Sudah satu minggu zhee tidak mengganggu geby lagi, bahkan gadis lelang itu telah di usir zhee entah ke mana.
Kini zhee sedang berjalan di lorong sekolah dan melihat geby sedang fokus membaca buku di perpus." sebentar lagi kamu akan meninggalkan ku, bahkan aku tidak bisa memelukmu untuk terakhir kali, aku masih mencintaimu, masih sangat mencintaimu" batin zhee hingga meneteskan air matanya.
Namun tiba tiba ada yg menyentuh punggung zhee dari belakang dengan cepat ia menghapus air matanya." zhee?, lo ngapain berdiri di sini aja?" tanya orang itu yg ternyata viliya.
" ah enggak, ini gw baru mau masuk" jawab zhee dan segera masuk dan mulai memilih buku.
Saat zhee masih memilih buku geby berdiri dari tempat duduk nya dan menuju rak buku untuk mencari buku lagi dan dengan bersamaan geby dan zhee memilih buku yg sama dan saling menatap satu sama lain.
" eh nih kamu pake aja aku cari buku lain aja" ucap zhee pada geby lalu segera berbalik berniat mencari buku lain.
" gw emang butuh buku ini, tapi gw ga bakal ucap makasih karna memang gw dulu yg duluan ambil buku ini" ucap geby pada zhee dan hanya di angguki oleh zhee.
Rasanya zhee benar benar kehilangan sosok geby yg dia kenal.
Dulu geby sangat lembut dan selalu berkata sopan tapi kali ini geby berubah mulai kasar.***
Waktu berjalan begitu cepat.
Kini ujian akhir semester tahun telah selesai dan geby sudah mulai berpamitan dengan teman sekelasnya.Namun di sana zhee tak terlihat sama sekali, karna pergi ke belakang sekolah untuk menghindari geby.
Ia tak sanggup melihat kepergian geby dan tak ingin tersakiti lagi oleh sikap geby padanya.
Ia hanya bisa meminta tolong pada teman satu kelas nya untuk memberikan surat perpisahan untuk geby." hay geb selamat jalan ya, maaf kalo misal gw pernah ada salah sama lo" ucap salah satu teman kelas geby.
" iya makasih udah jadi temen gw" ucap geby.
" oh ya ini ada surat buat lo" ucap cewek itu.
" dari siapa?" tanya geby.
" udah baca aja lo pasti tau kok" ucap cewek itu dan beranjak pergi karna memang sudah jam pulang.
Isi surat.
Hay geby, terima kasih atas semuanya.
Maaf aku tidak bisa menepati janjiku padamu untuk menjagamu untuk selamanya.
Tapi aku akan selalu mengenangmu, aku akan selalu ada buat kamu kapan pun kamu butuh tapi mungkin kamu tidak akan membutuhkan aku lagi.
Aku tidak bisa berkata banyak dan hanya bisa berharap kamu bahagia di sana dan selalu sehat.
Selamat jalan gadis imutku, hati hati di jalan ya cantik, aku mencintaimu :)Geby membaca surat itu dan tanpa sadar meneteskan air mata.
Jujur ia juga masih mencintai zhee tapi karna ke egoisannya ia masih berfikir jika zhee telah menghianatinya.
Geby pun pergi meninggal kan kelas dan berjalan menuju ke parkiran di mana supirnya telah menunggu.
Tanpa geby tau zhee masih menatap kepergiannya, ingin rasanya ia memeluk geby untuk terakhir kali namun ia tak ingin membuat geby semakin membencinya.
Setelah geby pergi barulah zhee juga pergi ke mension elsabet.Semetara di dalam mobil entah kenapa geby merasa sangat sedih dan merindukan sosok zhee.
Saat ia sedang melamun tiba tiba mobil yg ia naiki berhenti dengan rem mendadak sehingga membuatnya kaget." ada apa pak?" tanya geby pada supirnya.
" maaf non tiba tiba ada mobil menyelip lalu berhenti menghalai jalan kita non" jawab supir itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam ku (GXG)
Teen Fictionaku kembali hidup dan akan membalaskan dendam ku, kalian tunggu lah hari kematian yg sangat menyakitkan.