8. Devangga Garen Pradipta

20 4 0
                                    

Ting..
Ting..

Argav dengan cepat melesat ke bawah untuk mengambil buku yang di kirimkan oleh 'bocah prik' untuk adiknya, Agatha.

" Makasih ya pak" Ucap Argav.

" Ini pak, uangnya" Ujar Argav yang menyodorkan uang seratus ribu.

" Maaf mas, tadi udah di bayar sama pengirim" Ujar bapak grabfood. Argav yang tersenyum malu lalu mengangguk. Kenapa harus grabfood.

" Kirim buku apa makanan tuh bocah prik" Batin Argav. Argav yang melihat notifikasi dari ' Bocah prik' langsung melihatnya karena jika tidak lelaki itu langsung marah.

Bocah prik
| Udah sampai belum?
| Gav?

Argavino Dean Valerie
|Udah, lo kirim adek gue apaan? Kok dari grabfood?
|Lo udah bayar kan? Gue malu setengah mati!

Bocah prik
|Buku, makanannya buat lo
| Iya, gue malas kirim udah malam
| Makanya tanya dulu
| Bye gue mau tidur

Argav membaca pesan dari lelaki itu hanya menatap malas. Argav kini sudah siap untuk tidur nyenyak tanpa gangguan dari 'Bocah prik'.

***
Pagi hari tiba, Argav belum juga memberitahu bahwa Buku yang di kirimkan untuk Agatha sudah sampai. Ia berencana memberitahu Agatha ketika di mobil nanti.

Ketika sarapan telah usai Agatha langsung pergi berangkat sekolah seperti biasa dan tidak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya.

" Gatha buku kamu udah sampai" Ujar Argav sambil menyetir mobil.

" Kapan?" Tanya Agatha.

" Tadi malam, buku nya mau di taruh mana?" Tanya Argav.

" Yang itu kan pemberian dari orang jadi, itu jangan di taruh di ruang perpustakaan mini" Jawab Agatha yang di angguki oleh Argav.

" Dia tulus Gath jangan sakiti dia ya?" Tanya Argav.

" Gatha ga tau siapa dia bang" Jawab Agatha yang memutar matanya drngan malas.

" Dia orang terdekatmu, jadi jangan sampai bikin dia sakit hati" Sahut Argav.

" Oke, nanti Gatha telfon ya kalau udah pulang dari eskul!" Seru Argav.

" Iya iya, nanti Gatha telfon" Sahut Agatha.

Selang 10 akhirnya Agatha sudah sampai sekolah dan Argav pun mulai meninggalkan area sekolah Agatha. Agatha berjalan ke kelas seperti biasa, ia berjalan santai karena jam masuknya masih 20 menit lagi.

" Hai Gatha!!" Sapa Sania.

" Hai, tumben senyum-senyum ada apa nieh?" Tanya Agatha.

" Nanti ada rapat dadakan" Bisik Sania.

" Semua guru?" Tanya Gichel.

" Iya lah" Jawab Sania.

" Berarti gue jadi dong eskul nya?" Tanya Agatha pada kedua sahabatnya.

" Coba lo tanya sama guru itu" Saran Sania.

" Iya Gath, kalau nggak jadi eskul kan kita bisa main bentar. Tapi ijin dulu hehhehe" Saran Gichel pada Agatha.

" Astaga handphone gue ketinggalan!!" Seru Agatha yang membuat teman-temannya menggelengkan kepalanya.

" Ketinggalan dimana?" Tanya kedua sahabatnya.

" Di mobil kayaknya" Jawab Agatha dengan nada lesu.

" Aduh Gatha.." Ucap Gichel yang menepuk kepalanya.

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang