Kini Zhee sedang berada di dalam kamar nya sambil bermain gitar.
Sejak berpisah dari Geby, Zhee lebih sering mengurung diri di kamar.
Menjadi lebih dingin lagi pada sekitar dan malas dengan sesuatu yg tidak penting, bahkan kini ia menjadi perokok yg aktif.
.
.
.TING TONG! TING TONG! suara bell.
" Iya sebentar" ucap bi Ima pembantu di rumah Erlangga.
" Hallo bi Ima" sapa seorang gadis yg tak lain Viliya.
" Eh non Liya toh, non Liya cariin non Zhea ya" ucap bi Ima.
" Hehehe iya bi, Zhee nya ada kan bi?" Tanya Viliya.
" Ada kok non, kaya biasanya non Zhea ada di kamar nya" jawab bi Ima.
" Ya udah bi, saya ke atas dulu ya bi sama ini kue buat bi Ima sama yg lain nya di bagi aja bi" ucap Viliya lalu pergi menuju kamar Zhee sambil membawa minuman dan cemilan yg akan mereka makan nanti.
Viliya memang menjadi lebih dekat dengan Zhee bahkan sering mendatangi Zhee karna dia tau sangat sulit untuk mengajak Zhee keluar.
Tok tok tok
" Masuk" ucap Zhee dari dalam kamar.
" Hi bby" ucap Viliya setelah di izinkan masuk.
" Kok ga bilang dulu mau ke sini kebiasaan" ucap Zhee setelah melihat Viliya datang.
" Emang kenapa sih Zhee, ini juga bukan pertama kali gw ke sini kan" ucap Viliya sambil membuka cemilan yg ia bawa.
" Nih gw bawain batagor kesukaan lu sama minuman kesukaan lu nih" ucap lagi Viliya memperlihatkan apa yg ia bawakan.
Zhee pun tanpa banyak bicara menghampiri Viliya yg berada di Sofanya yg memang tersedia di dalam kamarnya.
Mereka pun menikmati batagor masing masing dengan Viliya yg sambil menscroll sosmed di Ig nya dan sesekali memperhatikan Zhee yg hanya fokus menikmati makanannya.
Viliya pun mencuri beberapa kali memotret Zhee yg tak sadar jika dia sedikit cemong dengan saus kacang di bibirnya.
Sambil senyum senyum melihat hasil potretan nya hingga Zhee sadar dengan keanehan Viliya." Liat apaan sih sampe senyum senyum sendiri kaya orgil gitu" ucap Zhee mengalikan perhatian Viliya.
" E-itu foto lucu yg di pos netizen hahaha biasalah" ucap Viliya mengelak karna jika Zhee tau dia di potret seperti itu pasti akan merah dan minta di hapus.
Karna Viliya tau manusia satu ini sangat anti dengan kamera." Hahahah Zhee lu kaya anak kecil deh makan cemong kaya gitu" ucap Viliya karna sudah tak tahan berapa lucunya manusia dingin ini jika cemong seperti itu.
Dengan refleks Viliya mendekat dan membersihkan saus kacang itu di bibir Zhee dengan tangannya dengan tanpa sadar jika Zhee seketika memandang wajahnya.
Hingga mata mereka saling bertatapan dan tanpa sadar Viliya seakan semakin mendekatkan diri pada Zhee lebih tepatnya mendekatkan bibirnya dengan bibir Zhee hingga... TRIIINGGG! nada ponsel Viliya tiba tiba berdering hingga membuat keduanya kaget dan tersadar.
Dengan Viliya yg gugup dan mengangkat telpon dari asistennya sementara Zhee juga ikut gugup sambil mengusap tengkuknya." Eee Zhee gw kayanya harus pergi deh karna ada syuting iklan nih hehehe gw pergi dulu ya babay" ucap Viliya dengan buru buru dan bergegas keluar dari kamar Zhee.
Setelah menutup pintu kamar Zhee Viliya tak langsung pergi melainkan merasakan jantungnya yg kini berdebar kencang dan mengingat kejadian dirinya dengan Zhee beberapa menit yg lalu." Ya tuhan apa barusan kami hampir saja berciuman, aku dan Zhee hampir ciuman astaga mimpi apa aku semalam"
"Ya ampun aku masih tidak percaya hahaha senangnya, hah kalau saja Berry tak mengganggu ku dengan telpon nya pasti aku sudah merasakan bibir nya itu awas saja kau Berr" oceh Viliya sambil berjalan keluar dari kediaman Erlangga dan memasuki mobilnya.Sementara itu tak jauh beda dengan Viliya, Zhee pun kini tiba tiba berdebar dengan kejadian itu.
