🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️

754 65 10
                                    

" sayang kamu serius mau ketemu sama si Rafael "

" Iya aku mau ketemu sama si Udin "

Abrian tertawa " kenapa sih di panggil Udin "

" Itu Pp yang buat ,karena Pp gak suka sama dia ".

Abrian dan metana sedang berada di markas karena permintaan metana yang ingin bertemu dengan Rafael , apalagi abrian mengatakan jika Rafael di kurung disana.

" Saya temani masuk yaa "

" Ada gak yang jagain di dalam ? "

" Ada kok sekitar 5 orang "

Metana mengangguk " meta aja yang masuk sendiri,mas tunggu di luar saja "

" Baiklah ,kamu hati hati di dalam..jangan terlalu dekat duduk dengannya ya "

Metana berkata oke dan masuk kedalam ruangan minim cahaya dan pengap itu.

Saat disana dapat metana lihat Rafael yang terduduk lemah di bangkunya dengan kedua tangan dan kakinya yang di ikat.

Metana duduk tepat di hadapannya, Rafael membuka matanya.. terharu melihat metana berada di dekatnya...

" t-tana ..kamu datang juga..aku rindu denganmu..tana maaf aku kurang ajar denganmu ..aku minta maaf metana "

Metana menatapnya lalu mengalihkan pandangannya serta menghela nafasnya kasar " saya sudah memaafkan mu Rafael".

" Terimakasih tana ..aku tau kamu pasti akan memaafkan ku..tana tolong bantu aku untuk melepaskan ikatan ini ..aku tak sabar untuk memelukmu "

" Tana ada harapan untuk ku lagi kan ..kita akan bersama .. "

Metana menoleh padanya " harapan apa yang kau maksud Agra ? "

" Kamu masih memanggil ku Agra itu berarti kamu masih marah padaku ya tana ..tana aku harus apa agar kamu mau memaafkan ku ..aku sungguh tersiksa tanaa "

" Lupakan aku Agra, hubungan kita sudah lama selesai "

" No Sayang aku tidak mau ..sampai kapanpun tak akan pernah melupakanmu ..kamu tetaplah kekasihku ,milikku,dan pasanganku ..kamu hanya akan menikah dan memiliki anak dari ku ..jadi kamu tidak bisa berkata seperti itu ".

Metana jengah dan sengaja berdiri di hadapannya " tana ..sejak kapan kamu suka berpakaian longgar seperti itu ? setauku kamu membencinya..apa jangan jangan kamu sudah bosan yaa dengan penampilan mu? "

" Tapi tana dengan kamu berpakaian seperti itu tidaklah cocok,aku tidak suka ..bahkan celanamu juga panjang sekarang.. biasanya pendek..kamu aneh sekali metana ".

" Apa ada yang salah dengan penampilan ku Agra ? Lalu apa urusannya denganmu..ini penampilanku bukan penampilanmu "

" Tapi aku tidak suka kekasihku berpakaian longgar "

" Saya bukan kekasihmu saya istri orang lain dan jangan lupa kalau saya sudah menikah Agra "

Rafael tertawa miris " aku gak percaya,kamu itu belum menikah.. seorang metana tidak pernah menyukai laki laki culun seperti dia "

" Tapi laki laki yang kau katakan culun itu mempunyai anak di perutku dan aku bahagia "

" Maksudmu apa metana ? Kamu hamil ?"

" Iya aku hamil " metana mengusap perutnya dengan lembut serta dengan senyumnya yang manis .

" METANA KENAPA HARUS DIA, GUGURKAN ANAK ITU SEKARANG..AKU KEKASIHMU METANA DAN ITU ADALAH IMPIANKU MENGAPA ORANG LAIN YANG HARUS MEWUJUDKANNYA "

Mendengar kata " gugurkan " metana menatapnya tajam dan ..

Plaak

Metana menampar pipinya dengan keras hingga sudut bibir nya terluka " jangan berani kurang ajar berbicara seperti itu pada anakku ". ucapnya dengan penuh penekanan.

" Kalian semua ,siksa dia hingga tak sadarkan diri kalau bisa bunuh " perintahnya kepada para penjaga.

Para penjaga itu menunduk ..mereka takut melakukannya kalau bukan dari perintah abrian.

" Katakan pada abrian kalau istrinya yang memberi perintah " setelah itu metana keluar dari ruangan itu dan mengatur emosinya agar mereda.

" Sayang kamu kenapa ? " Tanya abrian ketika metana duduk di sebelahnya sambil bersandar.

" Aku perintahkan anak buah kamu buat bunuh dia , aku udah ngomong baik baik..ngajak dia bicara berharap kalau dia sadar dan mengakui kesalahannya..dia malah ngelunjak dan gak terima kalau aku lagi mengandung..bahkan lebih parahnya dia suruh gugurin bayi aku .. emangnya dia siapa bisa seenaknya bicara seperti itu "

Abrian reflek bangkit dengan matanya yang mulai tajam serta emosinya yang siap meledak dan melangkah masuk ke ruangan itu ..saat sampai disana Rafael tertawa melihatnya bahkan abrian menodongkan pistolnya tepat di kening Rafael saat Rafael berkata..

" Jika aku tak bisa memiliki anak dari nya maka kamu pun tak bisa " ucap Rafael dan..

Dor

Dor

Dor

" Kau memang tak akan bisa ,dan sampai kapan pun tak akan pernah dan selamat tinggal.. "

Abrian memberikan pistolnya kepada mereka yang berjaga lalu keluar untuk duduk kembali bersama sang istri.

" Mas meta bosan disini,ayo kita pulang "

Abrian mengangguk, mereka pun keluar dari gedung besar bernuansa hitam itu dan mungkin akan kembali kerumah.

Abrian...[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang