" ambil saja darah saya dok, darah saya AB" ucap seseorang di depan pintu ruangan zhee dan semua orang menoleh ke arah suara tersebut dan melihat seseorang yg telah lama di tunggu tunggu.
" Mari ikut saya" ucap dokter Itu.
Dan benar orang Itu adalah Indra papi zhee, Ia datang dan mendonorkan darahnya dan Membuat orang keheranan.
30 menit yg lalu.
Di ruang rapat.
Terlihat Indra sedang memerhatikan para pegawainya memberikan ide ide penjualan namun Indra tanpak tidak terlalu mendengarkan mereka.
Pikirannya sedang kacau dan teringat pada zhee.
Sudah berulang kali ia tepis tapi hal itu terus menggangunya dan tak fokus pada pekerjaannya.
Hingga akhirnya Indra tiba tiba keluar dari ruang rapat dan masuk kemobilnya dan meminta supir ke rumah sakit secepat mungkin.
Ia menghiraukan panggilan dari sektetaris nya dan terus meminta supirnya untuk segera tiba di rumah sakit.****
Setelah darah Indra di ambil zhee pun kembali di tangani oleh dokter.
Ceklek! ( suara Pintu terbuka )
" dok bagaimana dengan cucu saya? " ucap mira dan Maria.
" sekarang pasien sudah lebih baik dari sebelumnya, pasien sudah tidak kritis dan hanya butuh istirahat, pasien akan sadar beberapa jam lagi" ucap sang dokter setelah keluar dari ruangan zhee.
" ayah bangga padamu Indra, setidaknya sisi sifat seorang ayah dalam dirimu tidak termakan habis oleh masa lalumu!, harusnya sekarang kamu sadar jika kematian zhara bukanlah kesalahan zheana, itu kecelakaan nak, iklaskan semuanya dan perbaiki hubunganmu dengan putri kecilmu" ucap nasrul pada Indra.
Indra tanpak merenungi ucapan ayahnya, sementara yg lain telah masuk keruangan zhee.
3 jam kemudian.
Zhee mulai bergerak dan sadar.
Ia mengejapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya dan melihat sekitarnya.
Ia melihat omanya Mira, maria, nasrul, geby, dan Indra.
Ia tanpak sedikit heran saat melihat Indra duduk di dekatnya." oma apa semuanya baik baik saja?" tanya zhee dengan masih suara yg lemas.
" semua baik baik saja sayang, kamu harusnya tidak melakukan hal berbahaya seperti ini, oma tak ingin kehilangan kamu, hanya kamu yg oma miliki" ucap mira pada zhee.
Indra, nasrul, dan Maria tampak heran melihat mira yg begitu sayang pada zhee dan sejak kapan zhee jadi cucunya.
" Maaf, apa hubungan anda dengan cucu saya? " ucap maira bertanya pada mira.
Sebelum Mira menjawab zhee sudah lebih dulu menjawabnya karna ia rasa waktunya sudah tepat untuk mengatakan semuanya.
" oma Maria, ada sesuatu yg tidak pernah aku ceritakan, sebelumnya aku minta maaf pada oma dan opa" ucap zhee dan membuat mereka semakin kebingungan.
" sebenarnya-dulu zheana pernah menyelamatkan saya dan merawat saya saat saya tiba tiba terkena serangan jantung di jalan, Dan sejak saat itu saya mengangkat zheana menjadi cucu saya" ucap Mira pada mereka semua dan memotong ucapan zhee.
" ah begitu rupanya, saya senang zheana mendapatkan kasih sayang selain kami" ucap Maria tersenyum manis.
Zhee menatap omanya Mira karna memotong ucapannya.
" mungkit oma Mira merasa waktu ini belum tepat untuk mengungkap hal itu atau biarkan saja seperti itu" batin zhee.****
Zhee telah keluar dari rumah sakit dari 1bulan yg lalu dan sedang bersiap siap ke sekolah setelah sekian lamanya libur.
Zhee keluar dari kamarnya dan menurungi tangga dengan santai menuju ke meja makan." pagi oma opa" sapa zhee pada Maria dan nasrul.
" pagi sayang, kamu mau sarapan apa biar oma ambikan?" tanya Maria pada zhee setelah duduk di sampingnya.
" zheana apa kamu yakin ingin masuk sekolah hari ini sayang? " tanya nasrul sambil menatap cucunya itu.
