°
°
°Happy reading! Bantu Vote, Comen, follow!!
Beberapa saat kemudian, Xiao Zhan terbangun dari ketidak sasarannya. Membuka kedua matanya berusahal menetralkan pandangan yang sedikit buram. Kedua bola matanya bergulir menelisik seisi ruangan dominan berwarna putih di sana. Hingga tatapan matanya terhenti pada sosok pemuda yang begitu duplikat dengannya.
"Sean?" Serak Xiao Zhan.
Sean tersenyum dan mengangguk. "Bagaimana kabarmu? Maaf, selalu merepotkan." ujarnya.
Xiao Zhan menggeleng lemah. Lalu dia teringat akan sesuatu, tangan kanannya meraba area perut datarnya. "Anakku?"
"Dia sudah berada di surga. Kau tidak perlu bersedih." Ucap Sean. Bocah ini terlalu malas basa-basi, apapun yang sejujurnya terjadi dia akan mengatakannya secara blak-blakan.
Xiao Zhan memejamkan matanya, buliran air mata keluar mengalir membasahi kedua pipi pemuda tersebut. "Aku begitu bodoh, aku tidak bisa menjaganya." Isak Xiao Zhan.
"Kau tidak bodoh, jangan menyalahkan dirimu. Ini sudah takdir, kau harus menerimanya." datar Sean. Sejujurnya dia merasa sakit melihat Xiao Zhan bersedih. Namun sebisa mungkin dia menyembunyikan perasaan itu. Dia harus kuat, dan menjaga Xiao Zhan mulai saat ini.
Sedang Zhu Zan Jin hanya menatap interaksi keduanya dari luar pintu kaca, dia tidak ingin mengganggu privasi kedua bocah kembar di dalam sana.
.
."Aku akan kembali ke mansion bajingan itu. Aku harap, Paman Zhu bisa membantuku." Sean melirik sinis ke arah pria itu.
"Apa kau yakin?" tanya Zhu Zan Jin kemudian.
"Ck! Terlalu banyak bicara. Jangan meremehkan diriku. Aku tidak lemah seperti Xiao Zhan."
"Aku takut, jika kau nantinya akan jatuh cinta pada tuan Wang."
Sean tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Zhu Zan Jin. "Cih! Menjijikkan! Aku lebih menyukai semangka besar daripada buah pisang. Apa hebatnya bermain pedang-pedangan, sinting." gumam Sean, masih dapat di dengar Zhu Zan Jin.
Zhu Zan Jin yang merasa tersinggung berbisik di samping telinga Sean. "Kau tidak pernah tau bocah! Bagaimana sensasi menusuk lubang kerut yang begitu sempit."
"Heh! Apa kau tidak merasa jijik menusuk lubang .... Tai!!" Cerca Sean di akhir kalimatnya. Yang mana mampu membuat Zhu Zan Jin naik darah. Bocah ini benar-benar, kenapa dia sangat menjengkelkan? Gerutu Zhu Zan Jin dalam diam.
Dua Minggu berlalu. Di saat Xiao Zhan masih dalam pemulihan. Di lain sisi, Sean datang ke mansion Wang. Tentu saja ingin menghancurkan pria bajingan itu.
Wang Yibo, yang tengah melamun di dalam ruang pribadinya. Dikejutkan dengan suara anak buahnya yang datang dengan keadaan babak belur.
"Apa yang terjadi?!" Geram Wang Yibo. Berdiri dari tempat duduknya, menatap garang pria di hadapannya.
Belum pria itu menjawab, tatapan Wang Yibo teralihkan oleh sosok pemuda yang beberapa hari ini menghantui pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS [Tamat]
FanficWARNING ❗BXB / MAN x MAN / MAFIA / BOYS LOVE / M-PREG. Xiao Zhan harus menggantikan saudara kembarnya - Sean, untuk menyamar menjadi kekasih seorang pemimpin mafia -Wang Yibo. Bagaimana jika Yibo tahu jika yang menjadi kekasihnya saat ini bukanlah k...