32. not trivial

4 1 0
                                    

say hello..

Gimana hari ini? baik lah ya..

Happy Reading

" Serius Tom? ada nggak foto nya? kalau ada kirim ke gue aja. Biar abah tau kalau orang yang sok alim itu tingkah nya bejat" Ujar Ahmad.

" Nggak ada, tapi di handphone nya mami gue ada" Jawab Tomi.

" Kok bisa Tom?" Tanya Fariz.

" Iya lah, mami gue kalau ada info kan di share ke grup emak emak" Ujar Tomi.

" Dasar cewek nggak tau diri emang, dia cuma ngincer Revan karena harta, ngincer pondok pesantren punya nya abah nya Ahmad" Ujar Fariz.

" Kita kerjain gimana?" Tanya Aldo.

" Wah boleh tuh, gegara dia gue nggak bisa sama orang yang gue suka" Ujar Ahmad yang mengeluarkan semua unek unek nya pada gadis yang akan dijodohkan dengan nya, ralat wanita.


🦋🦋
Hari demi hari sudah berlalu kini ketiga perempuan melaksanakan acara terakhir kali nya di sekolah. Rasanya baru saja pindah tetapi waktu itu sangat cepat, entah bagaimana bisa terjadi.

" Kita kembali ke Indo?" Tanya Sania.

" Ya, tetapi kita usut semua masalah tentang keluarga Gichel" Ujar Agatha.

" Wow! gue dapat identitas Fella" Ujar Sania.

" Gue benci nama itu, bisa nggak sih jangan sebut dia" Ujar Gichel.

" Bukan kah dia harus mendapatkan hukuman yang sesuai huh?" Tanya Agatha.

" Pasti, dia merusak keluarga kita" Timpal Sania.

" Gue bingung kenapa Githa bisa bunuh diri, jelasin dong Gath" Ujar Gichel sambil memasang wajah imut nya.

" Githa kan pintar, kayaknya itu juga. Terus kan dulu dia deket sama Cakra dan David" Ujar Sania.

" Kalian salah besar" Ujar Agatha yang membuat kedua sahabatnya tercengang dan langsung mendekat kan kursi mereka ke arah Agatha.

" Nanti gue cerita, kita fokus dulu. Ini acara terakhir" Ujar Agatha.

Setelah semua di panggil, akhirnya mereka bertiga foto dengan keluarga masing masing. Yang lengkap hanya keluarga Agatha dan Gichel.

" Papa mau nikah lagi San" Ujar Papa Sania.

" Papa tega sama mama" Ujar Sania dengan tegas.

" Mama mu itu tukang selingkuh kamu tau?!" Bentak lelaki yang berada di depan Sania.

" Jangan egois kaya mama kamu ya?! lupa kalau kamu kan anak nya" Lanjut nya tanpa memikirkan perasaan Sania yang sangat hancur dan amat lebur kala dia mengucapkan itu.

" Sudah lah Mas, kasian anak kamu. Ayo sayang nanti kita pulang oke?" Ujar wanita yang berada di sisi kanan papa Sania.

" Tapi maaf, saya tidak bisa ikut dengan anda" Ujar Sania dengan selipan mungkin.

" Baguslah kamu dapat sopan dengan calon istri ku" Ujar lelaki itu tanpa rasa bersalah sedikit pun.

" Udah saya transfer uang nya, kalau pulang tinggal pulang" Ujar nya.

Mereka berdua langsung meninggalkan Sania sendiri, menghadapi keras nya dunia beserta isinya.

Ia lelah, ia ingin istirahat sejenak. Namun, apa boleh buat. Dia harus menyelesaikan ini dengan cepat agar tidak tertunda lagi rencana mereka dalam menguak sebuah misteri.

" Tuhan tidak tidur sayang, dia melihat kalau bukan kamu yang egois tapi mereka" Ujar Sarah sambil memeluk Sania.

" Betul, kita keluarga. Jadi, apapun yang terjadi kita hadapi sama sama oke?" Ujar Wanita yang berada di kanan Gichel yang tidak lain ialah mama dari Gichel.

" Maaf kan buyut mu yang membuat masalah, tetapi kalian yang kena imbasnya " Ujar Papa Gichel.

