26. jealos

13 1 0
                                    

" Tapi kamu terlihat sangat pucat" Sangkal Agatha namun, itu memang fakta.

" Tidak, kau yang sedang sakit" Sahut Revan.

" Kau lelah bekerja dan sekolah?" Tanya Agatha yang menahan gengsi nya yang sebesar samudra pasifik.

" Tidak, saya tidak lelah karena kamu. Hanya karena kamu saya tidak lelah" Ujar Revan.

" Tidak, kamu harus tetap makan. Nanti kamu bisa sakit, lalu yang menjaga ku siapa?" Tanya Agatha sambil menyuapi makanan ke mulut Revan.

" Baik, saya akan makan begitu juga dengan kamu" Ujar Revan sambil mengunyah makanan yang di suapkan Agatha.

Setelah selesai makan, Revan mengembalikan piring yang ia ambil dari meja makan ke dapur. Ia langsung berjalan menuju kamar Agatha.

" Xio?" Tanya Agatha.

" Ya aein? " Tanya Revan pada Agatha. Agatha tidak terkejut nama panggilan itu, ya walaupun papanya ia sedikit terkejut.

" Kenapa kamu tidak risih denganku, padahal kamu biasanya tidak pernah dengan perempuan lain" Jawab Agatha dengan ragu.

Ia langsung menutup wajahnya dengan selimutnya, bagaimana rasa malunya? Rasanya ia ingin menghilang dari bumi ini.

" Kau malu? lucu hahaha" Ujar Revan sambil menarik selimut milik Agatha.

" Ya, saya suka kamu sejak perpisahan kelas 9" Ujar Revan yang membuat Agatha semakin terkejut.

" Lalu kau tidak pernah melihatku dengan perempuan bukan? saya menjaga perasaan mu" Ujar Revan yang membuat Agatha menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

" Kau tahu itu?" Tanya Agatha ragu.

" Apa yang tidak saya ketahui tentangmu" Ujar Revan.

" Sudah lah tidur saja, sudah malam" Tambah Revan.

" Kau tidur dimana? Aku belum menyiapkan kamar untukmu" Ujar Agatha.

" Tidak, seperti kemarin saja" Ujar Revan.

" What?! bagaimana bisa Xio? ini tidak bisa" Ujar Agatha panik bukan main.

" Tidak apa, kenapa ini tidak bisa?" Tanya Revan.

" Kita kan.." Ujar Agatha yang langsung di potong oleh Revan.

" Saya tahu batasan aein" Ujar Revan dengan santai.

" Maaf soal tadi, saya melarangmu" Ujar Revan dengan penuh nada penyesalan.

" Tidak apa Xio, aku tahu" Ujar Agatha.

" Berhubung besok hari sabtu, saya ajak kamu ke pantai. Kamu mau?" Tanya Revan sambil menulis beberapa angka yang berada di buku milik ayah Revan.

" Oke, lama juga ga kesana" Jawab Agatha dengan antusias.

" Makanya tidur" Ujar Revan sambil menutup buku milik ayah nya.

Agatha langsung menutup kedua matanya.yang sudah mengantuk sedari tadi. Melihat tingkah Agatha yang menurut Revan gemas dan lucu, membuat Revan tersenyum tipis.

Ingat tipis.

Sekarang menunjukkan pukul 12 malam, Revan langsung menutup bukunya dan berbaring di kasur milik Agatha dan tepatnya berada di sebelah tubuh Agatha.

" Kapan saya bisa memiliki mu?" Gumam Revan yang langsung mengecup kening putih milik Agatha.

                          🦋🦋🦋

" Aien bangun" Ujar Revan yang berusaha membangunkan Agatha.

" Xio, 5 menit lagi" Tawar Agatha.

" Jangan malas aien" Sahut Revan.

" Xio..." Ujar Agatha yang masih mengumpulkan setengah nyawa yang masih belum terkumpul seutuhnya.

" Kau mandi terlebih dahulu, lalu saya akan memasak sarapan untukmu" Ujar Revan.

" Kenapa? ada bi Asih juga" Ujar Agatha.

" Sudah lah, cepat mandi sana!" Perintah Revan pada Agatha yang sengaja mengulur waktu.

Lalu apa yang dilakukan Agatha saat Revan keluar dari kamarnya?

Karena Agatha anak yang rajin dan patuh, dia langsung mandi dan tidur kembali seperti semula.

Setelah 10 menit akhirnya Revan sudah  mandi dan membawa sarapan untuk Agatha.

Tok..tok

Namun tidak ada jawaban dari sang empu, Revan langsung mendobrak pintu kamar Agatha.

" Astaga" Ujar Revan dengan menghela nafas berat.

" Untung masih tahan" Ujar Revan sambil menutupi tubuh Agatha yang hanya mengenakan handuk mandi menggunakan selimut.

Revan langsung membaringkan tubuhnya di kasur milik Agatha. Agatha terlihat seperti orang yang tidak pernah tidur selama 1 tahun.

Kenapa Agatha sanagt cantik kali ini??

Tanpa aba-aba Revan langsung memeluk tubuh kecil milik perempuan yang berada tepat di sampingnya. Namun, mereka tidak menyadari sekarang hari sudah mulai petang.

" AAAA!!! XIO KAMU NGAPAIN!!" Teriak Agatha yang membuat Revan terpelonjak kaget.

" Ada apa hm?" Tanya Revan dengan nada khas lelaki yang baru bangun tidur.

" Kamu ngapain kesini? aku baru selesai mandi!" Ucap Agatha kesal, ya bagaimanapun itukan privasi.

" Lagi pula saya juga yang akan memilikimu" Ujar Revan dengan santai.

" Sudah lah, ayo kita ke pantai tapi tunggu aku ganti baju dulu " Ajak Agatha yang masih memakai handuk mandi.

" Sana pergi!" Seru Agatha karena Revan tak kunjung pergi dari kamar milik Agatha.

Revan yang melihat tingkah Agatha yang sedang kesal kepadanya, ia hanya menahan senyumannya. Kalau tidak ia bisa marah-marah nanti dan berakhir menangis.

Selang 5 menit akhirnya Agatha sudah siap dengan penampilannya. Namun, Agatha masih uring-uringan dengan Revan bahkan ia tidak mau menggandeng tangan Revan.

Revan juga merasa jengkel dengan sikap Agatha namun, bagaimana lagi.

Ketika mereka turun dari mobil dan langsung menyusuri pantai. Namun, langkah mereka terhenti ketika ada seorang mahasiswa lelaki yang menghampiri Agatha.

Lalu apa yang membuat Revan marah? lelaki itu meminta nomor ponsel milik Agatha maka dari itu Revan bisa marah besar.

" Boleh meminta nomor mu?" Tanya Lelaki mahasiswa itu dengan menyodorkan ponselnya.

                               Tbc

update!!

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang