" bian bosan sekali " ,saat ini bian sedang berada di kantornya ia mengeluh dengan kertas kertas yang ada di mejanya.
" Mau pulang tidak suka disini " walaupun mengeluh bian tetap membaca kertas kertas itu .
" Yahh susu kotaknya cuma satu ..aishh bian lupa bilang sama kakak harus bawa banyak ..trus ini gimana " ,dan lagi semakin mengeluh saat mengecek tas nya ternyata susu kotaknya di bawa cuma satu.
" Pasti film kartun bian udah tayang ,nonton ah " bian membuka laptop nya lalu mencari film kartun kesayangannya yaitu Dora the Explorer
Ceklek
Pintu ruangan itu terbuka dan bian menjeda filmnya agar tidak ketahuan,sang sekretaris masuk untuk menyampaikan jadwalnya yang sebentar lagi akan ada rapat penting .
" Baiklah terima kasih " jawab bian datar dan seadanya.
Abrian itu memiliki dua kepribadian,jika di rumah ia seperti anak kecil yang hobi menonton film kartun dan meminum susu kotak dan juga suka di panggil bian.
Jika di luar rumah apalagi di kantor,bian akan menjadi abrian laki laki cuek dan datar serta berwibawa yang siapapun akan melihatnya akan jatuh cinta detik itu juga dan abrian tidak suka di panggil bian.
Setelah sekretaris itu keluar abrian kembali menjadi bian dan melanjutkan filmnya bahkan tangan nya reflek bertepuk tangan dan bian juga ikut bernyanyi saat opening dora the Explorer itu di mulai.
***
" Hai davikah " ,namtan saat ini tengah berkunjung kerumah sahabatnya yaitu davikah .
" Namtan astaga aku rindu sekali ayo masuk " davikah mengajaknya masuk setelah melepaskan pelukannya dari namtan.
Lalu kedua orang yang bersahabat itu masuk dengan bercengkrama dan duduk di sofa , kebetulan metana turun dari kamarnya saat melihat namtan berada di sana metana langsung mendekatinya.
" Hai kak namtan " sapa metana.
" Hai meta " balas namtan dengan senyumnya.
" Metana buatin minum sama cemilan ya bolehkan ? " Harap davikah pada adeknya.
" Boleh dong sebentar yaa " ,metana ke dapur untuk membuatkan minuman serta cemilan lalu membawanya ke depan.
" Ini kak silahkan diminum " ,metana meletakkan gelas berisikan minuman dingin itu di depan namtan dan juga kakaknya davikah.
" Terimakasih metana "
" Sama sama kak " , lalu metana kembali ke dapur karena niat dia mau turun tadi adalah ingin makan karena metana lapar.
" Bian mana ? gak kamu ajak ? " Tanya davikah yang menyadari jika namtan datang sendiri.
" Dia di kantor dav "
" Yahh aku rindu dengan bocil ku itu "
Namtan tertawa ,ia tak marah jika davikah mengatakan adeknya bocil karena ya bian memang seperti itu ..umur sudah 25 tahun tapi seperti memiliki anak berusia 4 tahun.
" Iya serius aku kangen banget nam ,kapan kapan bawa dia ke rumah ya kita kenalkan sama si metana "
" Hmm boleh juga tapi kapan kapan ya aku gak janji soalnya sebab akhir akhir ini dia sibuk di kantornya "
" Iya santai .. "
Ketika dua orang bersahabat sudah bertemu pasti pembahasan mereka tidak jauh dari kata ghibah dan itulah yang sedang namtan dan davikah lakukan..membahas mulai dari yang penting sampai yang tidak penting sama sekali.
" Kita makan siang dulu yuk nam aku udah masak kok tadi "
" Aku segan sama suamimu dav "
" Dia gak ada lagi kerja dan gak makan siang dirumah..cuma aku sama metana aja yang ada "
Mendengar itu namtan pun ikut ke ruang makan dengan davikah ..
" Loh kok gak ajak kita dek kalau makan" ucap davikah saat melihat metana lebih dulu makan.
Metana menyengir lebar " hehe meta laper kak "
" Cihh siapa suruh gak sarapan pagi tadi "
Metana tak peduli ia terus mengunyah makanannya..
" Ayo namtan duduk kita makan dulu " dan ketiganya pun makan bersama sambil bersanda gurau.
Selepas makan metana lebih dulu bangkit dan akan kembali ke istananya yaitu kamar tercinta namun saat menaiki anak tangga tiba tiba bel rumah berbunyi..metana pun ke depan untuk melihatnya.
Ceklek
" Hai metana " ,meta kaget saat yang datang adalah..
" Rafael ? "
" Hai tana "
" Kau ngapain datang ,ada perlu apa ? "
" a-aku ingin bertemu denganmu sebab pesan ku tidak kau balas "
" Untuk apa aku membalas pesanmu ,jika pacarmu tau bagaimana"
" Aku tidak punya pacar lagi tana ,aku sudah putus dengannya "
"Oh lalu ? "
" Aku ingin bicara denganmu apa boleh ?"
" Katakan "
" Apa kita bicara dengan keadaan berdiri seperti ini ? "
Metana sangat malas menanggapi Rafael dengan terpaksa metana mengajaknya untuk duduk di kursi teras.
" Katakan kau ingin bicara apa ? "
" Aku minta maaf metana "
" Aku sudah memaafkan mu Rafael, sudahlah lupakan saja itu "
" Tapi tana a-apa kita boleh memperbaiki hubungan ini ? Aku janji tidak akan seperti itu lagi ..aku minta maaf telah mengkhianati mu ,maaf karena mengkhianati hubungan yang kita lalui sampai dua tahun ini .. a-aku ingin memperbaikinya metana "
" maaf Rafael aku tidak bisa ,bagiku sekali putus tidak ada kata balikan..kau selingkuh dan aku tidak ingin hal itu terulang kembali ..jadi aku mohon untuk buang saja niat mu dan cari perempuan atau laki laki yang lain "
" Tapi tana akuu.. "
" Terimakasih Rafael untuk dua tahunnya dan silahkan kamu pulang..aku ingin masuk ."
Metana meninggalkannya sendiri di depan rumah,Rafael menunduk karena metana menolaknya..sekarang metana berubah karena sikapnya yang sudah keterlaluan..Rafael terlalu sepele dengan metana yang amat sangat mencintainya tapi hari ini cinta untuknya sudah hilang..metana tak ingin kembali dengannya.
" Maaf metana ,aku akan lebih berjuang lagi " ,lalu Rafael pun pergi dari rumah metana.
Metana berdiri di depan jendela kamarnya dan melihat Rafael yang pergi dari rumahnya..metana tidak menangis ataupun marah ..metana baik baik saja .
" Semoga kita sama sama mendapatkan pasangan yang tulus mencintai kita ya Rafael .. aku tidak mencintaimu lagi, lepas dan lupakan aku ..biarkan aku cari pasanganku sendiri ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrian...[END]
General Fiction" halow bocilnya akuh " - Meta. " ishh bian bukan bocil " - abrian.