°
°
°Happy reading! Bantu Vote, Comen, Follow!
Pagi menjelang, semenjak kejadian semalam, Xiao Zhan mendadak semakin diam. Wang Yibo yang merasa khawatir berusaha berbicara pada pemuda tersebut.
"Xiao Zhan, apa kau tidak menyukai makanannya?" Wang Yibo hendak meraih tangan Xiao Zhan, namun pemuda itu dengan cepat menghindari dirinya.
"Ah, aku harus ke kamar mandi sebentar." Xiao Zhan meninggalkan ruang makan begitu saja.
Yibo menatap sedih kepergian Xiao Zhan, tangannya merepal erat. Meremas gelas yang ada di genggaman tangannya hingga membuat gelas kaca itu pecah, melukai telapak tangannya. Namun luka itu seakan tak Yibo rasakan, luka dalam hatinya terlalu mendominasi.
Mendengar suara pecahan, Xiao Zhan segera keluar dari dalam kamar mandi. Betapa terkejutnya dia saat melihat tangan Wang Yibo berlumuran darah, dengan pecahan gelas menancap di telapak tangannya.
"Yibo?!" Dengan cekatan Xiao Zhan meraih tangan pria tersebut. Menariknya, berpindah ke ruang utama. Dapat Yibo lihat, Xiao Zhan nampak begitu khawatir. Bolehkah jika Yibo merasa bahagia mendapat perhatian dari Xiao Zhan? Dia rela melukai dirinya sendiri, untuk mendapat perlakuan manis seperti ini.
Xiao Zhan berlari mengambil kotak obat, dan kembali menghampiri Wang Yibo. Mencabut dengan hati-hati pecahan gelas yang menancap di tangan pria itu.
"Akh!" Rintih Wang Yibo, tentunya hanya pura-pura. Luka sekecil ini tidak ada artinya bagi Wang Yibo, dia sudah sering terkena senjata api maupun senjata tajam. Tubuh Wang Yibo sudah kebal akan rasa sakit, karena dia mengkonsumsi vaksin tertentu untuk meredam rasa sakit di tubuhnya.
"Ah, apa aku terlalu kasar? Maafkan aku ... Huff .." Xiao Zhan segera meniup lembut luka di tangan Wang Yibo.
Yibo menatap tanpa berkedip sosok cantik di hadapannya, kenapa aku begitu bodoh? Kenapa aku pernah berpikir menyia-nyiakan manusia secantik dirimu, Xiao Zhan?
"Apakah sangat sakit?" tanya Xiao Zhan, menatap wajah tampan Wang Yibo yang nampak melamun.
Xiao Zhan menelan ludahnya berat, dia segera menunduk. Kenapa wajahnya tiba-tiba terasa begitu panas? Hanya karena menatap wajah tampan Wang Yibo. Tidak, tidak! Xiao Zhan normal, tidak mungkin dia tersipu hanya karena pandangan tajam Wang Yibo.
Dengan gugub Xiao Zhan mengikat perban diluka Wang Yibo.
"Sudah selesai, aku akan membersihkan pecahan gelas---"
"Jangan, tetaplah di sini." Wang Yibo mencekal tangan Xiao Zhan. Xiao Zhan mengangguk dan mendudukkan tubuhnya di samping Wang Yibo.
"Pelayan! Bersihkan pecahan gelas di atas meja makan. Jangan membuangnya, itu gelas kesayangan mendiang nenekku. Aku akan menyatukan --"
"Bagaimana bisa kau menyatukan pecahan gelas yang sudah hancur, Yibo?" Xiao Zhan memotong ucapan Wang Yibo.
Yibo tersentak, ucapan Xiao Zhan terasa menusuk relung hatinya.
"Sekalipun kau menyatukan semua serpihan, bentuk gelas itu tidak akan pernah sama seperti bentuk semula." Lanjut Xiao Zhan.
"Setidaknya aku pernah mencoba untuk memperbaikinya, meski tidak sempurna." ujar Wang Yibo, menatap begitu dalam kedua mata Xiao Zhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [Tamat]
Fiksi PenggemarWARNING ❗BXB / MAN x MAN / MAFIA / BOYS LOVE / M-PREG. Xiao Zhan harus menggantikan saudara kembarnya - Sean, untuk menyamar menjadi kekasih seorang pemimpin mafia -Wang Yibo. Bagaimana jika Yibo tahu jika yang menjadi kekasihnya saat ini bukanlah k...