" Apa apaan tadi, astaga jantung ku kembali bergetar, a-apa ini cinta lagi? Apa setelah Geby kini dengan Viliya? apa benar ini perasaan yg nyata bukan hanya sekedar karna sepi setelah kepergian Geby? rasanya sekarang aku takut untuk jatuh cinta pada siapa pun untuk sementara ini, takut jika mereka hanya pelampiasan hatiku" batin Zhee yg kini berada di balkon nya sambil menyesap rokoknya.
.
.
.
.
.Berbeda di lain tempat di mana Geby kini bersama dengan Dexta di ruang billiard.
Dexta bersama dengan geng Bara sedang asik bermain billiard dan beberapa wanita lain di sana.
Dan yg membuat Geby muak karna Dexta yg dengan terang terangan memeluk pinggang wanita lain bahkan sedikitpun tak menghargai Geby sebagai tunangannya di sana.
Geby pun berniat segera pergi dari sana namun Dexta melihat niatnya dan langsung menahan Geby." Mau ke mana?" Ucapnya yg kini berdiri di hadapan Geby.
" Pulang" jawab Geby dengan singkat.
" Aku akan mengantarmu setelah aku bermain" ucap Dexta.
" Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri kamu trus lah bermain dengan wanita wanita mu" ucap Geby yg sudah sangat muak.
" Kamu tidak dengar apa kataku barusan!" Ucap Dexta sedikit membentak.
" Jangan membantah ku dan diam duduk di sini mengerti!" Ucap lagi Dexta dengan membentak dan memerintah.
" Jangan membentak ku! Aku tidak suka Dexta!" Balas Geby berteriak.
" Jangan karna kakek ku menghormati kalian karna pekerjaan bisnis kamu berlebihan terhadap ku" sambung Geby lalu pergi meninggalkan Dexta tanpa memperdulikan pria itu.
.
.
." Hiks hiks Zhee aku merindukanmu aku sangat merindukan diri mu yg selalu lembut padaku, dia tidak bisa memperlakukan wanita dengan benar Zhee, dia tidak seperti dirimu, Zhee apa kita bisa bersama lagi? Apa kamu tidak merindukan ku Zhee? Kamu bahkan tidak ingin mengenalku lagi dari semua akun sosmed mu bahkan di sekolah di sekitarmu, namun itu wajar karna aku yg sudah menyakitimu, dan dengan tidak tau dirinya aku malah merindukan mu sekarang, bukankah aku sangat menyedihkan Zhee" ucap Geby yg kini berada di tengah taman di mana dulu dia sering ke sana bersama Zhee dulu.
.
.
.
.
.RTINGGG! RTINGGG! nada dering telepon
" Hallo?"
" Hallo tuan Danz"
" Iya Clea apa ada perkembangan di sana?"
" Tentu tuan, kini ada beberapa perusahaan yg ingin bekerja sama dengan perusahaan kita di sini bahkan beberapa nya tak segan akan membayar lebih jika kita bisa menyediakan produk lebih banyak lagi untuk mereka, produk pengeluaran terbaru tuan di sini kini jadi penjualan no satu di pasaran new york tuan, aku bahkan tak menyangka akan sebesar ini"
" Bagus, tapi kita tetap harus waspada Clea, ini baru langka pertama kita dan jangan sampai ada masalah, saya akan ke sana Sabtu ini dan terima kasih untuk kerja keras mu"
" Tuan tenang saja aku masih bisa menangani semua yg ada di sini, orang orang yg tuan pilih semua orang hebat terlebih tuan besar Asher"
" Oh iya Clea nanti tolong sampaikan pada tuan Asher jika saya akan datang membawakan arak kesukaan nya"
" Baik tuan"
" Baiklah istirahat lah lebih awal Clea jaga kesehatan mu, saya matikan telpon nya"
TUT! TUT! TUT!
Itulah percakapan antara Zhee yg masih di kenal sebagai Danza Alsabet atau lebih kerap di panggil Danz.
Clea jika kalian masih ingat ia adalah sekretaris Zhee di kantor yg kini di tugaskan ke new york untuk mengurus perusahaan yg baru saja Zhee dirikan di sana.
Kini Zhee ingin membuktikan pada orang orang jika dirinya bukan lah manusia yg bisa mereka rendahkan jika tidak membesarkan bisnisnya sampai di seluruh dunia.Okey guys gimana kelanjutannya jika Zhee bersama dengan artis cantik kita Viliya dan sementara Geby nantinya akan menyesal karna tidak lebih keras memperjuangkan cinta nya bersama Zhee dulu.
Jangan lupa komen ya pembaca setia ku🥰😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam ku (GXG)
Teen Fictionaku kembali hidup dan akan membalaskan dendam ku, kalian tunggu lah hari kematian yg sangat menyakitkan.