15. Mati Rasa

18 3 0
                                    

" Benar yang lo omongin, jangan kaya gue. Gue lengah jaga pacar gue dan" Keluh lelaki yang berada di sebelah pojok belakang.

" Jangan merasa bersalah, kita harus optimis untuk ngumpulin sejumlah bukti" Sahut Argav yang menepuk-nepuk pundak lelaki itu yang berusaha menenangkan nya.

" Kalau kita buat rencana baru?" Tanya Lelaki yang memakai jaket berwarna navy.

***
Disisi lain Agatha dan kedua sahabatnya sedang menuju ke Mall untuk membeli beberapa barang yang mereka butuhkan.

" Itu kan David?!" Pekik Sania dengan nada yang sangat heboh.

" Lo kaget San? David mah udah biasa kayak gitu. Lo aja yang ga pernah lihat" Sahut Gichel yang melajukan mobil milik nya dengan kecepatan standar.

" Semua orang butuh ketenangan" Sahut Agatha yang mengerti kondisi mental David.

" Lo bela dia?" Tanya Sania yang berhasil menusuk hati Agatha.

" Bukan bela dia, tapi gue menghargai kondisi mental seseorang San. Bukan hanya David tapi seseorang juga mengalami hal itu termasuk gue sendiri" Jawab Agatha berusaha menjelaskan jawaban nya pada sahabat nya, Sania.

" Maaf Gath" Ucap Sania lirih dengan nada bersalah.

" Gapapa, jadiin ini sebagai pelajaran San. Kita harus hargai kondisi seseorang, walaupun suka atau tidak" Ucap Agatha yang berusaha menenangkan Sania.

" Eh Revan juga tuh ga masuk sekolah Gath, udah lo absen?" Tanya Gichel.

" Udah, tapi gue absen masuk semua. Ga enak lah sama temen sendiri apalagi satu kelas" Jawab Agatha dan di angguki oleh kedua sahabat nya.

" Baik banget lo Gath, padahal juga mereka ga bakal tau" Sahut Gichel.

" Yang penting Tuhan tau" Balas Agatha dengan senyuman manisnya yang khas.

" Semoga terwujud ya Gath, jadi pacar nya Sehun" Timpal Sania.

" Woww makasih duh bingung mau adat mana" Celetuk Agatha yang senang bukan main.

" Kalian mau di mobil apa ke Mall?" Tanya Gichel.

Agatha dan Sania dengan cepat turun dari mobil milik sahabat nya, Gichel. Sesampainya disana Agatha melihat beberapa orang yang berpasangan.

" Kapan gue kayak gitu ya?" Tanya Agatha yang lirih namun, masih dapat di dengar oleh kedua sahabat nya.

" Jujur Gath, selera lo tuh tunggi. Lihat si Ahmad noh! Kemarin aja dia baru Confes ke lo" Jawab Gichel.

" Mendingan Ahmad, lhah ketua paskib aja di tolak. Mau sama siapa Gath?" Tanya Sania.

" Sama Sehun" Jawab Agatha dengan santai.

" Dari pada kita ribut mending kita beli apa yang kita butuhin" Ujar Gichel dan di angguki oleh kedua sahabat nya.

" Kok pada harmonis ya?" Tanya Sania yang berjalan menuju ke Mall sambil melihat kanan, kiri, depan dan belakang.

" Emang lo sama Tomi ga kayak gitu?" Tanya Agatha.

" Gue sama Tomi lagi renggang Gath" Jawab Sania dengan lirih.

" Pasti lo keceplosan kan?" Tebak Gichel yang sudah biasa dengan sikap dan sifat sahabat nya, Sania.

" Iya Chel, gimana nih. Gue gamau putus. Dia tulus sama gue" Jawab Sania dengan jujur.

Raut wajah Sania sangat takut jika di tinggal Tomi karena dia tulus. Tidak pernah bercerita apapun tentang perempuan lain, sedangkan diri nya?

" San, besok bukan nya Tomi ultah ya?" Tanya Agatha yang baru saja teringat.

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang