Bab ²¹

8.2K 609 16
                                    

°
°
°


Happy reading! Bantu Vote, Comen, follow!



Xiao Zhan menatap datar sosok sang ayah. "Pa, aku belum ingin memiliki pendamping hidup."

"Kau sudah dewasa, Sayang. Atau mungkin ... Sean---"

Sean tersentak, lantas mengangkat kedua tangannya. "Oh, tidak bisa ... aku masih ingin menjajah ribuan lubang surgawi, Pa ..." Seketika pemuda itu mendapat hadiah geplakan maut dari sang ayah.

Xiao Zhan hanya tersenyum singkat, lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

Sean berlari menarik lengan Zhu Zan Jin. "Urgent! Ini urgent!" Paniknya.

Zhu Zan Jin hanya merolling bola matanya malas. "Kenapa sikapmu berbanding terbalik seperti ini dengan Xiao Zhan? Cepat katakan, apa yang terjadi?"

"Papa ingin menjodohkan Xiao Zhan dengan seorang wanita."

"APA?!" Zhu Zan Jin reflek berteriak.

"Kenapa harus berteriak?! Suaramu jelek, Pak tua!" Kesal Sean.

Zhu Zan Jin langsung membekap mulutnya. "Kenapa tiba-tiba sekali? Lalu bagaimana dengan Xiao Zhan?"

"Kau tau, dia seperti robot yang menuruti semua kemauan papa."

Zhu Zan Jin mengusak rambutnya frustasi. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai Xiao Zhan menikah dengan seorang wanita lalu ingatannya kembali dan dia menyadari jika dirinya menyimpang. Oh, bagaimana ini??

"Kita harus mencari jalan keluar, Sean."

.
.

Xiao Zhan terdiam menatap jauh luar jendela kamarnya. Dia menunduk, menatap perut mulusnya yang nampak samar ada bekas luka. Dia merabanya pelan.

"Apa yang terjadi padaku di masa lalu?" gumamnya.

Cklek!

Xiao Zhan menoleh ke arah pintu, di sana ada Sean yang nampak meringis.

"Boleh aku masuk?" tanyanya.

"Hm." Xiao Zhan mengangguk, lalu kembali meraih ponselnya.

Sean duduk di sebelah Xiao Zhan. Menatap lekat wajah cantik saudara kembarnya. Terkadang dia merasa sedih, seperti kehilangan sosok Xiao Zhan yang dulu.

"Sean." Xiao Zhan menoleh ke arah saudara kembarnya.

"Iya?"

"Apa kau tau, kenapa perut ku ada bekas luka sayatan? Apa dulu pernah ada yang ingin membunuh ku?" tanyanya dengan wajah polos.

Sean mengusap tengkuknya, bagaimana ini? Tidak mungkin aku mengatakan jika Xiao Zhan pernah hamil dan kehilangan bayi nya.

"Ah, dulu kau pernah melakukan operasi kecil. Kau sakit usus buntu, iya begitu ceritanya." Gagab Sean.

Xiao Zhan mengangguk percaya. Lalu kembali bermain dengan ponselnya.

TWINS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang