🌸🌸🌸

722 63 5
                                    

" halo bagaimana ? "

" Aku sedang berada di depan rumah mereka ,dia sedang duduk sendiri di teras rumah ..apa yang harus aku lakukan ? "

" Biarkan saja ,awasi saja dia "

" Tapi .. "

" Kenapa ? "

" Dia ..dia hamil "

" Hamil ? Oh iya aku tau justru itu aku sangat senang .. pokoknya kau awasi saja "

" Oke "

***

Metana terus saja mengeluh ia sangat bosan berada di rumah sendiri ,bocil kesayangannya belum pulang dari bekerja.

" Adek ..Daddy kamu lama banget pulangnya mami gak ada teman ..lama lagi gak sih dek kamu keluarnya ? nunggu 4 bulan lagi kayak nungguin crush peka sama perasaan kita yakan dek ..tapi adek punya crush gak disana ? kalau mami sih punya ,yah siapa lagi kalau bukan Daddy kamu .. dia itu merangkap jadi suami ,besti,crush,bocil ,bapak bapak ,supir pribadi yaah begitulah dek "

Metana mengoceh sendiri sambil mengusap perutnya sesekali ia juga melihat jam di ponselnya menunggu kepulangan sang suami .

" Dek kira kira kamu cewek atau cowok sih kalau cewek harus galak yaa soalnya banyak buaya darat sekarang kalau cowok jangan playboy ya dek soalnya bapak kamu gak gitu orangnya "

" Mami sama daddy memang gak pengen tau apa jenis kelamin kalian karena kita mau suprise..tapi dek pas belanja baju nanti kira kira gimana yaa..ntar mami beli baju cewek semua tau tau yang keluar eh cowok pulak "

" Kita cari warna netral aja ya kan dek cowok cewek bisa pake hehe "

" Dek dari pada mami ngoceh panjang lebar tapi adeknya gak jawab .. ya gimana mau jawab yak Kamunya masih bertapa di dalam perut mending kita ke taman belakang ajalah yakan dek nengok bunga"

Metana membawa langkahnya ke arah belakang ia menyirami bunga bunga dan menyusun letaknya agar lebih rapi.

Jam kerja telah selesai,abrian pun bergegas pulang kerumah untuk bertemu dengan istri dan calon anak mereka.

Beberapa menit kemudian abrian telah sampai di rumah ,abrian memanggil metana namun tidak di jawab olehnya..

" Metana kemana " abrian naik ke kamar mungkin saja metana ada disana.

Tapi saat berada di kamar sang istri tak terlihat wujudnya,ia melangkah ke balkon kamar mereka ..abrian tersenyum ternyata sang istri berada di taman dan duduk di bangku sambil menengok tanaman bunga yang ada di depannya.

Abrian memilih untuk membersihkan diri dahulu lalu turun kebawah menyusul metana ia tak sabar untuk memeluk dua  kesayangannya.

" Sayaang " ,metana menoleh ke belakang  ternyata orang yang ditunggunya telah pulang .

Cup

Abrian mencium bibirnya lalu duduk di sebelahnya " ngapain duduk disini yang ?".

" Bosan di dalam jadinya meta duduk disini aja..baru nyiram Bunga tadi "

" Kita masuk yuk " ajak metana.

" Ngapain ? "

" Meta mau siapin makanan , emangnya gak lapar ? "

" Nanti aja ..duduk disini aja dulu "

Metana menggangguk dan duduk kembali  ,Brian meletakkan tangannya di pinggang metana dan satu tangannya lagi mengusap perut besarnya.

" Gimana hari ini mas ? " Abrian menoleh dan menghela " seperti biasanya baik baik saja di kantor juga tadi aman aman aja kok gak ada kendala ".

" Yakin ? "

" 100 % Abang yakin dek "

" Dihh Abang gak tuh "

" Emangnya kenapa ? Kan aku abangan "

" Sembarangan aja kalau ngomong kita itu sebaya ya abrian "

" Terus kalau kita sebaya kenapa panggil aku dengan sebutan mas "

" Ya karena kamu itu suami aku .."

" Kalau aku bukan suami kamu berarti di panggil nama langsung dong gak pake mas mas segala "

" Iyalah ngapain juga "

" Tapi sama bian kok gak pake mas "

" Karena bian itu bocil umur 3 tahun bian juga bayi gede sukanya minum susu sambil nonton Dora si penguji kesabaran terus kalau bobok harus di kelonin dulu ,makan nya harus di suap ..Suka pake minyak telon ..harus di sayang sayang ..kalau tidur itu harus di cium dulu kepalanya di usap usap punggungnya..tukang nangis ."

" Gitu amat sama laki sendiri taa "

" Hanya ingin jujur loh saya pak suami "

" Tapi ya gimana yaa ..susu dari sumbernya langsung itu enak poll yang "

Metana menatap sinis suaminya yang berkata seperti itu sedangkan yang di tatap tertawa tanpa merasa bersalah sedikit pun.

" Bian ternyata bocil juga yaa yang kok mas baru sadar ya "

" Dih dia yang punya nama punya badan dia pulak yang baru sadar ,mas kita jalan jalan yok sebentar "

" Jalan jalan kemana ? jam berapa sih ini ? "

" Baru jam tengah 5 ..ayok lah yang bentar aja ya ya mau yaa "

" Iya iya ayo " metana bertepuk tangan riang dan bangkit dari duduknya,abrian menggandeng tangan sang istri  lalu mereka pun melangkah bersama .

" Kita naik motor ya dad "

" Apa gunanya kakanda beli mobil jika adinda inginnya motor "

" Dek .. ntar kalau adek dah lahir jangan heran kalau Daddy adek tiba tiba dramatis ya dek ..emang gitu Daddy kita dek "

Metana mengajak kembali perutnya bicara tanpa menghiraukan abrian yang cemberut di sebelahnya.

" Naik motor kita yaa .. biar kayak remaja yang lagi pacaran "

" Tapi yang kita kan gak remaja lagi ,udah mau jadi orang tua loh kita "

" Kan KAYAK remaja "

" Heheh iya iya maaf ..dih sensian sekali orang ini .. lagi hamil ya dek "

" Menurut mu ajalah bang ,kira kira perutku yang besar ini penyebabnya apa kalau gak hamil "

Abrian tertawa puas menjahili sang istri yang hobi mengomel ,Brian sejenak mengusap kedua pipinya dan mereka kembali melangkah..metana duduk di kursi teras menunggu abrian yang mengambil motor untuk mereka pergi.

" Kita kemana yang ? " Tanya abrian saat dia berada di depan rumah dengan motornya.

" Cari jodoh kita "

" Lah Kitakan sudah berjodoh "

" Oh iya mas lupa hehe "

Metana naik ke motor setelah abrian menurunkan kedua pijakan kaki dan memakai helm dan jaket yang di pakaikan abrian untuknya.

Metana juga memakai masker dan mereka pun keluar rumah .

Abrian...[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang