Part 21

4 2 0
                                    

Terdapat banyak typo harap dimaklumi karena ini cerita pertama ku

Malam yang gelap gulita kini berganti menjadi pagi yang begitu cerah hingga sinar matahari berhasil menembus jendela kamar milik Annisa.

"Eughh".

"Awss pakai perih lagi punggung gue". Lanjutnya

"Kemarin benar-benar malam yang sangat melelahkan buat gue tapi gue gak boleh nyerah karena gue belum lihat Kakak dan sahabat gue bahagia bersama". Ucap Annisa

"Annis jalan pagi yok!!". Teriak Aras dari balik pintu kamar Annisa

"Gue mandi dulu kak!!". Teriak Annisa

"Yaudah kalau gitu gue tunggu Lo di taman depan rumah ya Niss". Ucap Aras berjalan meninggalkan kamar

"Iya kak!!". Teriak Annisa

Setelah beberapa menit berlalu....

"Sorry kak udah buat Lo nunggu lama". Ucap Annisa yang baru saja tiba

"Hampir kering gue nunggu Lo". Ucap Aras

"Ya sorry kak mhee". Ucap Annisa

"Yaudah ayok kita jalan". Ucap Aras menarik tangan adiknya

"Pelan-pelan dong kak tangan aku masih sakit". Ucap Annisa

"Maaf dek kakak lupa soal tangan kamu". Ucap Aras menyesal

"Sans kak". Ucap Annisa

Setelah berjalan memutari komplek daerah rumah dirinya kini sudah merasa capek dan tidak sanggup lagi untuk berjalan.

"Gu-gue capek kak". Ucap Annisa ngos-ngosan

"Yaelah lemah banget Lo baru segitu aja udah capek lihat nih kakak Lo yang gak ada capek-capek nya". Ucap Aras dengan percaya diri

"Lo itu cowok kak beda sama gue yang cewek". Ucap Annisa

"Naik ke punggung gue biar gue gendong". Ucap Aras

"Gue berat emang Lo sanggup untuk gendong gue". Tanya Annisa

"Apapun demi adik gue". Ucap Aras

"Ayok buruan naik". Lanjutnya dengan nada kesal

"Ck iya-iyaaa". Ucap Annisa

Happ!!
Dirinya berhasil mendarat dengan sempurna di punggung kakaknya

"Keringat Lo banyak kak". Ucap Annisa

"Itu baru namanya olahraga". Ucap Aras

"Gue tiup ya kak". Tanya Annisa

"Jangan mancing junior gue untuk bangun ya dek". Ucap Aras

"Gue becanda kak". Ucap Annisa disertai dengan kekehan

Ditempat lain....

"Good morning bunda good morning ayah". Ucap Rara yang sudah berada di meja makan

"Good morning putri kesayangan". Ucap mereka

"Hari ini kita jadi buat full time kan bund". Tanya Rara

"Pasti jadi dong Ra". Ucap bunda

"Iya nak jarang-jarang kan kita punya waktu untuk bersama". Ucap ayah

"Makasih ayah makasih bunda". Ucap Rara dengan senyum lebar

¥€

"Turun Lo remuk nih punggung gue". Ucap Aras

"Kan udah gue bilang kalau gue itu berat Lo nya aja yang ngeyel pengen gendong gue rasakan noh akibatnya". Ucap Annisa kesal

"Nyenyenye". Ucap Aras meledek

Anissa's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang