TWINS [Tamat]

Bab ⁰⁵

.
.
.

Happy reading! Bantu Vote ~ Comen ~ follow ya kk ..

"Bagaimana keadaan Sean?" tanya Wang Zhuocheng, yang baru saja masuk ke dalam markas sang adik.

Wang Yibo fokus pada laptop di hadapannya. Tak ada niatan untuk melihat ke arah sang kakak. "Sepertinya dia tetap bersikeras ingin mati." dingin Wang Yibo.

Wang Zhuocheng hanya mengangguk, tak ingin mengganggu adiknya yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Aku hanya berharap Xiao Zhan bisa membalas cintamu, tidak seperti Sean.

Beberapa hari kemudian, Wang Yibo jarang sekali pulang, keadaan Xiao Zhan juga sudah membaik. Namun hal itu semakin membuat Xiao Zhan merasa aneh dengan sikap pria tersebut. Dia memutuskan untuk menemui Wang Zhuocheng, meminta penjelasan tentang kehidupan misterius Wang Yibo.

"Kenapa, hm? Kenapa kau tiba-tiba saja peduli dengan pria es itu?" kekeh Wang Zhuocheng saat mendengar pertanyaan Xiao Zhan mengenai adiknya.

"Ada apa dengan Wang Yibo? Bagaimana hubungan Sean dengannya di masa lalu?"

Wang Zhuocheng mengelus rambut lembut Xiao Zhan. Tersenyum lembut ke arah pemuda di hadapannya. "Adikku hanyalah manusia lemah, dia hanya bersembunyi di balik sikap dinginnya saja. Dia memang berdarah dingin, tidak segan membunuh siapapun orang yang berani menentang nya. Namun tidak untuk Sean."

Xiao Zhan mendongak, menatap penuh penasaran lanjutan cerita Wang Zhuocheng.

"Wang Yibo sangat mencintai Sean. Dia bahkan tau jika Sean tidak memiliki perasaan untuknya. Sean menyukai wanita, berkali-kali Sean bermain dengan para pelayan. Dan apa kau tau apa yang dilakukan Wang Yibo?"

Xiao Zhan menggeleng pelan. Hatinya terasa sakit membayangkan posisi Wang Yibo.

"Dia hanya membunuh para pelayan itu, namun tidak untuk Sean. Wang Yibo lebih memilih menyiksa dirinya sendiri ketimbang menyakiti Sean. Bodoh sekali bukan?" tawa miris Wang Zhuocheng.

"Kenapa tuan Wang tidak melepaskan Sean? Apa yang membuat pria tetap mempertahankan lelaki yang bahkan tidak menyukai dirinya." tanya Xiao Zhan.

"Cinta, Wang Yibo hanya butuh cinta Sean." Wang Zhuocheng tersenyum lembut, menepuk pundak sempit Xiao Zhan.

Selepas mendengarkan cerita Wang Zhuocheng, semalaman Xiao Zhan tidak bisa tidur. Bayang-bayang Wang Yibo terus saja terngiang di dalam benaknya. Di mana pria itu sekarang berada? Ah, dengan cepat Xiao Zhan meminta sopir pribadi mansion Wang untuk mengantarkan dirinya bertemu dengan Wang Yibo.

"Apa benar ini tempat kerja Tuan Wang?" tanya Xiao Zhan.

"Iya, Tuan. Silahkan masuk." Seorang pengawal mempersilahkan Xiao Zhan.

"Di mana Tuan Wang?" tanyanya lagi.

"Ada di ruang pertandingan."

Xiao Zhan mengerutkan keningnya tak mengerti, namun dia mengikuti arah langkah pengawal yang menemaninya. Sampailah mereka di area ring pertandingan. Di sana Wang Yibo tengah bertarung hebat dengan seorang pria berbadan besar.