Braakk
" Aakhh lepas siapa kalian ,kenapa aku di ikat disini "
Rafael memberontak saat dirinya di ikat di sebuah bangku yang berada di ruangan sempit dan pengap serta satu lampu kecil untuk menerangi ruangan itu.
" Aku tidak punya masalah pada kalian semua "
Off ,janee ,dan Tu memandang jijik dan remeh pada Rafael yang terus berteriak .
Plaak
Tu menamparnya keras " BISING ANJING BISA DIAM GAK " Tu membentaknya.
" LEPASIN GUEEE " jika Tu menamparnya maka janee menarik rambutnya kuat .
" Lo diam atau nyawa Lo melayang sekarang juga " ucap janee dengan penuh penekanan.
" Kejam banget kalian berdua " ucap off yang berdiri dengan melipat kedua tangan di dadanya.
" Kayak enggak aja Lo off " ucap Tu membuat off menyengir lebar.
" KALIAN SIAPA SIH AKU SALAH APA "
" Kau memang tidak salah pada kami tapi kau mempunyai kesalahan pada bos kami" off mendekati Rafael dan menyiramnya dengan air panas membuat Rafael berteriak perih .
" Aaaaaakh cukup anjing ".
" Cihh gak sopan mulutmu saudara " ucap Tu membuat Janee tertawa.
Tu selalu seperti itu ,membuat lawakan sebelum beraksi.
" Mulutnya heboh sekali udah disuruh diam pun masih aja teriak teriak di kiranya ini hutan apa "
Suara sepatu yang melangkah mengalihkan perhatian off ,janee,Tu dan Rafael pada arah pintu ..dimana disana adanya sosok yang masuk dan duduk di kursi tepat di hadapan Rafael.
Dia adalah Abrian.
" Kau ? "
" Hai Agra , bagaimana disini apa kau suka ? "
" Agra ? bagaimana kau tau nama Agra "
" Kau lupa saya ini siapa ?saya suami dari mantanmu ".
" Tana bukan mantanku ,aku masih punya hubungan dengan dia .. LEPASKAN AKU BRENGSEK "
" DIAM " Rafael terdiam serta terkejut karena abrian membentaknya.
Off ,janee dan Tu juga terkejut saat suara abrian yang membentak .
" Agra kau selalu saja mencari masalah dan saya selalu diam karena saya berpikir kau tidak akan melakukan hal menjijikan itu tapi ternyata kau tak ada bedanya dengan laki-laki murahan di luar sana "
" saya bersyukur metana tidak berjodoh denganmu "
" AKU TIDAK PEDULI AKU MASIH MENCINTAINYA DAN KAU MENGHANCURKAN SEGALANYA BANGSAT LEPASKAN AKU ..AKU INGIN BERTEMU DENGAN METANA "
" Tidak bisa seperti itu ,kau tidak ada hak untuk bertemu dengan istri saya..dan dia juga tak ingin bertemu dengan manusia menjijikkan seperti dirimu Rafael Agra " ucap abrian yang begitu tenang tapi penuh penekanan.
" Jadi saya rasa sebaiknya kamu tetaplah disini dan nikmati waktumu sebelum ajal menjemput "
" ENGGAK ENGGAK LEPASKAN GUE ..BIAN ANJING "
" Saya abrian bukan bian "
" Tuan permisi " seorang pengawal datang dan memberikan sebuah ipad pada abrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrian...[END]
General Fiction" halow bocilnya akuh " - Meta. " ishh bian bukan bocil " - abrian.