2. Cakra Aditama

72 3 0
                                    

" Kok bisa ada di kamu?" Tanya Akmal.

" Tadi Gatha pusing pa.. dingin juga" Sahut Agatha.

" Kita pecat dia" Ujar Akmal.

" Untung dia nggak minta yang aneh-aneh, kalau dia minta macam-macam gimana?" Tanya Sarah.

" Mama setuju pa, Agatha itu anak kita satu-satunya" Celetuk Sarah.

" Pa..ma.. jangan pecat dia ya.." Rayu Agatha.

" Kenapa?" Tanya Akmal.

" Kemarin itu Gatha nunggu di halte, terus ada lelaki bertopeng ngasih jaket. Dan..Gatha Nggak sadar dan tiba-tiba ada disini" Ucap Agatha yang berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya.

" Jangan pecat ya pa?" Tanya Agatha.

" Iya, sesuai yang kamu inginkan" Jawab Akmal.

" Gatha mau pulang" Celetuk Agatha.

" Iya, papa urus dulu ya" Sahut Akmal yang mengelus pucuk rambut Agatha.

Author : Siapa yang iri? Saya iri.

Setelah Akmal pergi dari kamar Agatha, Sarah langsung mengambil tas Agatha beserta jaket dari lelaki bertopeng.

" Gatha.. tadi ada lelaki bertopeng yang ingin menjagamu" Ujar Sarah pada Agatha.

" Ingin menjaga? Kenapa ma?" Tanya Agatha yang kebingungan.

" Mama juga tidak tahu Gatha, tadi papa tanya pun dia tidak memberikan alasannya" Terang Sarah yang membuat Agatha paham.

" Mungkin dia menyukai mu?" Tebak Sarah.

" Tidak mungkin, sungguh. Gatha tidak pernah dekat dengan lelaki di sekolah kecuali guru dan kakak sepupu" Keluh Agatha.

" Mungkin, pengagum rahasia?" Tebak Sarah.

" Bagaimana bisa mama menebak itu?" Tanya Agatha.

" Dari novel kamu yang baru" Ujar Sarah dengan santai.

" Astaga mamaaa" Ucap Agatha dengan pasrah.

" Ayo, Gatha boleh pulang" Ujar Akmal yang baru saja tiba di kamar Agatha.

Mereka langsung pulang karena Agatha yang memintanya. Di perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali.

Dan sekarang tibalah mereka di rumahnya. Di depan sana sudah ada pak Ranu dan bi Asih.

" Saya minta maaf non" Ujar pak Ranu sambil berlutut di kaki Agatha.

" Pak jangan gini, berdiri. Ini bukan salah pak Ranu" Ujar Agatha yang membungkuk untuk melarang pak Ranu agar tidak berlutut padanya.

" Jangan pecat saya.." Rintih bi Asih yang masih Agatha dengar.

" Tidak akan bi" Ucap Agatha lirih.

" Yasudah, ayo makan dulu" Ujar Sarah.

Mereka pun langsung masuk ke dalam rumahnya untuk makan malam karena sudah waktunya makan malam.

" Papa akan cari tahu siapa lelaki bertopeng itu" Ucap Akmal di sela-sela makan malam.

" Tapi dia baik pa" Sahut Sarah.

" Iya pa, kalau nggak baik kenapa Gatha di Rumah Sakit" Sahut Agatha.

" Iya, papa kira kemarin itu pengusaha yang mau uang atau kerja sama" Ucap Akmal yang menggelengkan kepalanya.

" Hahaha papa jangan berburuk sangka dulu" Tawa Agatha pecah ketika mendengar ucapan papanya, Akmal.

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang