28. Forget

9 1 0
                                    

" Aku memiliki cara yang lebih baik" Ujar lelaki itu.

Sesampainya di bandara, lelaki itu langsung menyodorkan pistol miliknya yang membuat mereka lolos begitu saja. Agatha yang melihat itu langsung terbelalak matanya.

Bagaimana bisa, lelaki itu memiliki ide yang sangat diluar nalar. Sudahlah Agatha sudah pusing dengan itu semua, lebih baik ia menikmati kehidupan barunya di London.

" Kangen bi Asih dan pak Ranu" Gumam Agatha.

" Mikirin apa?" Tanya Lelaki itu.

" Ga ada, cuma capek" Ujar Agatha.

Selang 10 menit akhirnya Agatha sudah tertidur, perjalanan berlangsung hingga 10 jam. Lama sekali aduhayy.

Setelah 10 jam lamanya, ternyata Agatha sudah bangun dari mimpi buruknya. Ia langsung disuguhkan dengan pemandangan yang indah nan menakjubkan.

" Wah tuan putri sudah bangun" Ujar lelaki itu.

" Apasih kak! Mama sama papa mana ya?" Ujar Agatha celingukan melihat kedua orang tuanya.

" Mana ada! Kan ini di atas langit!" Ujar lelaki itu.

" Siap siap ini mau turun" Ujar lelaki itu.

Agatha hanya mengangguk sebagai jawaban, hatinya riang gembira. Ia akan mengawali semuanya dari nol.

Sesampainya Agatha dan lelaki itu turun, sudah ada mama dan papanya, dan juga ada abang tercinta yaitu Argav.

" Bro, adik lo buat adik gue aja" Ujar lelaki itu.

" Mana boleh, adik lo kaya gitu mah dia mana mau" Ujar Argav sambil menunjuk ke arah Agatha.

" Kalau jodoh gimana?" Tanya Lelaki itu dengan nada serius.

" Ya gimana lagi, makasih banyak buat lo karena udah bantuin dia lolos" Ujar Argav.

" Ya walaupun adik lo reseh dikit" Ujar lelaki itu.

" Udah dulu ya, gue mau balik" Ujar lelaki sambil menepuk bahu Argav.

Setelah lelaki itu pergi dengan sigap Argav mengahampiri kedua orang tuanya dan adik perempuannya, Agatha.

" Gimana kabar mu sayang?" Tanya Sarah yang khawatir dengan kondisi Agatha.

" Gapapa ma, kenapa kalian ngga yang  jemput Gatha, Gatha kan takut sama orang tadi" Ujar Agatha penuh dengan kejujuran.

" Ya, kalau kita nanti ada yang tahu bagaimana? Papa sama mama 1 bulan lagi mau ke Indonesia" Ujar Akmal.

" Yah.. Gatha kan baru kesini, kalian kok pergi?" Tanya Agatha.

" Nanti balik lagi sayang, urus berkas doang" Ujar Akmal.

" Kapan Gichel sama Sania kesini?" Tanya Sarah.

" Kita bicara nanti saja di rumah, disini dingin" Ujar Akmal.

Mereka bersendau gurau dengan leluasa karena tidak ada anggota lain  kecuali anggota keluarga kecil itu. Selang 10 menit akhirnya mereka sampai di rumahnya.

" Wahh besar juga lumayan" Ujar Agatha.

" Iya dong, abang mu kan sudah kerja sendiri" Ujar Argav dengan nada sombongnya.

" Yaya, dua curut mau kesini bertahap. Soalnya, kasus mereka belum terungkap" Ujar Agatha.

" Sampai kapan kamu menyembunyikan identitas mu selama ini? Bukankah ini sudah akhir dari segalanya?" Tanya Akmal.

" Belum, dan ada satu yang terperangkap dalam permainan ini" Jawab Agatha dengan tegas.

Wah siapa nihh??

Setelah itu tidak ada pembicaraan mengenai topik tersebut. Mereka langsung membahas sekolah Agatha dan universitas yang Agatha tuju.

" Kamu bisa lompat kelas asal kamu serius belajar" Ujar Akmal yang langsung membuat kedua mata Agatha berbinar seperti mendapatkan hati Sehun. Eaaa

" Wah asik nih, iya pa. Gatha bakal serius belajar" Ujar Agatha.

Agatha memang pintar, tapi saat ia sekolah mereka menganggap Agatha pintar hanya menyontek saja. Dasar.

Agatha sibuk bergelut dengan angka di depannya, ia begitu bahagia ketika melihat angka yang sangat banyak. Namun, itu tidak berlangsung lama ketika Argav mengganggu nya.

" Kamu ngapain sih dek? Kan masih lama ujian mu" Ujar Argav.

" Masa lupa? tadi kan papa bilang kalau Gatha bisa lulus dulu kalau Gatha pintar dan always rajin belajar" Ujar Agatha.

" Yaudah, nanti kalau udah selesai belajar kita jalan bentar" Ujar Argav.

" Sipp" Ujar Agatha sambil mengacungkan jempol tangannya.

                               ***
Sesuai yang dijanjikan oleh Arga, Agatha diajak Argav untuk berkeliling saat malam hari. Agatha sangat senang malam ini dan seterusnya.

" Gimana? Bagus kan?" Tanya Argav pada perempuan berbaju merah maroon dengan rambut panjang yang indah dan diurai.

" Bagus, Gatha suka. Tapi, Gatha meninggalkan sesuatu" Ujar Agatha yang selalu kepikiran.

" Apa?" Tanya Argav.

" Dua curut" Jawab Agatha sambil melirik jalanan yang kaya akan lampu gemerlap.

" Nanti juga nyusul sih, tapi harus jaga rahasia ya dek?" Ujar Argav dan Agatha hanya mengangguk kecil.

Keesokan harinya Agatha menjemput Gichel yang tengah berada di kursi bandara. Mereka melepas rindu satu sama lain.

" Gue putus sama Tomi" Ujar Gichel.

" Chel.. lo ga bohong sama gue kan? Kenapa lo putus sama Tomi, apa karena..." Ujar Agatha yang merasa sangat bersalah pada Gichel.

" Nggak Gath, bukan karena lo.. ini kemauan gue sendiri" Ujar Gichel.

" Gimana sekolah lo?" Tanya Agatha.

" Sama kaya lo Gath" Jawab Gichel.

" Andai Sania ada ya" Ujar Agatha.

" Hei!" Teriak perempuan berkaca mata hitam dan pakaian serba hitam. Tidak lupa perempuan itu langsung menghampiri kedua perempuan yang tidak jauh dengannya, Agatha dan Gichel.

" Sorry, who are you?" Tanya Agatha dengan sopan pada perempuan yang menghampitinya dan Gichel.

" Are you forget?" Tanya Perempuan itu.

" Sorry, i and my friend don't know you" Ujar Gichel.

" Really?" Tanya Perempuan itu lagi.

Perempuan berkaca mata hitam dan pakaian serba hitam itu langsung membuka kacamata hitam miliknya.

" SANIA?!" Pekik Agatha dan Gichel.

" Cih! Ga kenal sama gue lo pada!" Sindir Sania.

" Kita belum selesai di indo" Ujar Sania.

" Pacar David belum kena imbas beserta selingkuhan papa Sania" Ungkap Agatha.

" Kematian abang lo ada yang atur Gichel" Ujar Agatha.

" Gath?! Jangan bilang kalau kematian abang gue dulu ada...." Ujar Gichel.

" Betul, dia orang terdekat lo" Sahut Agatha.

Tbc

Yuhuu! Updatee!
Vote yu

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang