Bab ⁰⁹

10.3K 785 23
                                    

°
°
°

Happy reading! Bantu Vote ~ Comen ~ follow.




Wang Yibo membingkai wajah cantik Xiao Zhan, menatapnya begitu dalam.

"Babby, apa benar ini dirimu?"

Xiao Zhan memejamkan matanya pelan, dengan berat hati ia mengangguk. Rasa bersalah menghantui pikirannya, namun rasa cintanya terhadap Wang Yibo sangatlah besar. Hingga membuatnya ingin memberikan apapun yang pria itu inginkan. Xiao Zhan tak rela jika Wang Yibo menyentuh pria lain selain dirinya.

"Sejak kapan?" tanya Wang Yibo, lembut. Ada rasa bahagia bercampur takut di dalam hatinya. Bahagia karena Sean membalas perasaannya, dan takut jika sampai pemuda yang ada di hadapannya ini nyatanya bukanlah Sean.

"Aku tidak tahu." jawab Xiao Zhan.

Wang Yibo menatap tubuh mulus Xiao Zhan dari atas hingga bawah. Telapak tangan besarnya meraba area dada putih Xiao Zhan, menjalarkan jemarinya hingga bawah dan berhenti pada kejantanan mungil berwarna pink milik Xiao Zhan.

Bagaimana bisa Sean terangsang? Bukankah dia straight?

Wang Yibo tak ingin ambil pusing, bukankah ini yang ia inginkan selama bertahun-tahun? Menerima balasan cinta dari sang pujaan.

"Babby, apa kau yakin?" Yibo memastikan.

Xiao Zhan tersenyum menggoda, menarik tengkuk Wang Yibo dan melumat bibir pria tersebut. Wang Yibo hanya diam menikmati permainan Xiao Zhan. Xiao Zhan memasukkan lidah lembutnya ke dalam mulut Wang Yibo, Yibo menurut dengan santae dia membuka mulutnya lebar. Membiarkan sang kekasih berfantasi dengan mulut hangatnya.

Xiao Zhan semakin brutal, seakan ingin memakan mulut Wang Yibo. Hingga membuat saliva mereka mengalir ke dagu keduanya.

"Emmhh ... Akhh .." Desah Xiao Zhan.

Yibo mendorong pelan tubuh Xiao Zhan, hingga tubuh pemuda itu jatuh terlentang di atas karpet mewahnya. Xiao Zhan dengan cepat membalik tubuhnya, beralih posisi di atas tubuh Wang Yibo.

Yibo bersemirk, dia suka melihat kebinalan kekasihnya. Xiao Zhan menggigit bibir bawahnya, terlihat begitu menggoda. Jemari lentiknya meraba wajah tegas Wang Yibo, lalu memasukkan dua jarinya ke dalam mulut pria tersebut, bermain dengan lidah Wang Yibo di dalam sana kemudian menariknya perlahan, hingga menampakkan benang saliva menjulur dengan indahnya. Xiao Zhan membuka mulutnya dan memasukkan jemari penuh saliva Wang Yibo ke dalam mulutnya.

"Emhh ..." Mata Xiao Zhan terpejam, dengan lidah menjulur menjilati jemari bekas air liur Wang Yibo.

"Shit!" Yibo mengumpat frustasi.

Dengan cepat dia memutar tubuh Xiao Zhan membelakangi tubuhnya, lalu menarik pinggang ramping pria tersebut, hingga membuat Xiao Zhan menungging tepat di depan wajah Wang Yibo.

Yibo menatap lapar lubang kerut berwarna pink di hadapannya. Napasnya semakin memberat saat mencium aroma khas lubang perjaka milik Xiao Zhan.

Hembusan hangat napas Wang Yibo membuat mulut lubang pink Xiao Zhan berkedut kecil. Dan itu semakin terlihat menarik di mata Wang Yibo.

"Akh!!" Yibo mendongakkan kepalanya, saat merasakan penis besarnya dikulum oleh mulut hangat Xiao Zhan.

(SKIP)😆😆✌️

Keesokan paginya, Xiao Zhan terbangun. Dia baru sadar jika semalaman tidur beralaskan karpet. Dia tersenyum menatap wajah tampan Wang Yibo di sampingnya. Bayangan tentang kejadian semalam tergambar jelas di dalam benak Xiao Zhan. Dia bahagia bisa menyatakan perasaannya pada pria yang sangat ia cintai.

"Apa aku terlalu tampan? Hingga membuat kekasih cantikku ini tidak berkedip?" sindir Wang Yibo dalam kondisi mata terpejam.

Xiao Zhan yang malu segera mengalihkan pandangannya. Dia bergegas bangun, tetapi --

"Shhh ... sakit." rintihnya, sembari memegangi area bokongnya.

Wang Yibo segera bangun dan tersenyum geli. "Maafkan aku, Babby. Semalam aku terlalu kasar padamu." Dengan sigap Wang Yibo menggendong tubuh sintal Xiao Zhan, membawanya ke dalam kamar.

"Ingin mandi bersama?" tanya Wang Yibo.

Xiao Zhan mengangguk malu. Berkahir mereka mandi bersama serta melakukan sesi morning sex di dalam bathtube. Hal itu sukses membuat Xiao Zhan tak dapat berjalan sepenuhnya.

"Babby, aku akan mengobati mu."

Xiao Zhan mengerutkan keningnya. "Tidak! Aku akan mengobatinya sendiri, Tuan!"

Wang Yibo menggeleng kecil. "Berbaringlah, dan buka kakimu."

Xiao Zhan menggeleng cepat, sebari menutup erat kedua kakinya. "Aku malu."

Wang Yibo tertawa, "Kenapa harus malu, hm? Bukankah kita sudah melihat semuanya? Kenapa kau sangat menggemaskan, Babby?"

Xiao Zhan menunduk, menyembunyikan rona merah muda di wajahnya. Berakhir dia membuka kedua kakinya lebar, mempersilahkan Wang Yibo mengobati luka di bagian bawahnya.

Wang Yibo mati-matian menahan libidonya, bayangan kegiatan bercinta semalam terngiang. Saat melihat lubang lecet memerah milik Xiao Zhan terpampang di hadapannya. Perlahan ia mengoleskan saleb khusus di bibir lubang lecet Xiao Zhan. Dengan usilnya, Wang Yibo memasukkan jari telunjuknya ke dalam lubang Xiao Zhan. Membuat pemuda itu melenguh.

"Ahh ..."

"Babby, jangan menggodaku! Diamlah!"

Xiao Zhan segera membekap mulutnya rapat-rapat.

"Sudah selesai." Yibo membenarkan letak tidur Xiao Zhan.

"Tuan .. apa Tuan akan pergi?"

"Hm, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini, Babby." Tersenyum sembari mengecup kening sang kekasih.

"Tuan ... berjanjilah padaku, kau hanya milikku."

Wang Yibo mendekatkan wajahnya di depan wajah Xiao Zhan. "Aku berjanji padamu, Babby." Mengecup lembut bibir merah Xiao Zhan.

"Kau harus berjanji padaku, jangan bermain dengan pelayan ku lagi." ujar Wang Yibo serius.

"Aku tidak menyukai wanita."

Yibo mengangguk, dalam hati dia bertanya-tanya. Sean mengatakan tidak menyukai wanita? Ini terlalu aneh untuk perubahan seseorang dalam kurun waktu singkat.

"Baiklah, aku berangkat kerja dulu, Babby. Jika butuh sesuatu, kau bisa memanggil pelayan."

Xiao Zhan mengangguk manja. Selepas kepergian Wang Yibo, Xiao Zhan tersenyum lebar, dia berteriak dalam diam seperti orang bodoh. Sungguh, Xiao Zhan sangat bahagia hari ini. Dan berharap semoga kebahagiaan itu berlangsung seterusnya.





TWINS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang