Abrian...[END]

segini dulu

Abrian telah sampai dimana tempat ia dan para teman-temannya berkumpul.abrian membawa langkahnya untuk masuk ke gedung besar dan megah itu dengan lagaknya yang datar.

Semua pengawal yang ada di sana menunduk hormat padanya ,abrian bertemu dengan teman temannya dan duduk di kursi mewah miliknya.

Para teman-temannya yang tadinya bersenda gurau satu sama lain sekarang memperbaiki posisi duduk mereka saat yang di nanti kehadirannya telah datang.

" Tay , prim bagaimana ? "

" Dia mempunyai banyak anggota di setiap kota ,dia di kenal sebagai agra ,nama lengkapnya adalah Rafael Agra dia merupakan ketua dari gang cruel "

" Oke cukup lanjut Tay "

" Dia memiliki beberapa cafe dan juga bar , Rafael Agra seorang guru lukis di studio nya selain itu dia juga menjual obat obatan terlarang dan menggunakan narkoba, beberapa tahun yang lalu dia melakukan pembunuhan pada seorang wanita dan kasusnya di tutup sampai sekarang,Rafael memiliki basecamp di jalan xxx dan dia juga anak dari CEO perusahaan xxx.

Abrian mengangguk " Jane apa informasimu ? "

" Tadi Rafael agra datang bersama seorang wanita dan memesan kamar untuk melakukan having sex ".janee sudah lebih tau bagaimana rupa seorang Rafael Agra karena abrian menunjukkan foto Agra pada janee,abrian mengambil foto itu dari akun sosial Rafael yang ia lihat dari ponsel metana saat si pemilik hp sedang tertidur pulas.

" Off , view bagaimana ? "

" Seperti yang ku katakan tadi banyak dari mereka yang minat dan membelinya dengan harga yang jauh dari perkiraan dan sejauh ini belum ada yang bisa menandingi barang kita "

Abrian kembali dan menoleh pada Tay yang bertanya padanya " maaf nih mau nanya si Rafael nih siapa ? Kita cari informasinya tapi gak tau Dia nya siapa ".

" Dia mantan metana " semua orang menoleh pada prim terutama abrian.

" Dia meninggalkan metana dan lebih memilih selingkuhannya ".

" Anjir secakep metana di selingkuhin ? Katarak apa yak mata dia " ucap view.

" Dia orang bodoh dan dia tidak layak untuk metana " sambung abrian.

" Trus gimana nih ? udah lama gak main main " ucap off.

" Saya tunggu dew ,tu dan Jeff kembali karena untuk sementara mereka yang bermain dulu "

Semuanya mengangguk setuju " tetap awasi pergerakannya ".

Setelah mengatakan itu abrian bangkit dan keluar dari gedung itu untuk kembali kerumah karena ia berjanji tidak akan lama berada di luar.

***
" Metana aku lapar nih ambilin makanan dong "

" Ambil sendirilah anjing kayak gak pernah kerumah aja "

" Heh domba berbulu landak ini rumahmu sama suamimu mana pernah aku datang ..kalau di rumah kak Davi ngapain aku minta samamu mending aku ambil aja sendiri "

Metana menepuk pelan dahinya " astaga aku lupa bentar ya ".

Metana berlari ke arah dapur untuk mengambil makanan serta minuman untuk pp yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya.

" Nih makan "

" Uwahh makasih sayang ..pp mam dulu yaa "

Sementara itu abrian telah sampai  sambil membawa pesanan metana yaitu donat .

" Sayaang " abrian sedikit teriak memanggil sang istri yang sedang duduk bersilang di atas sofa dan pp yang duduk dilantai.

Metana bangkit dan memeluk abrian ,abrian lebih dulu mencium bibir manis metana dan mengeratkan pelukan pada pinggangnya.

Abrian mencium bibir itu berulang kali dan tanpa lumatan hanya gemas saja karena semakin di cium bibir metana semakin merah dan menggoda..

Sedangkan pp , ia tak perduli pada mereka yang sedang berciuman..ia hanya fokus pada makanan dan laptopnya, walaupun jauh di dalam hatinya " fucek kalian berdua".

Dan pp hanya tersenyum manis saat  mereka berdua menoleh padanya.

" Ciuman Mulu buat anak kek kasi aku ponakan lucu " sindir pp pada mereka.

" Hmm boleh juga " abrian langsung membuka kancing baju metana tapi teriakan pp membuat mereka berdua tertawa.

" KALIAN KALAU MAU BUAT ANAK JANGAN DISINI ANJIR ..HARGAI POSISI GUE DISINI ".

" SIAP " ucap metana dan abrian serentak.