" iya opa, zhee udah sehat kok, lagian udah 1bulan zheana keluar dari rumah sakit " ucap zhee sambil tersenyum manis pada nasrul opanya.
" selamat pagi putri papi yg cantik" sapa Indra yg baru tiba di ruang makan.
" Pagi papi? " jawab zhee yg masih merasa belum terbiasa dengan perubahan Indra selama sebulan ini.
zhee pun selesai dengan sarapan nya dan izin berangkat sekolah. " zhee berangkat dulu ya oma opa" izin zhee sambil mencium pipi omanya.
Tak lama ia di buat heran oleh omanya saat omanya mengadakan tangan seperti meminta sesuatu.
Zhee pun kembali mencium punggung tangan omanya karna ia pikir omanya meminta ia salam namun ia salah." kunci motor" ucap Maria pada zhee sambil tersenyum.Zhee bingun dengan wajahnya yg bertanya tanya. " loh nanti zhee naik apa oma? " tanya zhee.
Maria pun tersenyum dan mencubit pipi cucunya itu. " supir oma bisa mengantarmu sayang, kamu baru saja keluar rumah sakit jadi jangan bawa motor dulu ya" ucap Maria.
" tapi kan zhee udah baikan oma, udah mau sebulan zhee keluar dari rumah sakit, jadi biarin zhee bawa motor ya oma, zhee janji bakal bawa pelan pel-ga ada, mana kunci motornya" pintar Maria dan Zhee pun memanyunkan mulutnya dan berat hati menyerahkan kunci motornya.
" Aku sudah selesai sarapan dan zhee papi yg akan mengantarmu" ucap Indra dan lagi lagi membuat orang di sana melotot heran kecuali Maria dan nasrul yg terlihat tersenyum.
" sudah mau sebulan dia berubah namun aku masih belum terbiasa, apa dia merencanakan sesuatu? " batin zhee menatap heran Indra.
****
Di dalam mobil Indra.
Kini zhee tengan dalam perjalanan ke sekolah dengan di antar oleh Indra.
Entah mengapa di sana hanya ada keheningan di antara mereka. zhee memilih fokus melihat jalanan Sementara Indra fokus menyetir.
Tak lama mobil Indra pun memasuki halaman sekolah dan zhee tanpa berlama lama segera melepaskan sabut pengamannya dan segera turun.
Saat zhee akan menutup pintu Indra langsung mengucapkan sesuatu sambil tersenyum. " belajar yg pintar ya sayang, jangan telat makan siang trus obat dari dokter jangan lupa di minum" ucapnya sambil tersenyum.Hal itu membuat zhee bingung oleh perlakukan Indra. " iya, terimah kasih sudah mengantarku" ucap zhee lalu menutup mobil.
Mobil Indra pun perlahan melaju meninggalkan halaman sekolah dan zhee segerah pergi berjalan menuju kelas nya.
" zhee! " panggil seseorang dari belakang zhee yg tak lain viliya.
Gadis itu langsung merangkul bahu zhee sambil tersenyum manis " akhirnya masuk sekolah lagi ya zhee, gw kangen banget tau sama lo" ucap viliya.
Namun seperti biasa zhee hanya diam tak banyak bicara.
Dan sejak dia putus dengan Geby zhee semakin lebih dingin di sekitar nya selain bersama viliya yg memang selalu ada buat zhee." yess kita masih sekelas, oh ya si geby ga jadi pindah zhee" ucap viliya dan membuat zhee menatapnya.
" Iya kah? " tanya zhee.
Gadis itu mengangguk mantap" iya buktinya nama dia tadi ada gw liat" jawab viliya dengan muka seriusnya.
Zhee hanya senyum tipis mendengar nya, bukan karna tidak senang atau tidak peduli tapi karna mengingat bahwa Geby sudah bertunangan dengan orang pilihan kakeknya.
Hehehehe maaf ya baru up, otak gw kemarin lagi buntu gara gara di putusin doi sedih banget.
Kalian apa kabar?
Semoga baik baik aja ya jangan sakit sakit.
Ohya buat semua yg baca cerita ini kalian asal mana semua?, daerah mana, kota mana, negara mana?.
Komen ya wajib kalo ga gw ga mau up lagi, ohya sama vote nya jangan lupa!!!
Papay!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam ku (GXG)
Teen Fictionaku kembali hidup dan akan membalaskan dendam ku, kalian tunggu lah hari kematian yg sangat menyakitkan.