Part 31

7 2 0
                                    

Terdapat banyak typo harap dimaklumi karena ini cerita pertama ku.

"Kegudang seperti biasa". Ucap papa berjalan menuju gudang

"Kamu jangan ikuti apa kata papa kamu ya nak". Ucap mama

"Aku baik-baik aja ma". Ucap Annisa yang berjalan menyusul papanya

Sesampainya di gudang...

"Kali ini hukuman kamu akan lebih berat dari biasanya". Ucap papa

"Apa hanya karena aku melihat papa selingkuh". Tanya Annisa

"Bukan hanya itu saja yang memberatkan hukuman kamu tapi karena mantan kamu yang berani mengancam saya melalui papanya". Ucap papa

"Maksud papa,Alvaro". Tanya Annisa

"Siapa lagi kalau bukan dia yang mengancam saya ha!!". Bentak papa

"Tapi itu semua gak ada sangkut pautnya sama aku pa!!". Bentak Annisa balik

"Kamu papa jodohkan dengan dirinya". Ucap papa

"Papa tau apa yang pernah dia lakukan ke Annis kan pa!!". Bentak Annisa dengan air mata yang mengalir

"Annis gak masalah kalau dapat hukuman dari papa setiap harinya tapi Annis mohon jangan jodohkan Annis sama dia pa hikss".

"Annis juga punya masa depan impian Annis, Annis udah dewasa pa!!"

"Tapi itu cara satu-satunya agar bisnis papa tetap berjalan Annis!!". Bentak papa

"Papa lebih pilih bisnis ketimbang kebahagiaan anak papa sendiri pa". Tanya Annisa

"Oh iya Annis lupa papa lebih pilih bisnis agar papa bisa membiayai wanita murahan itu kan pa!!". Bentak Annisa

"Jaga mulut kamu dia bukan lah wanita murahan!". Bentak papa

"Kalau bukan murahan lantas kenapa dia mau sama papa sedangkan dia tau kalau papa udah punya anak dan istri ha!!". Bentak Annisa

Plakk!!
Satu tamparan keras kembali mendarat di pipi Annisa.

"Tutup mulut kamu!!". Bentak papa sambil membuka tali pinggang yang ia gunakan

Cetass!!

Cetass!!

Cetass!!

"Apa ini masih kurang untuk kamu ha!!". Bentak papa

"Kalau aku bilang sakit bahkan sangat sakit apa papa akan berhenti gak kan pa hikss". Tanya Annisa

Cetass!!

Cetass!!

Cetass!!

"Masih kurang". Tanya papa

"Emang papa mau buat aku mati". Tanya Annisa balik

"Kamu menyerah bukan". Tanya papa remeh

"Papa percaya gak kalau luka kemarin itu juga belum sembuh dan masih basah".

"Papa percaya gak kalau aku bilang ini semua itu sakit".

"Papa percaya gak kalau aku bilang aku pengen istirahat tanpa bangun kembali".

"Pasti papa gak akan pernah percaya kan tapi semua itu kenyataan nya pa".

"Aku udah capek sama semuanya aku mau istirahat tanpa bangun kembali aku mau bebas dari semua siksaan papa hikss". Final gadis itu

"Tidak usah mendrama di depan saya air mata kamu tidak akan membuat saya luluh". Ucap papa yang berjalan keluar gudang

Annis pengen tau reaksi papa gimana saat kehilangan Annis nanti, apa papa bahagia atau akan menangis*Batin Annisa

Dilain tempat...

"Hayy gaess". Ucap Nauval heboh saat memasuki markas bersama Alfa

"Kalau gue jahit tuh mulut masih bisa berkoar val". Tanya Abiyan

"Dijahit bhahah". Tawa Alfa meledek

"Sorry boss habisnya Lo galau Mulu". Ucap Nauval

"Gimana gak galau coba val, Kakak ipar udah dapat restu, kedua sahabatnya juga udah lah dianya belum bhaha". Ucap alfa meledek

"Kebetulan dibelakang ada parang mau gue bacok Lo satu-satu". Ucap Abiyan

"Becanda yaelah". Ucap Alfa

"Saran gue Lo segera jujur deh boss keburu dia tau dari orang lain". Ucap Nauval

"Udah gue coba tapi dia masih belum peka". Ucap Abiyan

"Intinya Lo tetap harus semangat boss". Ucap kedua temannya

"Thx gaes". Ucap Abiyan

¥€

"Kamu gak pulang kak harinya udah gelap loh". Ucap Rara

"Ntaran lagi ya Ra aku masih pengen sama kamu soalnya". Ucap Aras

"Kalau sama pengganti aku nanti kak Aras bakalan tetap manja seperti ini gak". Tanya Rara

"Gue udah pernah bilang soal itu sama Lo kan". Ucap Aras

"Tapi kalau aku emang beneran harus pergi gimana kak". Tanya Rara

"Jemput aku kita pergi sama-sama". Ucap Aras

Back to house....

"Apa alasan papa memberikan kamu hukuman kali ini". Tanya mama

"Aku udah tau semuanya ma". Ucap Annisa

"Semuanya". Tanya mama

"Perselingkuhan papa sama wanita murahan itu dan mama tau tapi mama diam aja iya kan ma". Ucap Annisa

"Jadi kamu sudah mengetahui segalanya". Ucap mama

"Kenapa mama simpan rahasia ini". Tanya Annisa

"Karena mama masih menghargai perasaan kamu dan kakak kamu". Ucap mama

"Dengan menyembunyikan segalanya dibalik tawa itu iya". Ucap Annisa

"Mama obatin dulu lukanya". Ucap mama mengalihkan pembicaraan

"Aku bisa sendiri kalau mama gak mau cerita gak masalah aku ke kamar dulu kalau gitu". Ucap annisa berjalan menuju kamar nya

"Maafin mama Annis". Ucap mama pelan sangat pelan

-----------------------------------------------------------

Jangan lupa vote teman-teman

Jangan lupa follow Ig:
@aurell_0207
@amndaa_wjyaa

Anissa's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang