gadis bangsawan

1.4K 137 6
                                    

Zhee masih mencoba untuk menghubungi Geby namun no nya malah di blok.
Zhee semakin muak dengan semuanya dan mengamuk di dalam kamar.
Sementara gadis itu tersenyum lebar mendengar amukan zhee di sana membuatnya sangat bahagia.

***

Kini waktu kemping pun tiba dan semua murid sudah berbaris untuk masuk ke dalam bus, bukan hanya kelas Zhee dan geby tapi semua kelas 2mipa hadir di sana.
Murid sudah masuk semua ke dalam bus dan zhee melihat geby duduk bersama dengan bara dan kabarnya kini bara dan lani sudah putus.
Sementara zhee duduk dengan viliya walau mereka sendari tadi hanya diam.
Viliya melihat arah tatapan zhee sendari tadi ya itu ke arah geby yg sejak tadi di ajak ngobrol oleh bara.

" lo kayanya ada masalah sama zhee" ucap bara namun tak di gubris oleh geby.

" lo kenapa sama dia, lo ga di kasih jatah sama dia atau ga terpuaskan" ucap lagi bara dan di tatap tajam oleh geby.

" kalo ga ada sesuatu yg penting mending lo diem" ucap kesel geby dan kembali menatap pemandangan di luar jendela.

Sementara zhee masih menatap ke arah geby sambil mengepal kan tangannya.
Dia sangat geram dan ingin menghajar bara karna sudah mengambil kesempatan saat mereka sedang ada masalah.

" natapnya biasa aja kali, itu mata udah mau keluar tau ga" ucap Viliya pada zhee.

" lo kenapa sih sama dia?" tanya viliya pada zhee namun tak di gubris.

Setelah 3 jam perjalanan mereka pun sampai di sebuah hutan, semua murid keluar dari bus dan membawa barang masing masing masuk ke dalam hutan mengikuti arahan guru dan para osis dari depan.
Setelah berjalan selama setengah jam mereka pun sampai di tujuan, pemandangan di sana sangat indah dan ada danau tidak jauh dari lokasi mereka untuk membangun tenda.

" baik lah semuanya kalian bisa mencari teman setenda sendiri dan satu tenda masing masing 3 orang, setelah itu kalian bangun tenda kalian dan jika kalian kesusahan boleh meminta bantuan pada teman kalian yg sudah selesai membangun tendanya" ucap Roy ketua osis.

Setelah itu semuanya pun sibuk membangun tenda, sudah pasti mereka bersama dengan geng masing masing kecuali zhee yg membawa tenda sendiri dan tidak ingin setenda dengan siapa pun selain geby jika dia mau.
Zhee sudah membangun tenda nya dan menghampiri kelompok geby yg masih kesusahan membangun tenda mereka.

" aku bantuin ya" ucap zhee pada geby yg sedang memasang tenda.

" ga perlu gw bisa sendiri" balas geby dengan cuek.

" aku tetap mau bantu kamu" ucap zhee dan mulai membantu namun tiba tiba vanila mendorong zhee dengan kasar.

" lo kalo ga ada kerjaan jangan gangguin geby, belum cukup lo nyakitin dia hah!" ucap vanila pada zhee dengan suara keras sehingga menarik perhatian yg lain.

" gw ga gangguin dia, gw cuman bantuin dia" ucap zhee yg kini sudah berdiri.

" tapi geby udah bilang dia ga butuh bantuan lo, lo ga denger ya?, lo budeg ya" ucap vanila pada zhee.

" lo ga ada hak buat ikut campur soal gw dan geby jadi stop campurin urusan kami!" balas zhee yg mulai emosi.

" dia ada hak, dia sahabat gw dan mulai sekarang kita ga ada hubungan apa apa lagi jadi stop ganggu hidup gw" ucap geby dan membuat zhee kaget tak percaya.

" sayang tolong dengerin penjelasan aku dulu" ucap zhee sambil menggenggam tangan geby.

" ga ada yg harus di jelasin lagi" ucap geby sambil menarik tangannya dari genggaman zhee.

" geb- ada apa ini?, emang tenda kalian udah beres malah kumpul semua di sini?" ucap pak bima guru olah raga.

" ini pak zhee ganggu kami bangun tenda pak" jawab vanila.

Dendam ku (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang