Metana sudah memikirkan apa yang di ucapkan oleh davikah padanya saat kemarin sore dan metana tetap dengan pendiriannya..ia ingin menikah dengan bian secepatnya.
Hari ni bian datang kerumahnya dan mereka sedang duduk di teras depan..
Metana menatap wajah yang beberapa hari ini membuatnya jatuh cinta sebegitu nya.. metana tersenyum membuat bian bingung dan juga ikut tersenyum.
" Meta kenapa tersenyum ? " Metana tersadar dari lamunannya dan bangkit dari duduknya.
" Bian bentar ya aku mau ke toilet " bian mengangguk sambil mengunyah makanannya.
"Meta kenapa ? "
Saat ini hanya ada metana dan bian yang ada di rumah karena davikah sedang pergi dengan guns.
Sebuah mobil berwarna putih masuk ke halaman rumah metana ,sang pemilik mobil itu keluar dari mobilnya dan berdiri di depan bian.
Rafael dan bian saling menatap tapi hanya Rafael yang menatapnya tak suka sedangkan bian hanya biasa saja.
" Kamu mencari siapa ? " Tanya bian.
" Gue nyari metana,Lo siapa ? "
" Bian pacarnya metana "
Rafael tertawa meledek pada bian " Lo pacarnya metana ? Emang metana mau sama cowok culun dan bocah kayak Lo "
" Cihh gak usah mimpi,metana gak mungkin mau pacaran sama Lo .. paling dia cuma iseng doang "
Perkataan Rafael berhasil membuat bian berhenti mengunyah dan meletakkan kembali makanannya ke atas meja.
Bian menatap wajah itu yang masih tertawa meledeknya " meta gak mungkin kayak gitu ".
" Heh gue mantannya dan gue tau betul gimana selera metana .. mending Lo pulang aja deh "
Tiba tiba hujan pun turun karena sedari tadi awan memang sudah gelap ..bian menunduk dan matanya berkaca-kaca karena Rafael meledeknya terus menerus.
" sebelum Lo sedalam itu cinta sama metana mending lupain aja deh cinta Lo itu karena gak mungkin meta beneran cinta ..orang polos dan goblok kayak Lo kok mau sih percaya "
Bian menangis dan tetap menunggu meta untuk keluar dan membelanya tapi nyatanya meta belum juga keluar.
Sedangkan di dalam sana metana sibuk mengumpat di toilet karena perutnya yang sakit .
" Anjing lah ini perut apa sih mau nya "
" Mana bian gue tinggal di depan "
Balik lagi dengan bian dan Rafael..
" Lihat metana aja gak keluar paling tidur itu dia di kamarnya "
" Meta bilang dia mau ke toilet kok bukan mau tidur ,kalau meta tidur pasti udah ajak bian bobok sama "
" MAKSUD LO APA BOBOK SAMA ,GUE AJA GAK PERNAH TIDUR SAMA DIA "
"kenapa kamu membentak bian ? bian memang tidur sama meta ..ada yang salah ? "
" SALAH LAH ANJING..GUE AJA GAK PERNAH KOK LO BISA BISANYA TIDUR BARENG METANA "
" yah kamu kasihan sekali ,bian kalau bobok sering di peluk meta ..karna meta sayang bian.. berarti meta gak sayang kamu " giliran bian yang meledek dan menjulurkan lidahnya.
" LO UDAH APAIN METANA ANJING "
" bian gak ngapa-ngapain cuma minta di peluk waktu bobok aja "
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrian...[END]
General Fiction" halow bocilnya akuh " - Meta. " ishh bian bukan bocil " - abrian.