Bab ¹⁴

10.5K 869 21
                                    

°
°
°



Happy reading! Bantu Vote, Comen, follow!





Wang Zhuocheng membolakan kedua bola matanya lebar. Mengambil benda pipih yang ada ditangan Xiao Zhan.

"Ka-kau mengandung anak Wang Yibo?" tak percaya Wang Zhuocheng.

Xiao Zhan mengangguk lesu. "Aku harus bicara pada tuan Wang. Aku tidak peduli dia akan mengakuinya atau tidak, yang aku inginkan hanya maaf darinya."

Wang Zhuocheng akhirnya memberitahukan keberadaan Wang Yibo pada Xiao Zhan. Bukannya dia tidak ingin mengantarkan pemuda itu, namun Xiao Zhan sendiri yang menolak. Dia tidak ingin melibatkan Wang Zhuocheng dalam hal ini.

Sesampainya Xiao Zhan di markas rahasia Wang Yibo. Dia masuk ke dalam tempat itu dan langsung mencari keberadaan prianya.

"Di mana, Tuan Wang?" tanyanya pada beberapa pengawal yang ada di sana.

Pengawal itu nampak saling menatap bingung.

"Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?" Datar Xiao Zhan.

"Tuan Wang sedang tidak ingin diganggu." Jawabnya.

Xiao Zhan tak peduli, dia hanya ingin bertemu dengan Wang Yibo. "Di mana dia?!"

"Tuan ada di dalam kamar pribadinya. Tapi, saya harap Tuan tidak masuk ke dalam."

Xiao Zhan semakin penasaran. Dia langsung menerobos para pengawal yang menghalanginya, lalu mendorong kasar pintu ruang kamar pribadi Wang Yibo.

Tubuh Xiao Zhan mematung diambang pintu, kedua tangannya merepal erat. Kedua pupil matanya bergetar, hingga buliran air mata mengalir membasahi kedua pipinya. Hatinya hancur, menatap dua manusia di depan sana yang nampak tengah bercinta panas.

Xiao Zhan melirik tajam pengawal di belakangnya, menarik senjata api yang terselip di jas pengawal tersebut. Lalu dengan cepat menembak kepala pemuda yang tengah menduduki tubuh telanjang Wang Yibo.

"BRENGSEK KAU WANG YIBO!!"

Dor!! Dor!! Dor!!

Berkali-kali Xiao Zhan menarik pelatuk senjata api di kedua tangannya. Tak peduli dengan rasa takut akan masa lalunya. Yang ia inginkan hanya melampiaskan kemarahan. Entah mengapa semenjak mengetahui dirinya mengandung, keberanian mulai tumbuh di dalam dirinya.

Pengawal itu segera merebut senjata api di tangan Xiao Zhan.

Wang Yibo sedikit kaget dengan keberanian Xiao Zhan namun dia tetap bersikap datar. Tanpa merasa bersalah, pria itu mendorong pria di atasnya yang kini sudah tewas mengenaskan. Lalu memakai piyama begitu santainya.

"Kenapa kau datang ke sini?" tanyanya dengan nada dingin.

Xiao Zhan melangkah lebar mendekati Wang Yibo. Mengangkat tangannya tinggi hendak menampar wajah pria itu, namun dengan cepat Wang Yibo menahannya. Tatapan tajam penuh kebencian tergambar jelas di mata pria itu.

"Beraninya kau melayangkan tangan kotormu ini! Kau hanya seorang jalang murahan, Tuan Xiao Zhan." Wang Yibo menekankan kata-kata terakhirnya.

TWINS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang