro sembari membuka kain dengan tangan gemetar
"Annisa". Ucap Aras dan Abiyan terkejut melihat wajah orang tersebut sudah pucat Pasih dengan bibir yang biru
"Ja...jangan bilang ya...yang donorin jantungnya untuk Rara i..itu adek gue". Ucap Aras kaku
"Dia adek Lo, adek Lo mengalami kecelakaan yang membuat dia meninggal dunia di lokasi dan dia minta gue untuk membawa nya ke rumah sakit agar dia bisa donorkan jantungnya untuk Rara". Ucap Alvaro
"Aisss kamu masih disini kan". Ucap Abiyan sendu
"Kamu masih ada disini sama aku kan".
"Kamu belum pergi kan, yang dibilang sama Alvaro itu bohong kan aiss".
"Aiss bangun dong". Finalnya
"Dek, kak Aras ada disini kamu gak mungkin ninggalin kakak sama mama kan dek". Ucap Aras
"Annisa udah pergi duluan untuk selamanya jadi gue harap kalian bisa menerima nya". Ucap Alvaro
"Lo pembohong Alvaro Lo pembohong!!! Adek gue gak mungkin meninggal, dia gak mungkin gue dan nyokap gue". Ucap Aras
"Gue gak bohong adek Lo beneran udah meninggal!!". Bentak Alvaro
"Aiss kamu bisa bangun kan hmm". Ucap Abiyan
"Kamu cuman tidur kan iya kan aiss".
"Bangun aiss bangun!!".
"Jangan tinggalin aku sendiri aiss hikss kamu bilang kita akan bahagia sama-sama tapi kenapa hm kenapa kamu tega ninggalin kayak gini hikss".
"Tolong bangun aiss bangun demi aku dan mama kamu hikss". Final Abiyan
"Lo harus bangun dek harus lo gak boleh ninggalin gue gak boleh hikss". Ucap Aras
"Annisa harus segera dimakamkan". Ucap Alvaro
"Lo be...bener". Ucap Aras tersendat
"Kenapa kamu menangis nak Aras". Tanya bunda saat Aras keluar dari IGD dengan mata sembab
"Adek aku Tante hikss". Ucap Aras memeluk Tante Bella sambil menangis kejer
"Apa yang terjadi sama annisa hmm". Tanya bunda
"Di...dia yang udah donorin jantung buat Rara Tante hikss". Ucap Aras
"Aku kehilangan adek aku Tante hikss". Lanjutnya
"Ja...jadi orang itu an...Annisa". Ucap bunda terbata-bata
"I...iya Tante iya". Ucap Aras
"Tan....Tante akan temani kamu hm". Ucap bunda
"Ma..makasih Tan". Ucap Aras
Malam ini adalah malam yang sangat menyakitkan untuk mereka karena pada malam ini mereka harus menerima kenyataan bahwasanya tokoh utama dalam cerita telah meninggalkan mereka untuk selamanya.
Suara sirine ambulance mengiringi kepergiannya suara tangisan terdengar dari orang yang ditinggalkannya.
"Kenapa kamu Setega aiss hikss". Ucap Abiyan
"Maaf aiss maaf karena gak bisa buat kamu bahagia disaat-saat terakhir kamu hikss".
"Maaf karena aku udah ninggalin kamu kemarin disaat kamu butuh aku hikss".
"Sa...sakit aiss sakit hikss". Finalnya
SESAMPAINYA DI RUMAH...
"siapa yang meninggal nak". Tanya mama
"An...Annisa ma hikss". Ucap Aras memeluk erat tubuh mama nya
"Annisa kan lagi pergi ke acara tunangan nya Abiyan gak mungkin dia meninggal". Ucap mama
"Dia mengalami kecelakaan ma dan meninggal ditkp hikss". Ucap Aras
"Kamu bohong!! Annisa masih hidup dia gak mungkin ninggalin mama!!". Bentak mama
"Mau di letak dimana jenazahnya". Tanya perawat
"Di ruang tamu yang sudah disediakan tempat pak". Ucap Alvaro
"Baiklah". Ucap perawat
"Kalian semua jangan berbohong sama saya!! Dia tidak mungkin Annisa Putri saya!!". Bentak mama
"Di...dia an...Annisa ma". Ucap Aras kacau
"Abiyan dia bukan Annisa kan nak iya kan dia bukan Annisa". Tanya mama
"Di...dia a...Aiss Tante". Ucap Abiyan dengan kacau
"Kamu juga ikut bohongin Tante ha!!". Bentak mama
"Ma kami bohongi mama dia beneran Annisa ma hikss". Ucap Aras
"Mama tidak akan percaya sama kalian sebelum mama lihat sendiri". Ucap mama sembari membuka kainnya dengan perlahan
"Annisa". Ucap mama terkejut saat melihat wajah orang itu adalah wajah putrinya yang sudah pucat Pasih dengan bibir biru
"Apa yang terjadi sama anak saya!!! Kenapa dia bisa jadi seperti ini ha!!". Tanya mama berteriak histeris
"Kamu!! Kamu yang membawa anak saya ke acara pertunangan Abiyan". Ucap mama
"I...iya Tante saya membawanya pergi". Ucap Alvaro
"Lalu apa yang terjadi sama anak saya ha!!". Bentak mama
"Annisa mengalami kecelakaan Tante". Ucap Alvaro
"Kenapa kamu tidak becus menjaga anak saya ha!! Kenapa tidak becus". Ucap mama memukuli Alvaro
"Ma udah ma udah hikss". Ucap Aras
"gara-gara kamu saya harus kehilangan anak saya hikss tega kamu tega hikss". Ucap mama runtuh
"Annisa bangun nak ini mama". Ucap mama
"Ini sudah menjelang shalat subuh kenapa kamu belum bangun hm, biasanya kamu sudah bangun".
"Bangun ya nak kita shalat subuh berjamaah".
"Kamu juga belum makan kan dari malam".
"Makan dulu ya baru tidur lagi jangan tidur Mulu ntar kamu sakit kalau gak makan".
"Ma jangan seperti ini ma, aku sakit ma hikss". Ucap Aras
-----------------------------------------------------------
Jangan lupa vote teman-teman
Jangan lupa follow Ig:
@aurell_0207
@amndaa_wjyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Anissa's story
Random"Aku adalah aksara tanpa makna dan kamu adalah metafora dan fana. Layaknya bagasfora dan bantala kita adalah dua atma yang tidak di izinkan semesta". "Tentang rasa yang harus abadi dalam bait aksara, tentang asmaraloka, tentang harsa yang harus men...