" sayang kamu hati hati ya dirumah kalau ada sesuatu yang terjadi langsung hubungi aku..hp jangan di matiin dan jangan jauh dari hp , oke.. "
"Oke pak suami,kamu juga hati hati ya jangan ngebut di jalan ..nanti sampai langsung kabarin aku "
Abrian mengangguk lalu memeluk tubuh yang mungil itu dan mencium kepala serta pipi dan bibirnya.
Metana mengantar abrian sampai di depan rumah karena sang suami akan berangkat kekantor,metana juga memeluk juga mencium pipi abrian dan memperbaiki dasinya agar semakin rapi.
Lalu metana melambaikan tangannya saat abrian telah masuk ke mobil dan menyalakannya.
" Hati hati ya sayang " teriaknya dengan lambaian tangan yang putih dan mulus itu.
Abrian keluar dari halaman rumah rumah mereka dan menuju kantornya.
Metana kembali masuk dan membereskan piring maupun gelas untuk ia cuci dan susun kembali.
" Nah sudah selesai "
" Baiklah metana mari kita rebahan di kamar yuhuu "
Metana pun naik ke kamar dan menonton film sambil rebahan di kasur King size mereka.
" Kalau bian kerja sepi banget aku disini"
" Biasanya dia yang ngerusuhin aku kalau rebahan gini "
" Minta peluk, guling aku di buang,pipi di ciumin terus ..suka buka kancing baju hahh dasar bocil "
"Aku baru sadar ni kamar besar banget ,bisa nih buat kost-an dua pintu "
" Minta bian aja kali yaa eh enggak Deng jangan bian tapi abrian ,minta buatin kost 100 pintu uhhh biar gak pengangguran aku "
" Huwaah ngantuk nya "
Namun belum saja mata indah itu terlelap, suara dari arah pintu mengharuskan metana untuk bangkit dari tempat tidurnya.
Ceklek
" Kenapa bi ? "
" Anu ..itu di luar ada yang nyariin meta "
(Metana tidak suka di panggil tuan ataupun nyonya ..dia lebih suka di panggil meta karena merasa tak cocok apabila orang yang lebih tua darinya memanggilnya seperti itu ).
" Nyariin saya ? " Tunjuk meta pada dirinya.
Maid itu mengangguk " iya ..dia di luar sekarang katanya suruh metana keluar".
" Siapa yang nyariin sih "
Metana mengangguk dan keluar dari kamarnya lalu menuju pintu depan dan saat metana membuka pintunya, istri dari abrian chivaaree itu terkejut saat yang di lihatnya adalah..
" Rafael ? "
" Dari mana dia tau alamat rumah kami "
" h-hai metana "
Metana memperhatikan penampilan Rafael yang berantakan, bajunya kusut rambutnya acak acakan dan dia juga bau alkohol.
" Kau ngapain kesini ? "
" a-aku rindu hiks "
" Dia menangis "
metana melangkah mundur saat Rafael melangkah maju untuk memeluknya.
" k-kamu tak ingin memelukku lagi tana hiks ,a-aku merindukanmu "
" Rafael kau tau aku sudah menikah dan mana mungkin aku memelukmu lagi , lagian kita tidak punya hubungan apa apa lagi sekarang .jangan ganggu aku lagi Rafael "
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrian...[END]
General Fiction" halow bocilnya akuh " - Meta. " ishh bian bukan bocil " - abrian.