" Namun, apa boleh buat selain mengungkap kebenaran?" Tanya Akmal dengan penuh makna yang tersirat di dalam Ucapan nya.

" Gatha, maaf kan kami dulu.." Ujar Akmal.

" Sudah lah, aku benci dengan masa lalu" Ujar Agatha.

🦋🦋🦋
Keesokan harinya Revan dan dkk melaksanakan perpisahan untuk terakhir kalinya di SMA yang tercinta ini dan banyak kenangan di dalam nya.

Tempat dimana Revan bertemu kembali dengan orang yang dia kagumi sedari dulu dan dipertemukan kembali di tempat ini.

Tempat dengan sejuta kenangan yang ia lalui bersama dengan sahabat sahabatnya dan Agatha. Penyesalan Revan tiada berakhir ia juga merutukin dirinya sendiri, itu benar ini salah Revan sendiri.

" Akhirnya lulus juga kamu" Ujar Mama Revan.

" Kamu kenapa sayang?" Tanya Mama Revan.

" Itu salah kamu sendiri, jangan pernah memaksa nya kembali jika dia disamping mu" Saran papanya.

" Tidak pernah berkaca, bukan kah papa dulu memaksa mama?" Tanya Revan.

Papanya hanya tersenyum kikkuk, yahh... memang benar itu yang diucapkan oleh mulut Revan.

" Mama mu begitu cantik, makanya papa kaya gitu, iya kan ma?" Tanya Papa Revan yang sengaja menggoda istrinya itu.

" Ish papa ini ya! dari dulu sama aja! sana gabung sama buaya!" Ujar Mama Revan yang langsung mencubit bahu suami nya.

" Sakit tau!" Pekik Papa Revan.

Padahal mah nggak ada apa-apanya kali!

" Makanya nanti kalau dia udah pulang langsung sat set" Saran papa Revan.

" Kalian sama aja! nggak tau aja perasaan cewek! kasihan Agatha tau. Dia pasti ketakutan" Ujar Mama Revan.

🦋🦋🦋
" Bukti udah ke kumpul semua kan?" Tanya Gichel.

" Udah aman sama gue, tinggal lo setor sama gue" Ujar Agatha.

" Oy! cepet kirim gambar sama cctv di rumah lo" Ujar Agatha pada Sania.

" Cih, percuma lo pintar otak atik begituan, tapi nggak paham sama motif mereka" Sindir Agatha secara terang terangan pada Sania

" Ampun suhu" Sahut Sania beserta senyum absurd nya.

" Tapi..." Ujar Sania.

" Ada kejanggalan nggak Chel, saat abang angkat lo meninggal?" Tanya Sania.

" Ada" Sahut Agatha yang mengerti alur cerita dari cctv yang ia lihat.

" Wah, kalau gini caranya kita harus selesai kan masalah ini cepat kalau lama kita kelamaan" Ujar Gichel.

" Jangan gegabah dulu" Ujar Agatha.

" Ini bukan masalah curut, tapi ini masalah generasi ke generasi. Ini penting untuk generasi selanjutnya agar tidak terkena imbas dari apa yang diperbuat..." Ujar Agatha sambil menjelaskan panjang dan amat lebar.

" Dasar masalah sepele saja bisa berujung seperti ini?" Ujar Sania yang tidak percaya.

" Gue yakin pasti dia udah wasiat sana sini" Tambah Gichel.

" Jangan kalian remehkan sesuatu yang kalian anggap kecil, justru dia akan membesar pada waktu nya dan akan membuat kalian kewalahan sendiri" Ujar Agatha yang langsung menarik atensi 2 pasang mata milik Sania dan Gichel.

🦋🦋🦋
Lelaki yang terbaring lemah di brankar rumah sakit ternama itu masih saja tidur amat lama dan enggan untuk membuka sepasang matanya.

Bahkan ia sudah menjelaskan pada keluarga ya meskipun angkat tetapi mereka tidak percaya bahwa dirinya sudah tidak akan melakukan tindakan yang keji itu.

Namun, apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Ia frustasi dan akhirnya mencari tempat untuk tenang namun, naas. Dia tergeletak di tengah jalan raya dengan darah yang membanjiri seluruh tubuhnya.






Semangat cari pelaku guys!
Vote gratis kok

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang