metana sejenak berpikir

960 66 8
                                    

" kak daviiiii " ,metana meneriaki davikah yang sedang menyusun pot bunganya yang ada di kebun belakang di sore hari .

" Apa sih teriak teriak ,aku gak budeg metana "

" Hehe kak " metana menyengir lebar sambil mendekati davikah dan mengalungkan tangannya di siku lengan kakaknya.

" Kamu ngapain sih dek ..awas dulu kakak mau nyusun ini biar cepat selesai "

" Kak aku mau cerita"

" Yaudah cerita .."

" Kak aku mau nikah sama Bian " , davikah kaget tak sengaja melepaskan pot bunganya hingga terkena kaki metana dan membuatnya kesakitan.

" aaaaaa davikah kaki gueee" ,metana terduduk di atas tanah sambil memegang ujung kaki nya yang berdenyut sakit.

" Maaf maaf reflek soalnya lagian dirimu sih ngomongnya mendadak gak pake aba aba "

" Udah salah malah nyalahin orang lagi " metana kesal pada davikah dan meraung kesakitan.

" Aduuh sakit banget kaki gueee hiks ..ini gimana nantinya gue nikah kaki gue sakit kak ..masa iya gue nanti jalannya pincang kan maluu "

" Apasih dari tadi bahas nikah Mulu .. beneran mau nikah kamu ? " Tanya davikah.

Metana mengangguk yakin " iya aku mau nikah sama Bian..ayo nikahkan aku sama dia "

" Emang mau ? "

Metana sejenak mencerna pertanyaan davikah " ya pasti maulah dia kak ..orang aku paket komplit gini .. ganteng iya,cantik iya , mulus ,baik hati dan tidak sombong,seksi dan menggoda, setia .. lalu apa lagi yang kurang ? "

" Bukan itu maksudku "

" Trus apa kak ? "

" Emang mau bian sama kamu yang hobi teriak ,makan banyak ,gak jelas suka nyanyi di kamar mandi , Alay,lebay ..kasian dong bian aku harus menikah dengan kamu "

" Maksud kamu apa kak ngomong gitu,kamu gak mendukung adek kamu menikah ? Tiap hari ya kak davikah si bunga matahari nyuruh gue nikah ..giliran gue mau nikah kamu jawabnya gitu kak ..kit hati adek kak "

" Kasian banget bian punya istri kayak kamu..takut banget aku bocil aku itu kena tekanan batin "

" Kamu bener bener kakak durhaka kak "

Davikah tertawa setelah metana berkata seperti itu dan melihat wajah metana yang cemberut kesal padanya.

" Gak usah ketawa kak ..gak ada yang lucu "

" Hahaha iya iya maaf ,jadi kamu beneran mau nikah ? "

Metana mengangguk yakin " kamu yakin taa ? Ini menikah loh bukan pacaran yang kalau bosan bisa mutusin hubungan dan menghilang, pernikahan itu sakral dan di lakukan satu kali seumur hidup taa .."

" Kakak bukannya tidak percaya atau melarang kamu menikah dengan pilihan kamu tapi kakak hanya ingin memastikan bahwa apa yang kamu pilih ini adalah benar dan tak menyakiti nantinya."

" Kakak gak mau saat kedepannya kalian malah bosan dan tak bisa menyelesaikan masalah kalian dan akhirnya memilih untuk berpisah"

" Menikah itu tak seindah yang kita bayangkan ,okelah akan indah bila bersama dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita tapi kamu harus tau cobaan setelah menikah itu lebih berat dari pada pacaran ..dan jika kita tidak mempunyai kesiapan yang matang untuk menghadapinya,itulah yang akan membuat kalian berpisah karena merasa sudah tidak cocok lagi "

" Dan juga nantinya pasti hadirnya seorang anak di antara kalian dan kalian harus memikirkan itu juga jangan sampai dia yang tak tau apa apa kena imbas dari perbuatan orang tuanya "

" Intinya kakak ingin kamu dan bian pikirin dulu baik baik ..siap apa enggak menikah,siap apa enggak nanti nya menghadapi masalah ..siap apa enggak nantinya jika tuhan menitipkan malaikat kecil untuk kalian "

Metana mendengarkan nasehat davikah dengan baik dan masuk kedalam rumah tanpa mengeluarkan kata sepatah pun.

Davikah tersenyum membiarkan metana masuk dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Abrian...[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang