16. Kebenaran yang terungkap?

17 2 0
                                    

" Hapus air mata lo, ga mungkin kan lo nangis di depan banyak orang?" Tanya Sania.

Agatha dengan cepat menghapus air mata nya. Saat ia melirik David dan perempuan itu, Agatha tersenyum kecut.

" Lo kita antar aja ya Gath" Ujar Sania dan di angguki oleh Gichel.

" Iya Gath, mana mungkin lo nangis kaya gini. Nanti malah papa lo khawatir lagi" Sahut Gichel.

" Makasih buat kalian, gue beruntung punya sahabat kaya lo pada" Balas Agatha yang terharu dengan sikap kedua sahabat nya.

" Apapun untuk orang yang baik" Jawab Sania dan Gichel kompak.

" Jangan galau lah Gath, cari yang lain aja" Ujar Sania yang langsung di tatap sinis oleh Gichel.

" Sama Garen aja gimana?" Tanya Sania.

" Iya tuh Gath, lumayan juga kan ketua. Selain itu dia baik sama lo Gath. Otw jadi ratu dan raja sekolah sih" Sahut Gichel.

" Iya juga ya" Jawab Agatha.

Selang 15 menit akhirnya mereka sampai di depan rumah Agatha. Mereka tidak mampir ke rumah Agatha karena kondisi hati Agatha tidak sedang stabil.

" Thanks, udah antar gue sampai rumah" Ujar Agatha yang berada di depan gerbang rumahnya.

" Jangan lupa tetap semangat" Ujar Gichel yang berusaha menyemangati Agatha, sahabat nya.

" Jangan anggap semua nya udah selesai, kehidupan lo masih panjang" Sahut Sania.

Agatha hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Setelah mobil Gichel sudah jalan, Agatha langsung masuk ke dalam rumahnya.

Agatha bagaikan batu yang di beri nyawa. Satpam pun heran dengan Agatha, Agatha yang biasanya menyapa nya sekarang tidak.

Begitu juga yang di rasakan oleh pak Ranu dan bi Asih ketika mereka mengobrol di depan teras rumah Agatha.

" Non, katanya mau di jemput tadi? Kok udah pulang?" Tanya pak Ranu yang khawatir.

" Iya, udah di antar sama temen" Jawab Agatha dengan nada dingin.

Agatha lalu pergi begitu saja meninggalkan ketiga orang yang berada di depan nya.

" Hai tuan putri" Sapa Argav.

" Hai, maaf tadi ngebatalin janji sama abang dan papa. Maaf bang, ini buat kalian. Agatha mau ke kamar dulu" Ucap Agatha pada Argav.

" Kamu kenapa?" Tanya Argav.

" Gapapa" Jawab Agatha.

" Lihat wajah kamu sembab" Ujar Argav yang berusaha mendesak Agatha agar jujur padanya.

Gue ga suka orang pembohong.

" Tadi lihat drakor sama Sania dan Gichel" Alibi Agatha.

" Jangan bohong, saya ga suka pembohong" Sahut Argav ketika Agatha ingin pergi menuju ke kamar nya.

" Maaf bang.." Runtuh Agatha.

" Jujur aja, abang ga marah" Ucap Argav dengan lembut.

" Cemburu?" Tanya Argav.

" Abang kan udah bilang, jangan suka sama dia. Apalagi dia sahabat kamu sendiri sekaligus teman sekelas kamu" Ujar Argav yang membuat Agatha semakin mengeratkan pelukan nya.

" Maafin Gatha Bang, Gatha salah. Gatha ngelanggar janji Gatha. Gatha minta maaf bang...." Ucap Agatha dengan isakan tangis.

" Udah jangan nangis lagi... abang maafin udah maafin Gatha. Tapi Gatha janji ya? Jangan suka sama temen sekelas?" Tanya Argav dan Agatha hanya mengangguk tipis.

The Secret Of The Masked Man Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang